Pakai Mesin Baru 1,5 Liter, Konsumsi BBM Daihatsu Xenia Kalah Irit Dibanding Suzuki Ertiga

Daihatsu Grand Xenia akhirnya naik kasta setelah PT Astra Daihatsu Motor menambah pilihan 1.5 liter tipe R Deluxe. Sudah pasti, mesin yang paling besar akan mengisi segmen atau tipe teratas. Lantas, bagaimana soal konsumsi bahan bakar dan performa mesin tersebut?

Bicara soal konsumsi bahan bakar di MPV, ada beberapa model yang terkenal irit. Salah satu mobil tersebut yaitu Suzuki Ertiga. Kedua mobil ini berkompetisi di segmen yang sama, yakni mobil LMPV dengan kapasitas 7 orang penumpang. 

Perubahan tahun lalu memberikan penyegaran yang dibutuhkan oleh Xenia untuk berhadapan dengan lawan-lawannya yang semakin banyak. Saat ini, Xenia mendapat pilihan mesin baru. Selain itu suspensi dibuat lebih empuk dan kabin lebih kedap dibandingkan generasi sebelumnya.

Sayang, masih banyak orang menilai sebelah mata buat Ertiga dan Xenia. Bila keduanya dibandingkan, apakah Suzuki Ertiga punya konsumsi bahan bakar yang lebih bagus daripada Xenia?

Konsumsi Bahan Bakar dan Performa Mesin Baru Daihatsu Xenia

Dalam facelift yang dilakukan tahun lalu, Daihatsu Xenia mendapatkan mesin 2NR-VE 1.5L 4-silinder segaris dan teknologi Dual VVT-i. Kapasitas silinder 1.496 menggunakan pasokan bahan bakar berteknologi injeksi.

Mesin ini mampu mengeluarkan tenaga 102 ps @6.000 rpm dengan torsi 136 Nm @4.200 rpm. Mobil yang direkomendasikan memakai bahan bakar RON 92 ini mencatatkan angka konsumsi bbm 10-13 km/liter pada pengendaraan dalam kota. 

Sedangkan ketika dibawa ke jalanan bebas hambatan yang dengan kecepatan yang lebih stabil, tercatat Xenia lebih efisien dalam penggunaan bahan bakarnya. 

Pada kecepatan konstan, Daihatsu Xenia mencatatkan angka 13-16 km/jam. Ini  didapat dengan rute kombinasi yang mayoritas disuguhi dengan jalan lancar.

Walaupun punya konsumsi bahan bakar irit, sayangnya mobil ini punya suspensi yang agak kaku. Karena suspensinya yang berubah karakter, handlingnya pun jadi lebih baik dibanding generasi sebelumnya. 

Konsumsi BBM Suzuki Ertiga Bisa Lebih Irit

Lalu, bagaimana dengan Suzuki Ertiga yang menjadi kuda hitam di Indonesia ini? Kami sangat yakin jika mobil ini disebut kuda hitam. Karena Suzuki Ertiga punya konsumsi bahan bakar yang jauh lebih baik. 

Suzuki Ertiga sendiri dibekali mesin 1.462 cc, 4 silinder, DOHC, VVT. Mesin ini mampu melontarkan tenaga hingga 104 ps @6.000 rpm dengan torsi maksimal di angka 138 Nm @4.400 rpm. 

Hanya saja Suzuki Ertiga terbaru unggul dalam hal torsi berkendara, dengan torsi puncak mencapai 138 Nm pada 4.400 rpm, atau 2 Nm lebih besar. Di atas kertas, tenaga mesin yang dihasilkan oleh Suzuki Ertiga memang sedikit lebih besar tapi lebih irit. 

Entah mengapa konsumsi bahan bakar Suzuki Ertiga tercatat lebih baik dibandingkan Daihatsu Xenia. Hal ini terlihat dari beberapa pengetesan yang dilakukan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) dan awak media.

Dalam beberapa kesempatan, Suzuki Indonesia mobil Suzuki Ertiga terbaru mampu mencatatkan bahan bakar 23 km/liter untuk pengendaraan yang stabil di luar kota. Sedangkan efisiensi bahan bakar di dalam kota besar kemungkinan berada dalam rentang 18-20 km/liter. Dengan teknik eco driving, konsumsi bahan bakarnya hampir menyentuh 30 km/liter. 

Saat membeli sebuah LMPV, salah satu faktor yang jadi pertimbangan adalah efisiensi bahan bakar. Di sini, Suzuki Ertiga boleh berbangga hati. 

Soal karakter suspensi, Suzuki Ertiga ini bisa dibilang jadi yang paling oke. suspensinya benar-benar sangat nyaman. Bantingannya empuk, tetapi tidak terlalu limbung saat diajak ngebut.

Kesimpulan

Opsi baru yang disediakan oleh Daihatsu untuk Xenia ini memang ditujukan bagi konsumen yang mencari mobil lebih bertenaga namun tetap irit. Sayangnya, mesin tersebut tidak sehemat yang dibayangkan. Suzuki masih tetap membuktikan diri bila Ertiga bisa jadi musuh pom bensin. 

Ertiga sebagai andalan Suzuki Indonesia ini layak dipinang jika Anda mencari sebuah LMPV dengan desain mewah, interior yang nyaman, mesin halus, serta konsumsi bbm yang jempolan. 

Kedua mobil ini juga memiliki biaya perawatan dan spare part yang sama-sama murah. Tak heran kalau kedua mobil ini cukup diminati di Tanah Air.

Untuk menjaga tingkat efisiensi selama berkendara, jangan lupa untuk menggunakan oktan yang sesuai dengan buku manual, mengecek tekanan angin ban, dan menghindari membawa beban terlalu berat.