Seberapa Nyaman Yamaha Grand Filano 2023 Dipakai Harian?

• Ringan, berat isi yang hanya 100 kg.
• Jok lebar tapi dengan karakter busa yang kurang empuk.
• Suspensi belakang nyaman dan tanpa bottoming.

Meskipun punya dimensi bodi yang terlihat gambot, tapi ternyata berat isi dari Yamaha Grand Filano (Spesifikasi | Berita) 2023 hanya 100 kg yang artinya cukup ringan.

Tentu dengan bobot tersebut tidak akan membuat pengendaranya cepat lelah, karena tidak membutuhkan banyak tenaga, terutama ketika kondisi merayap di kemacetan.

Suguhan posisi berkendara dari matic retro modern satu ini juga cukup nyaman, bisa dilihat dari posisi setang yang tinggi membuat badan lebih tegap sehingga lengan dan pundak tidak terbebani selam perjalanan.

Pengendara Yamaha Grand Filano juga disuguhkan dengan ruang kaki luas, pijakan kaki pengendara juga lebar sehingga ukuran sepatu 43 masih leluasa.

Baca juga: Bukan Kempis, Ini Alasan Tekanan Angin Ban Yamaha Grand Filano Cuma 22 Psi

Punya tinggi tempat duduk 790 mm, sejatinya bisa membuat pengendara dengan postur 170 cm untuk menapak dengan mudah.

Tapi karena desain jok lebar maka paha akan sedikit terganjal dan membuat kaki agak jinjit, terutama saat duduk agak mundur.

Solusinya bisa dengan memindahkan posisi duduk agak ke depan karena desain jok yang ramping ke arah depan.

Meski desain jok bagus dengan dimensi yang lebar, sayangnya karakter busa jok tidak terlalu empuk, sehingga memberikan rasa pegal di pantat ketika berkendara cukup lama.

Handling dan Suspensi Yamaha Grand Filano

Bobotnya yang ringan juga berpengaruh terhadap handling, jadi wajar kalau handlingnya terasa lincah dan nurut, bahkan tetap stabil ketika diajak melahap tikungan dengan cepat.

Suspensi depan ternyata masih memiliki karakter yang sama seperti Yamaha Fazzio, Yamaha FreeGo, juga Yamaha Aerox 155 yang mana terlalu lembut.

Hasilnya bukan memberikan kenyamanan karena mentul-mentul, tapi efeknya membuat travel suspensi tidak terlalu banyak.

Baca juga: Murah! Segini Biaya Perawatan Yamaha Grand Filano Selama 3 Tahun

Alhasil suspensi depan kerap bottoming dan menimbulkan feeling keras, ini bisa dirasakan saat melewati sambungan jalan atau melindas lubang jalan yang terlalu dalam.

Suspensi belakang justru punya karakter yang berbanding terbalik, ini karena redamannya cukup lembut dan empuk tanpa bottoming.

Bahkan kala dipakai berboncengan dengan total bobot sekitar 150 kg, suspensi belakang terasa ayunannya.

Namun karena kedua bannya menggunakan ukuran 110/70-12 yang punya dinding tipis, jadi terasa karena kurang bisa menyerap guncangan jalur rusak.

Di sektor pengereman tidak ada masalah, depan pakai cakram mungil dengan kaliper 1 piston yang karakternya empuk juga pakem.

Sementara rem belakang pakai tipe tromol dengan Smart Brake Lock yang sangat membantu, saat berhenti di persimpangan atau parkiran tidak rata.