Pakai Suspensi Udara, Bus dan Truk Mercedes-Benz Tonjolkan Kenyamanan dan Kuat Muatan Banyak

Beberapa lini bus dan truk Mercedes-Benz suspensi udara sudah dipasarkan oleh Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) di Indonesia.

Penggunaan air suspension alias suspensi udara ini mungkin belum banyak diterapkan oleh perusahaan kendaraan komersial lainnya di Indonesia.

Dengan penyematan teknologi yang setingkat lebih maju ini, DCVI yakin jika bus dan truk Mercedes-Benz suspensi udara memberikan nilai lebih baik bagi konsumennya.

"Karena kalau kita lihat, penggunaan air suspension ini misalnya, baru dipakai oleh brand-brand dari Barat, dari Eropa, sementara untuk produsen Asia belum ada, jadi ini memang satu kelebihan kami," kata Faustina, Head Product and Marketing DCVI saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (1/4/2024).

Ia juga menyebutkan, mungkin sebagian orang ada yang menganggap penggunaan suspensi udara di sebuah truk atau bus terlalu berlebihan sehingga membuat harganya jadi lebih mahal.

"Tapi kita bilang lagi sama mereka, hei, ada kualitas ada harga loh. Kita harganya mungkin sedikit up tapi kita bisa jamin kualitasnya," jelas dia.

Baca juga: Truk Hidrogen Mercedes-Benz GenH2 Siap Uji Coba Jadi Kendaraan Logistik

Keunggulan Suspensi Udara di Bus dan Truk Mercedes-Benz

Secara rinci Faustina menjelaskan apa dampak penggunaan suspensi udara pada sebuah kendaraan komersial kelas berat (heavy duty).

"Kenapa kita pakai air suspension, karena kalau kita rinci dari spesifikasi teknis, untuk truk dengan air suspension ternyata bisa menambah kapasitas angkut yang lebih banyak. Kira-kira untuk satu axle bisa tambah 1 ton," beber dia.

Sementara itu penggunaan suspensi udara pada bus kelas sedan dan besar, maka dapat membuat penggunaan di jalan raya jadi lebih nyaman untuk seluruh penumpangnya.

Demikian pula jika jenis suspensi menggunakan tabung yang diisi udara bertekanan tinggi diaplikasikan pada truk heavy duty, maka guncangan beban muatan di belakang juga lebih minim.

"Ini yang kemudian disukai beberapa perusahaan misalnya untuk distribusi logistik sehingga barang-barang meeka minim resiko hancur. Dan biasanya konsumen untuk truk air suspension memang dari perusahaan premium, seperti perusahaan penerbangan," jelas Faustina.

Selain menyediakan unit yang sudah memakai suspensi udara, DCVI selaku distributor dan produsen truk dan bus Mercedes-Benz Daimler di Indonesia juga menyiapkan opsional tertentu jika ada perusahaan yang membutuhkan spesifikasi truk khusus.

Misalnya untuk kebutuhan distribusi bahan bakar minyak (BBM) atau gas, perusahaan ini umumnya menyiapkan satu unit yang memiliki fitur perangkat keselamatan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

"Jadi kita siapkan di kendaraan itu ada satu tombol yang bisa memutus semua aliran listrik jika kendaraan itu terdeteksi ada pemicu kebakaran. Jadi kia jamin, kemungkinan mobil terbakar hangus sampai habis atau meledak tidak akan terjadi," tegas dia.

Baca juga: Mercedes-Benz Daimler Pamer Truk Actros dan Axor Terbaru Biar Para Juragan Tambah Cuan

Bus dan Truk Mercedes-Benz yang Pakai Suspensi Udara

Lebih lanjut Faustina juga menjelaskan ada beberapa model truk dan bus Daimler yag telah dibekali dengan suspensi udara.

Diantaranya yang dipamerkan saat ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024 di Jakarta Convention Center, awal Maret lalu.

Misalnya untuk sasis bus ada Mercedes-Benz OF 1623L Euro 4 yang cocok untuk sejumlah perusahaan otobus (PO) yang menginginkan armada dengan harga kompetitif tapi tetap nyaman buat penumpangnya untuk rute jarak jauh.

Kemudian untuk sasis truk ada Mercedes-Benz Actros 2636 LS yang juga cukup disukai oleh sejumlah perusahaan distribusi barang di Indonesia.

Baca juga: 3 Kelebihan Mercedes-Benz OH 1626 yang Bikin Lebih Laris Dari Hino RK Untuk Lintas Sumatera

Layanan Mercedes-Benz Daimler untuk Konsumennya Selama Lebaran

Mengingat beberapa konsumen bus Mercedes-Benz datang dari perusahaan penyedia transportasi umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) atau Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), DCVI selama musim mudik Lebaran 2024 kembali mengadakan program Mercedes-Benz Bus Lebaran Roadshow.

Program ini adalah layanan purna-jual 24 jam bagi seluruh pelanggan Bus Mercedes-Benz.

Tidak terbatas pada pengguna sasis terbaru bus dan truk Mercedes-Benz, pengguna model kendaraan niaga Mercedes-Benz yang lain pun bisa mendapatkan keuntungan dari adanya program Mercedes-Benz Bus Lebaran Roadshow 2024. 

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan keamanan angkutan darat, tidak hanya pada angkutan bus mudik, tetapi juga pada berbagai truk Mercedes-Benz yang melewati jalur terpadat selama masa lebaran, seperti Mercedes-Benz Axor yang banyak digunakan pada angkutan logistik atau penyaluran BBM. 

Program Mercedes-Benz Bus Lebaran Roadshow 2024 hadir dalam bentuk Bengkel Siaga 24 jam oleh beberapa dealer resmi bus Mercedes-Benz, dan juga penambahan tenda siaga (service-points) di beberapa titik terpadat arus mudik. 

Program ini menggandeng 7 dealer resmi Mercedes-Benz Bus dan Truk yang ada di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Makassar, dan Medan.

Kemudian ada juga 5 titik service-points yang berada di Cirebon (RM Brawijaya), Kendal (RM Sari Rasa), Kebumen (RM Lestari), Situbondo (RM Puritama), dan Palembang (RM Basalero).

Sehingga tahun ini DCVI menghadirkan total 12 titik program Lebaran Rescue kali ini untuk menjamin keterjangkauan pelayanan purna-jual kepada seluruh konsumennya. 

Selain ada personil teknisi tambahan, pengecekan teknologi menggunakan XENTRY Diagnosis dan ECU Space juga akan tersedia di setiap bengkel siaga. 

Selain itu ada pula beberapa layanan selama periode Mercedes-Benz Bus Lebaran Roadshow 2024, yaitu:

• Bantuan teknis dan pelayanan purna-jual lain selama 24 jam di 12 titik
• Gratis konsultasi teknis dan biaya jasa untuk servis darurat
• Promo pembelian parts dengan harga lebih hemat

Berbagai titik program Mercedes-Benz Bus Lebaran Roadshow 2024 ini digagas sejalan dengan tujuan Kementerian Perhubungan supaya terbangun mudik aman, nyaman, penuh keceriaan serta penuh makna,” ungkap Naeem Hassim, President Director DCVI.