Digantikan Honda City Hatchback, Selamat Jalan Honda Jazz!

Menyusul peluncuran perdana Honda City Hatchback di Indonesia, PT Honda Prospect Motor mengungkapkan bahwa Honda Jazz tak lagi diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Mengakhiri 18 tahun kiprah city car legendaris Honda ini. Penjualan yang menurun serta popularitas yang tak lagi sama membuat Honda menggantikan Jazz dengan City Hatchback yang lebih baru dan berteknologi.

Hadirnya Honda City Hatchback

Kemunculan Honda City Hatchback menjadi kabar buruk bagi pecinta Honda Jazz. Pasalnya city car yang dirilis pertama kali pada November tahun lalu di Thailand ini ‘bertugas’ untuk menggantikan masa bakti Honda Jazz.

Memang Honda sudah lama berniat untuk menyuntik mati Honda Jazz di berbagai belahan dunia. Pergeseran minat konsumen ke segmen SUV serta keinginan untuk memberikan penyegaran pada model city car membuat Honda mau tak mau memberikan kesempatan bagi model baru.

Kabar kemunculan City Hatchback pun santer berhembus di industri otomotif Tanah Air sejak tahun lalu. Tapi jika pasar Thailand memiliki empat varian, hanya varian City Hatchback RS yang dipasarkan di Indonesia. Begitu pula dengan mesin 1.5L DOHC berteknologi katup i-VTEC menggantikan mesin turbo milik City Hatchback Thailand.

Namun dalam hal dimensi, City Hatchback dan Jazz bisa dibilang tak begitu jauh berbeda. Model hatchback anyar Honda ini juga mendapatkan pengaturan tempat duduk Ultra Seat, sehingga memberikan ruang kabin yang terasa lebih lega mengingat mobil ini memiliki panjang hanya 4.3 meter.

Sedangkan dalam hal fitur yang diberikan, kenyamanan berkendara dalam City Hatchback dipertegas dengan keberadaan 6 airbag, fitur Hill Start Assist, serta Emergency Stop Signal. Sama seperti Honda Jazz di Indonesia, ada pula fitur pengereman ABS+EBD+BA, Vehicle Stability Assist, serta seatbelt reminder.

Sayangnya HPM belum mengumumkan berapa harga Honda City Hatchback. Dalam keterangan resminya, harganya baru akan diperkenalkan bulan April mendatang. Tapi kemungkinan besar harganya tak jauh berbeda dibandingkan Jazz tahun 2021 yang dibanderol mulai dari Rp 255 jutaan. Sedang harga Honda Jazz RS mulai dari Rp 288 jutaan.

18 tahun Honda Jazz

Memang Honda Jazz pertama kali diperkenalkan dan dipasarkan di Jepang pada tahun 2001. Hanya saja mobil ini baru diekspor ke luar Jepang, mulai dari Amerika Selatan, Afrika Selatan hingga Asia Tenggara dua tahun kemudian. Dan pada akhir 2003, Honda Jazz bermesin i-DSI (intelligent Dual & Sequential Ignition) resmi masuk ke Indonesia.

Memang sebelumnya Jazz, atau dikenal juga dengan nama Honda Fit, sudah masuk ke Indonesia melalui Importir Umum (IU). Kemunculannya terbilang fenomenal, mengalahkan popularitas Toyota Starlet kala itu. Jauh meninggalkan Suzuki Aerio dan Hyundai Getz yang juga dipasarkan di segmen yang sama.

Sejak dirilis, popularitasnya meningkat hingga akhirnya Toyota membawa sang pesaing, Toyota Yaris, ke Indonesia empat tahun kemudian. Ketika pertama kali diimpor dari Thailand, Honda Prospect Motor (HPM) membawa dua versi ke Indonesia, yaitu model Completely Knock Down (CKD) dan Completely Built Up (CBU).

Perbedaan antara kedua model ini tak begitu banyak. Honda Jazz CBU mendapatkan logo Saint Gobain Sekurit pada bagian belakang dengan velg palang lima. Begitu pula ground clearance yang lebih pendek dibandingkan versi CKD.

Dimensinya yang kompak mengukuhkan perannya sebagai mobil perkotaan yang sederhana kala itu. Meskipun begitu, Jazz menawarkan ruang kabin yang terasa lapang meski memiliki wheelbase yang tak begitu panjang. Desain yang stylish turut menjadi daya tarik mobil ini di kalangan generasi muda.

Akselerasi Honda Jazz i-DSI bisa dibilang salah satu kelemahannya. Mesin berkapasitas 1.5L hanya mampu memberikan percepatan 0-100 km/jam lebih dari 14 detik. Oleh karena itu, Honda HPM menawarkan versi yang sedikit lebih kencang melalui model bermesin VTEC pada tahun 2005.

Setahun kemudian, Honda Jazz facelift diperkenalkan. Fitur keselamatan dibuat lebih lengkap. Seperti kehadiran dual SRS airbag, rem cakram dengan sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD), serta Brake Assist (BA).

Semakin populer di generasi kedua

Laris manis di pasaran, HPM akhirnya membawa generasi kedua pada tahun 2008. Jazz berkode bodi GE akhirnya hanya ditawarkan dalam satu pilihan mesin saja. Yaitu mesin L15 dengan teknologi i-VTEC. Meski konsumen Tanah Air bisa memilih antara dua varian yang dipasarkan, yaitu Honda Jazz S dan RS.

Selain peningkatan teknologi yang digunakan, HPM menanggalkan transmisi CVT dengan membawa model otomatis 5-percepatan konvensional. Hal in bertujuan untuk menghadirkan rasa berkendara yang lebih sporty dari hatchback ikonik Honda. Keputusan ini membuat posisi Honda Jazz sebagai salah satu mobil terlaris di Indonesia semakin kuat.

Honda merilis versi hybrid untuk menekan konsumsi bahan bakar mobil ini. Muncul pertama kali pada pameran Paris Motor Show 2010, Honda Jazz Hybrid menggendong mesin 1.3L dan motor elektrik untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar menjadi 3,3 liter per 100 km. Sayang model ini tak pernah sampai ke Indonesia.

Generasi ketiga dan penutup kedigdayaan Jazz

Persaingan yang semakin banyak di segmen hatchback dan kemunculan mobil keluarga yang lebih murah memang berdampak pada daya saing Honda Jazz. Karena itu, HPM membawa generasi ketiga yang sudah lebih dulu dirilis di negara asalnya pada tahun 2013. Rombakan eksterior dan interior menyertai penyegarannya.

Honda Jazz terlihat lebih berbeda dengan kehadiran garis-garis tegas pada bodi, menghadirkan kesan sporty nan stylish untuk sekelas mobil perkotaan. Bahkan generasi ketiga sudah mendapatkan lampu depan proyektor dengan DRL LED. Walau rem cakram tak lagi ditemukan di semua varian.

Jazz generasi ketiga mendapatkan penambahan varian, dengan Honda Jazz A, S, dan RS sebagai varian tertinggi bisa dipilih konsumen Tanah Air. Meski membawa ubahan baru, tapi dari segi mesin, HPM masih mempercayakan mesin 1.5L VTEC yang sama dengan generasi kedua.

Pada tahun 2017, penyegaran terakhir diperkenalkan. Ubahannya terbilang banyak, seperti pergantian desain lampu depan, stoplamp, dan tampilan velg yang lebih sporty. Tapi dilihat dari segi penjualan, Jazz tak segarang sebelumnya. Bahkan posisinya lebih banyak tergantikan Honda Brio yang lebih kompak dan lebih murah.

Sayang Honda Jazz generasi keempat tak pernah datang ke Indonesia. Desain futuristik dengan teknologi dual-motor hybrid yang dikenal dengan nama e:HEV ini hanya dipasarkan di beberapa negara. Tapi HPM menyebutkan bahwa mereka masih menyediakan layanan purna jual bagi pemilik Honda Jazz di seluruh Indonesia.