Komparasi BMW Seri 3 E36 vs E46, Mana Sedan Eropa yang Cocok Untuk Pemula?

Di kalangan anak muda, sedan BMW lebih mnemberi passion dan daya pikat yang lebih kuat di segmen mobil Eropa lawas. Tak heran, karena BMW sejak lama terkenal dengan sensasi berkendara fun to drive. Bagi kalian yang mulai tertarik main sedan Eropa, mungkin bingung dengan pilihan antara BMW E36 atau E46.

Sebagai informasi, baik E36 maupun E46 merupakan model Seri 3 namun beda generasi. E36 merupakan generasi ketiga sedangkan E46 jadi generasi keempat Seri 3. Dari segi pasaran harga bekas pun cenderung lebih mahal E46. 

Baca juga: 

Sering Jadi Mobil Impian, Ini Daftar Harga BMW Terbaru di Indonesia

BMW E46 akhirnya hadir, dan masih populer sampai sekarang!

Resmi Meluncur, Harga BMW 3-Series Mulai Rp927 Juta

Sebagai gambaran, E36 dalam kondisi cukup fresh dengan pajak hidup dijual mulai dari Rp65 juta. Sementara itu, BMW E46 pasaran bekas dalam kondisi fresh pajak hidup dijual mulai Rp90 juta. 

Meskipun harga BMW E36 lebih terjangkau, tapi di kalangan penghobi BMW malah tidak disarankan untuk memilihnya sebagai mobil pemula. Apa alasannya?

Pertama jelas karena usia sudah cukup tua, dan untuk model E36 keluaran pertama yaitu 1992 atau sudah menginjak usia lebih dari 30 tahun. Artinya E36 pre facelift sudah jatuh ke kategori mobil yang bodinya mulai keropos. Untuk membenahi mobil ini supaya jadi kokoh kembali, butuh uang hingga puluhan juta rupiah.

Apakah BMW E46 layak jadi sedan Eropa untuk pemula? Berikut ini beberapa poin penting yang bisa kalian jadikan pertimbangan.

BMW E36 Makin Uzur, Sparepart Baru Makin Langka

BMW E36 menjadi salah satu model legendaris di Indonesia. Sedan compact ini jadi idola anak muda 90-an karena desain yang sporty dan performa yang oke punya. Nah, karena aspek performa yang oke dari kondisi standar, membuat E36 kemudian jadi bahan untuk mobil balap.

Performa standar tak cukup untuk kompetisi, sehingga perlu di-upgrade. Unit yang tersisa dalam kondisi standar memang banyak, tapi lama kelamaan berkurang untuk bahan kanibalan atau diburu penghobi bila kondisinya masih oke.

Untuk E36 seri 318i bermesin 4-silinder  punya masalah fatal yaitu airflow meter. Airflow meter ini kalau rusak, membuat kerja mesinnya akan pincang. Kini harga AFM baru sekitar Rp12–15 juta. 

Sehingga mau tidak mau banyak kalangan dengan budget minim akan bergantung pada AFM servisan atau berburu sparepart copotan yang harganya Rp3 jutaan. 

Sementara itu pada seri 320i bermesin M50 dan M52 juga punya isu fatal yaitu alternatornya tidak dijual baru lagi. Ketersediaan alternator nyaris habis di pasaran, karena dulunya mesin M50 dan M52 dibangun untuk drifting. Kalian mungkin hanya bisa andalkan komponen copotan atau impor alternator baru yang kisaran harganya ada di angka Rp7–8 juta.

Biaya Body Repair Bakal Semakin Mahal

Dengan usia yang berkisar antara 25-30 tahunan, maka kalian yang memang begitu tertarik membeli E36 harus mempersiapkan budget tinggi untuk body repair hingga kondisinya mendekati sempurna.

Faktanya E36 menjadi salah satu sedan Eropa yang mengalami isu body keropos. Kondisinya diperparah dengan beberapa masalah material interior yang menua.  

Kita cukup mudah melihat E36 bekas yang bodinya yang sudah tidak presisi lagi, body yang berkarat, dashboard yang retak, proteksi overheating yang sangat buruk, hingga busa plafon bawaan yang sudah turun karena perekatnya rusak. Namun soal mesin dan kaki-kaki masih tergolong tangguh.

Untungnya soal sparepart yang disebutkan tadi masih digunakan hingga generasi E46 dengan kondisi unit yang umumnya belum mengalami keropos. Itulah kenapa E46 kini mulai direkomendasikan sebagai suksesor E36 bagi kalangan pemula.

BMW E46 Seri 3 yang Paling Ideal Untuk Pemula

BMW E46 menjadi sedan akhir dekade 90-an yang punya penampilan timeless. Sedan ini hadir pada 1998 dan tutup generasi di tahun 2004. BMW Seri 3 E46 hadir dalam beberapa tipe dan varian. 

Dari sekian banyak varian, ada beberapa diantaranya yang cengeng sehingga jangan sampai salah pilih bagi kalian yang masih pemula. Pada generasi keempat Seri 3 ini, BMW telah menyempurnakan sistem proteksi overheating yang dulunya jadi masalah umum di era E36.

Proteksi overheating pada E46 lebih baik oleh karena sudah memakai sensor air radiator pada semua lini modelnya. Jarang ada kasus E46 yang air radiatornya habis total di jalan asalkan langsung ganti thermostat waktu baru beli unit bekasnya.

E46 sukucadang kaki-kakinya masih banyak persamaan dengan E36, seperti kampas rem depan belakang, cakram, per dan shockbreaker belakang semuanya serupa dengan E36. Pengecualian hanya pada varian 325i yang menggunakan kaliper, dan disc brake yang berbeda, tentunya lebih mahal.

Mengapa lebih direkomendasikan memilih generasi E46 daripada E36? 

Alasannya karena mesin M43 di E46 tidak memiliki masalah airflow meter. Generasi E46 sudah pakai MAF sensor, dan harga MAF sensor untuk E46 M43 juga lebih terjangkau yaitu Rp1,7–2 jutaan. Soal alternator pada generasi E46 juga masih mudah didapat barang barunya di sentra onderdil.

BMW E46 323i Paling Ideal Untuk Pemula?

Bagi yang bingung mana varian E46 yang bersahabat untuk pemula, maka disarankan memilih mesin antara M43 atau M52. Hindari mesin N42 & N46 yang terkenal cengeng, meskipun dirawat oleh penghobi BMW berpengalaman sekalipun. Pada generasi M43 cukup bandel, didukung transmisi GM 4L, 4 speed matic yang bandel dan gampang diperbaiki.

Alasan kenapa seri mesin N42 & N46 yang terkenal cengeng yaitu pada bagian transmisinya. Transmisi GM 5L, 5 speed matic pada E46 N42/N46. Ini adalah matic yang rewelan, ada masalah mechatronic, dan sering membuat pemiliknya angkat tangan.

Dikutip dari forum Quora, mesin BMW 6-silinder tipe M52/M52TU/M54 - ini juga menjadi mesin yang bagus dan minim rewel selama dirawat. Cost of ownership mesin-mesin ini mungkin lebih murah ketimbang BMW M43 karena engineeringnya bagus. Adapun opsi yang dinilai paling ideal bagi pemula ialah BMW E46 323i bermesin M52TU.

BMW 323i disebutkan masih banyak komponen mekanikal. Pada 323i ibarat dapat sensasi berkendara 325i yang tenaganya jumawa tapi minim sensor elektronik. Biasanya sensor elektronik sebagaimana pada 325i bisa error yang berpotensi bikin mobil tersendat-sendat atau mogokan. 

Namun bila takut dengan borosnya bensin dari mesin 6-silinder M52TU, alternatif lain bisa memilih 318i bermesin M43. Agar tidak bermasalah di kemudian hari, kalian cukup ganti 5 komponen yang mendukung pendinginan mesin dan transmisi saat baru ambil unitnya:

• Thermostat baru, supaya temperatur mobil turun dan stabil
• pipa konektor heater, pipa cangklong, pipa konektor selang radiator atas
• Cooler matic
• Fanbelt
• Tutup radiator dengan angka rating 140