First Impression Audi RS4 Avant: Estate Kencang Bukan Buat Tukang Pamer

Kalau orientasi Anda membeli mobil performa untuk pamer ke khalayak umum, lupakan Audi RS4 Avant. Cari saja mobil sport dua pintu atau sedan dengan bodi kit paling lebar dan tajam. Sebab untuk ukuran harga Rp 2,799 Miliar (Standard Option), mungkin saja tak banyak yang sangka bahwa kantong pengendaranya memang benar-benar tebal.

Pekan lalu kami diberi kesempatan untuk melihatnya langsung. Versi facelift ini akhirnya datang setelah model B9 pra-facelift yang muncul di 2018 absen ke Indonesia. Ada serangkai perubahan besar dari versi B8, utamanya di balik kap mesin. Tentunya berkaitan soal tren pengecilan displacement, alias efisiensi format mesin. Tapi benarkah mengecilnya kubikasi justru mengecewakan? 

Memakai Mesin V6 Twin Turbo

Betul, model B8 terdahulu memiliki kekuatan monster atas format mesin FSI V8 dengan volume 4.200 cc. Tidak ada cerita meminta bantuan turbo untuk mengisi putaran bawah dan atas. Delapan piston itu benar-benar menjadi sumber tenaga tunggal. Dalam kata lain berjenis naturally aspirated.

Pusaran tenaga dihasilkan pun memang luar biasa. Resultan tenaga kuda berada di angka 450 PS dan torsi 430 Nm. Sehingga mampu menuntaskan akselerasi 0-100 km/jam dalam 4,7 detik. Ditambah, deruman delapan silinder berkonfigurasi V tak bisa dibohongi sangat-sangat seksi. Model B9, mau tak mau mengecilkan displacement. Rasanya semua pabrikan pun melakukan hal sama. Karena berkaitan langsung dengan regulasi emisi, apalagi di Eropa aturan semacam ini begitu ketat. Namun, bukan berarti degradasi tenaga. Persoalan ini masih tetap jadi prioritas utama. 

Mesin 2.9-liter V6 TFSI dijejali dua buah turbo. Yang kalau dihitung-hitung, justru formulasi outputnya jauh lebih sempurna. Perolehan tenaga sama-sama 450 PS, tapi tenaga dorongnya melonjak naik jadi 600 Nm. Selisih 170 Nm bukan angka kecil. Apalagi, rangkaian mesin semakin ringan karena konfigurasinya lebih simpel. 

Satu-satunya yang kami sayangkan, tidak ada unit tes untuk langsung diterjunkan ke aspal jalanan. Padahal, perolehan angka itu membuat benar-benar penasaran seperti apa translasinya di jalan. Tapi paling tidak, sudah cukup tergambar kemampuannya pasti memuaskan. 

Jika Anda bertanya, ketimbang kompetitor lain, sehebat apa memang? Ya, kalau kita hadapkan dengan BMW M3 Touring atau Mercedes-AMG C63 Estate – yang notabene belum masuk resmi – angkanya berdekatan. Tapi yang perlu diingat, menu utama Audi juga terletak pada penggerak: Quattro. Sistem distribusi gerak ke seluruh roda ini membuatnya bisa memiliki traksi lebih optimal. 

Bahkan komposisinya dapat berubah. Dalam keadaan default, 60 persen ke belakang dan 40 persen ke depan. Namun saat roda depan kehilangan traksi, bisa saja 70 persen alokasi gerak dipindahkan ke situ. Atau jika belakang yang kehilangan grip, distribusinya jadi 85:15. Maka dari itu tak heran klaim akselerasi 0-100 km/jam tembus 4,1 detik.

Dimanjakan Fitur Personalisasi 

Tentu saja bukan Audi namanya jika tak menyempurnakan unsur keasyikan mengemudi. Tidak hanya rangkaian mesin dan girboks 8 percepatan. Segala soal rigiditas pengendalian bisa diatur dari dalam kabin. Demi mengoptimalkan performa, sekaligus menyesuaikan kebutuhan.

Ada beberapa pilihan dari mulai empuk, moderat, hingga sport. Tapi tentu bukan hanya menyentuh setingan putaran mesin. Jauh lebih advance. Kemudi, suspensi, hingga suara bisa disesuaikan selera. Tergantung Anda sedang berkendara untuk mengantar anak sekolah atau mengitari sirkuit.

Ya, soal besaran masing-masing variabel juga bisa diatur sesuka hati. Semua menunya tertera di head unit. Dan tentu, dua setingan kesukaan Anda dapat disimpan. Tinggal menaruhnya dalam “file RS”. Sehingga untuk mengaktifkannya, cukup memencet tombol di palang kemudi. 

Yang juga unik, soal suaranya. Di dalam muffler terdapat katup buka tutup. Berfungsi untuk meredam suara jika RS4 dirasa terlalu nyaring dan mengganggu keadaan sekitar. Namun jika mau teriak, tinggal tekan tombol dan ia bakal lantang berteriak. Tapi memang, jangan harap suaranya seperti mesin V8 terdahulu. Namun apa salahnya, lengkingan V6 turbo juga sama halnya menggoda.

Kepraktisan Ala Station Wagon

Kencang boleh kencang, di sirkuit pun dengan mudah ia bisa meradang. Namun naluri sebagai station wagon tak ditinggalkan begitu saja. Mobil atap panjang ini tetap memiliki kepraktisan untuk dikemudikan dan membawa keluarga. 

Ruang kabin terbilang luas. Posisi duduk di belakang tentunya tetap nyaman diduduki orang dewasa sekalipun. Visibilitasnya pun baik. Dan, memiliki ruang kepala leluasa – sebab tak ada struktur untuk panoramic roof. Ya, tidak seperti yang dulu, RS4 yang kami lihat tak kedapatan atap kaca sama sekali. Namun dikatakan, jika mau mendapatkan hal itu bisa saja pesan secara langsung. Karena mobil ini memang dijual by order. Walaupun tidak dibatasi seperti model B8 terdahulu. 

Perihal ruang bagasi, tentunya lebih besar daripada A4 sedan. Anda bisa saja menaruh barang yang cukup banyak dan agak tinggi. Pun kalau mau melipat kursi baris kedua, tinggal menarik tuas dari belakang untuk memperluas panjang bagasi. Mekanisme buka tutupnya pun sepraktis mobil keluarga, bisa menggunakan kick sensor atau via remote. Yang paling unik, saat menutup pintu buritan krey penghalang barang secara elektrik akan menutup sendiri. Dan saat dibuka, ia bakal terbuka lagi secara otomatis. Sederhana, namun fungsional. Khas mekanikal VW Group. 

Penampilan Gahar Namun Tak Berlebihan

Seperti yang kami bilang di paragraf pertama, jika mau pamer ke banyak orang jangan pakai ini. Tak semua awam mengerti seperti apa sosok di balik mobil keluarga macam begini. Dari segi tampilan, kecantikan estate tak terlalu berlebihan diberi kosmetik ala mobil performa. Cenderung sederhana tak banyak basa-basi, tapi berhasil membuatnya terlihat gahar. 

Ya, seperti fender depan belakang ini, sesungguhnya jauh lebih mengembung dari model A4 standar. Namun melihatnya tetap cantik dan seakan terintegrasi dengan model bodi. Bukan sesuatu yang terpisah dan baru disematkan. Lekukannya natural. Begitu pula kalau melihat bumper depan yang kokoh, side skirt, hingga bumper belakang serta diffusernya. Mungkin jika dianggap sebagai sosok manusia, penampilan seperti ini menempel pada mereka yang dihormati, bukan berusaha untuk ditakuti. 

Memang, di dalam cenderung lebih bercorak daripada di luar. Walaupun eksterior RS4 sebetulnya punya beberapa padu padan warna, tapi tak kontras dan mencolok. Lain saat masuk ke dalam, unsur sporty lebih terlihat. 

Seperti bangkunya, memiliki jahitan dan aksen-aksen merah. Setidaknya untuk versi pameran ini. Karena bisa dipersonalisasi lagi. Format semi bucket seat juga menjadi yang paling gampang terlihat mata dan mengenalinya sebagai sports car. Namun, eksekusinya kembali lagi tak berlebihan. Tetap berkelas. Apalagi dominasi material interior menggunakan Nappa Leather dan beberapa bungkusan beludru.

Penuh Opsi Tambahan

Ya, pemiliknya benar-benar harus memiliki kantong tebal. Sebab harga Rp 2,799 Miliar bukanlah angka tertinggi dari RS4 Avant. Bahkan yang Anda lihat di foto sebagian tidak termasuk dalam paket standar. Pelek, kaliper, warna kaliper, suspensi, muffler, warna interior dan masih banyak lagi disediakan sebagai opsional. Malah, jika Anda kalap ingin mengambil semua opsi tambahan, jumlah totalnya bukan tidak mungkin mendekati nominal setengah Miliar Rupiah. 

Tapi rasanya, bukan urusan besar untuk menambah nominal itu. Toh para konsumen – saat sudah mampu menebusnya pun – berarti mampu untuk mengobrak-ngabrik lagi sesuka hati. Pada intinya, mobil ini berhasil menggabungkan unsur personalisasi, performa, hingga syarat nyaman sebagai mobil keluarga. Yang hingga saat ini, belum ada kompetitor sepadan di Tanah Air. 

Baca Juga: Ditawarkan Mulai Rp1,2 Miliaran, The New Audi A5 Sportback dan Coupe Coba Peruntungan Segmen Premium Indonesia