Simak Perbedaan Isuzu Panther Touring dan Grand Touring, Jangan Sampai Salah Pilih!

Perbedaan Isuzu Panther Touring dan Grand Touring seringkali menjadi pembahasan yang menarik meski kondisi barunya sudah tak lagi dijual.

Panther Touring diluncurkan di Indonesia pertama kali pada tahun 2000 berbarengan dengan hadirnya Panther kapsul.

Panther Touring sejatinya merupakan Panther kapsul yang mendapat sedikit tambahan fitur dan aksesoris guna memberikan tampilan ala SUV tangguh.

Dengan varian Grand Touring, tipe Touring memiliki perbedaan cukup banyak meski keduanya sekilas terlihat sama.

Oh iya, tipe Grand Touring sendiri merupakan varian di atas Touring.

Baca juga: 5 Alasan Lebih Baik Pilih Toyota Innova Diesel Bekas daripada Isuzu Panther

Perbedaan Isuzu Panther Touring dan Grand Touring Terletak di Bodi Kit

Hadirnya Panther Touring pada tahun 2000 sebagai penerus dari Isuzu Panther Hi-Sporty.

Seperti diketahui varian Hi-Sporty ini merupakan Panther kotak dengan aksesoris ala-SUV yang populer di zamannya.

Bila dilihat, Panther Touring yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2000 ini dilengkapi tambahan bodi kit yang mengelilingi seluruh bagian bagian bawah.

Sedikit membandingkan dengan Panther biasa, untuk bumper depan dan belakangnya memiliki bentuk lebih kekar dengan tambahan wheel arch di atas roda serta side moulding, foot step dan tanduk pada bumper.

Oh iya, untuk bodi kit yang digunakan Panther Touring dilabur dengan warna silver sedikit keemasan.

Sebagai ciri khas, panther Touring lansiran 2000 hingga 2005 ini memiliki lampu utama dengan bentuk pipih.

Pada tahun 2005 PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) meluncurkan Panther Grand Touring sekaligus juga memberikan sedikit penyegaran pada varian Touring.

Secara tampilan luar, varian Touring dan Grand Touring memiliki perbedaan fisik pada bodi kit-nya.

Seperti yang bisa dilihat Panther Grand Touring ini untuk tampilan bodi kit dicat sewarna bodi, sedangkan tipe Touring tetap mempertahankan warna sebelumnya.

Untuk bentuk bodi kit yang digunakan sama, namun Grand Touring mendapat tambahan list bodi berbahan karet pada side moulding yang berfungsi untuk memberikan perlindungan bodi.

Lainnya baik Grand Touring maupun Touring mendapat lampu berukuran besar, grill krom, foglamp pada bumper, spion dengan lampu sein pada cover, foot step, serta ban cadangan di belakang yang ditutupi cover.

Khusus varian Grand Touring, cover spionnya menggunakan aksen krom, kemudian ada roof rail, bodi striping, dan spioler di belakang dengan tampilan sporty.

Pada Panther Grand Touring lanisran 2013, untuk ban serepnya tidak lagi digantung di belakang, lantaran dipindahkan ke kolong.

Perbedaan Fitur Keduanya

Bicara mengenai fitur yang ada di bagian dalam, baik Panther Touring maupun Grand Touring sama-sama dilengkapi AC double blower antara baris kedua dan ketiga.

Selain itu, kedua varian ini juga sudah dilengkapi power window di semua pintu, power steering, speaker dengan tweeter di depan yang dipadukan head unit single din dengan format CD, MP3 dan Radio.

Namun untuk tipe teratasnya, pabrikan memberikan tambahan berupa monitor LCD yang diletakan pada plafon antara baris pertama dan keduanya.

Sebagai bentuk kenyamanan berkendara, tipe Grand Touring dibalut menggunakan material kulit premium berwarna krem untuk joknya.

Pembeda dengan tipe Touring, varian Grand Touring juga sudah dilengkapi subwoofer, sensor parkir di belakang, kamera mundur, dan alarm system yang dibuat menyatu dengan kunci.

Gunakan Mesin dan Transmisi yang Sama Persis

Panther Touring dan Grand Touring dibenamkan mesin diesel dengan kode 4JA1-L 2.500 cc 4 Silinder 2.500 cc OHV Direct Injection, yang dapat menghasilkan tenaga 88 PS di 3.500 rpm serta torsi 192 Nm pada 1.800 rpm.

Mesinnya sendiri sudah dilengkapi turbocharged yang guna memenuhi standar EURO 2.

Selain mudah dalam perawatan, mesinnya irit dari segi konsumsi bahan bakar.

Seperti diketahui untuk pemakaian dalam kota umumnya mobil ini dapat menempuh jarak 14 km/liter serta 16-18 km/liter penggunaan luar kota.

Terbilang irit, untuk bahan bakar yang digunakan mobil ini juga secara bebas dapat mengkonsumsi solar dengan kualitas rendah tanpa khawatir merusak sistem pembakaran.

Hanya saja pemilik diwajibkan untuk mengganti filter solar secara berkala serta melakukan penyetelan pada bospom guna mendapatkan performa yang maksimal.

Oh iya, kedua varian mendapat pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan torque converter.

Namun sayang varian matic yang ada pada kedua varian ini kurang diminati masyrakat Tanah Air lantaran lemot pada tarikan bawahnya.

Baca juga: Isuzu Panther Keluar Asap dari Dipstick dan Tutup Oli? Bukan Berarti Ngobos!

Harga Bekas Isuzu Panther Grand Touring Tembus Rp300 Juta!

Isuzu Panther berhenti diproduksi pada tahun 2021 lantaran PT IAMI ingin fokus kepada mobil niaga dan SUV.

Bicara mengenai pasaran harga bekasnya baik tipe Touring maupun Grand Touring ditawarkan mulai dari Rp120 jutaan hingga Rp320 jutaan tergantung kondisi dan juga tahun.

Harga bekas yang stabil dikarenakan minat masyarak Indonesia terhadap Panther sampai dengan saat ini masih begitu banyak.

Keistimewaan Isuzu Panther

Teknologi mesin yang digunakan Panther dinamai Direct Injection. 

Sedikit bicara mengenai teknologi Direct Injection pada mobil ini, jantung pacunya memiliki satu ruang bakar diatas piston yang terletak di cekungan di atas piston.

Diesel dengan Direct Injection tidak membutuhkan busi pijar dan injektor akan langsung dimasukkan ke bagian dalam ruang bakar melalui kepala silinder bagian atas.

Kelebihan mesin ini yakni mudah dalam perbaikan, serta dapat distel powernya menyesuaikan keinginan pemilik atau pengendara secara manual tanpa harus dihubungkan ke komputer.

Selain itu juga mesinnya menggunakan timming gear.

Seperti timming belt mapun timming chain, timming gear berperan sebagai gigi penghubung yang dapat mentransfer putaran crankshaft ke perlengkapan mesin.

Sistem ini membutuhkan tenaga putar sehingga mesin dapat bekerja secara optimal.

Keunggulan dari timming gear sendiri memiliki cost maintenance lebih irit karena lifetime.

Dengan begitu pemilik tidak perlu melakukan perawatan secara khusus, hanya saja pemilik diwajibkan untuk mengganti oli mesin secara teratur untuk menjaga keawetannya.

Selain itu juga timming gear memudahkan mekanik mencari setting terbaik klep sesuai permintaan mesin.

Oh iya, keunggulan lain Panther Touring dan Grand Touring ada pada suspensi depan yang empuk serta kabin yang luas.

Untuk kapasitas daya tampungnya mobil ini sanggup memuat 8 orang sekaligus dengan posisi jok semua menghadap ke depan.

Panther Lemah di Kaki-kaki Depan dan Suara Mesin yang Berisik

Isuzu Panther memiliki penyakit khas yakni lemah kaki-kaki bagian depan.

Kerusakan yang kerap kali dialami oleh pemilik mobil ini biasanya terjadi pada bearing, bushing strutbar, shockbreaker, ball joint, tierod dan long tierod.

Bicara bearing, pada bagian depan mobil ini menggunakan jenis tapered roller bearing. 

Bearing ini mudah sekali longgar, karena tapered bearing adalah jenis bearing yang dapat disetel dan bukan termasuk bearing paten.

Supaya memberikan keawetan bearing, pemilik bisa melakukan pengecekan secara rutin terlebih pada tingkat kekencangan setelan bearing.

Selain kaki-kaki depan yang ringkih, kelemahan lain dari Panther yakni suara mesin diesel yang berisik, serta menghasilkan tingkat getaran cukup besar hingga di dalam kabin.

Baca juga: Punya Banyak Pilihan, Ketahui Beberapa Hal Ini Sebelum Beli Isuzu Panther Kapsul Bekas