Mercedes-Benz Indonesia Pilih Fokus Jual Mobil Listrik Ketimbang Hybrid

Mercedes-Benz Indonesia rupanya telah menetapkan fokusnya pada kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) daripada mobil hybrid, meskipun pasar mobil hibrida sedang berkembang pesat di dalam negeri. 

Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi mereka dalam menghadapi perubahan tren global dalam industri otomotif, serta sejalan juga dengan rencana yang telah ditetapkan prinsipal Mercedes-Benz.

Demikian diungkapkan Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Marketing Communication & PR PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI).

Menurut dia, sebagai bagian dari strategi tersebut, Mercedes-Benz Indonesia berencana untuk meluncurkan dua model BEV baru setelah perayaan Lebaran dan menjelang akhir tahun.

"Tahun ini rencana total ada 10 mobil baru, ada yang facelift, ada yang All New Model, ada yang ICE (Internal Combustion Engine) ada yang BEV," sebut pria yang akrab disapa Kari itu ketika ditemui di Jakarta Selatan, Senin (16/03/2024).

All New CLE Coupe

Sebagai catatan, sepanjang Januari dan Februari 2024, sudah ada dua mobil baru dari pabrikan berlambang bintang itu.

Pertama adalah All New Mercedes-Benz CLE 300 4Matic Coupe AMG Line, dan berikutnya Mercedes-Benz GLA 200 Facelift.

"Nanti ada setelah Lebaran satu model performance car kita dari keluarga AMG, kemudian ada model BEV dan nanti menjelang akhir tahun ada model BEV juga," sebut dia.

Menurutnya, dengan rencana peluncuran sepuluh mobil baru tahun ini, Mercedes-Benz Indonesia berusaha untuk memimpin dalam pasar kendaraan premium di Tanah Air.

Baca juga: Mercedes-Benz CLE 300 Coupe Resmi Masuk Indonesia, Mobil Dua Pintu Seharga Rp1,8 Miliar

Mercedes-Benz Indonesia Naikkan Target Penjualan BEV

EQS jadi mobil listrik Mercedes-Benz paling laku di Indonesia

Mercedes-Benz Indonesia memiliki rencana ambisius untuk tahun ini, dengan rencana peluncuran 10 mobil baru termasuk dua model BEV, maka diharapkan bisa merebut lebih banyak pangsa pasar kendaraan listrik di Tanah Air.

Meskipun penjualan BEV masih relatif kecil, dengan volume penjualan hanya mencapai 15 unit dari total 335 unit pada bulan Januari dan Februari, namun Mercedes-Benz Indonesia optimis bahwa permintaan akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya mobilitas berkelanjutan.

Penjualan BEV di awal tahun ini disebutkan Kari memang masih terbatas karena keterbatasan pasokan dari pabrik induk di Jerman, dengan sebagian besar unit masih menggunakan VIN 2023. 

Tetapi ia memprediksi kenaikan pasar otomotif di Indonesia akan terlihat di akhir April hingga Mei 2024.

"Februari itu kan ada pemilu, dam semua orang sepertinya menahan untuk membeli mobil sambil melihat situasi. Tapi setelah ternyata semua berjalan dengan lancar, di awal Maret mulai naik lagi, tapi kendalanya bulan ini ada libur Lebaran. Jadi saya pikir pasar akan baru mulai terlihat di akhir April setelah Lebaran," kata dia.

Mercedes-Benz EQA

Karenanya Mercedes-Benz Indonesia berharap dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pangsa pasar BEV mereka.

"Karena untuk segmen premium, konsumennya cenderung bukan yang buru-buru harus beli atau ganti mobil baru. Mereka lebih ke arah melihat situasi, kalau semuanya stabil, baru mereka beli," ucapnya.

Dengan kondisi seperti itu, menurut Kari jika kontribusi penjualan BEV di tahun 2023 baru sebesar 5 persen dari total sales Mercedes yang mencapai 3.203 unit, maka untuk tahun ini diproyeksikan bisa menyentuh 10-15 persen dari total sales hingga akhir 2024.

Tingkat kepercayaan diri MBDI sebut Kari ada beberapa faktor, satu diantaranya unit Mercedes-Benz EQE digunakan sebagai kendaraan dinas Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Setneg RI).

Meskipun ia tak mau menyebutkan berapa jumlahnya, namun dirinya berharap setelah Setneg, ada pihak kementerian lain di Indonesia yang juga menggunakan mobil listrik dari Mercedes-Benz.

Sebagai catatan, saat ini lini BEV Mercedes-Benz di dalam mencakup model EQA, EQB, EQE Saloon, EQS Saloon, dan EQS SUV.

Baca juga: Mercedes-Benz Indonesia Luncurkan 7 Mobil Baru Sekaligus yang Harganya Miliaran

Lebih Memilih Mobil Listrik daripada Hybrid

Mercedes-Benz EQB

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengapa Mercedes-Benz Indonesia tidak bermain di segmen hybrid, mengingat tren penjualan kendaraan yang memakai meisn bensin serta motor listrik dan baterai ini sedang naik di Indonesia. 

Kari menjelaskan jika keputusan ini juga sejalan dengan strategi global perusahaan dalam menghadapi perubahan arah pasar menuju kendaraan listrik.

Karenanya strategi yang diterapkan oleh Mercedes-Benz Indonesia adalah langsung menghadirkan pilihan antara mesin ICE dan BEV tanpa ada opsi HEV (Hybrid Electric Vehicle) maupun PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). 

"Dulu kita punya model E300e plug-in hybrid, namun ternyata respon pasar tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, keputusan diambil untuk langsung melompat ke teknologi BEV selain ICE," sebutnya.

Beragam SUV Mercedes-Benz juga masih tinggi penjualannya di Indonesia

Meskipun demikian, ia menyebut jika pihak otoritas tetap memperhatikan selera pasar lokal dan siap untuk memperkenalkan model hibrida jika terjadi permintaan yang signifikan di masa mendatang, karena secara model global ada juga yang masuk ke segmen ini. 

Kari pun menjelaskan, tipikal konsumen BEV di Mercedes-Benz cukup berbeda dengan pembeli mobil listrik merek lain.

Karena seperti halnya kendaraan Mercedes-Benz bermesin bensin atau diesel, umumnya pembeli adalah mereka yang sudah mapan atau konsumen yang sebelumnya juga sudah punya model Mercedes-Benz.

"Jadi kayaknya bukan FOMO (Fear of missing out) karena sedang tren BEV lantas mereka beli, tapi kepada mereka yang mau beli BEV namun yang sudah tau kualitas dari Mercedes-Benz, atau mereka yang sebelumnya sudah punya Mercedes dan mau menambah model BEV, mungkin untuk harian, karena unit BEV kita kalau kondisi full baterai bisa sampai 500-600 km," sebut Kari.

Baca juga: New Mercedes-AMG A 35 dan A 45 S Meluncur di Indonesia, Hot Hatch Incaran Para Boss Muda

Pengguna Mobil Listrik Mercedes-Benz Tak Perlu Ragu Kalau Mau Mudik

Konsumen mobil listrik Mercedes-Benz umumnya dari kalangan mapan yang sudah tau kualitas mobil ini

Walau populasi BEV dari pabrikan asal Jerman ini belum sebanyak mobil listrik dari merek Tiongkok, tetapi Kari memprediksi untuk tahun ini akan ada beberapa BEV dari Mercedes-Benz yang digunakan buat mudik Lebaran.

Hal ini lantaran infrastruktur jalan telah mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir sehingga perkiraan konsumen yang biasanya mudik menggunakan pesawat terbang atau kereta api, akan menggunakan kendaraan pribadi mereka.

Dan demi mengatasi infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik yang masih belum merata di seluruh negeri, Mercedes-Benz Indonesia telah bekerja sama dengan Voltron, penyedia stasiun pengisian daya terbesar di Indonesia, untuk memastikan ketersediaan fasilitas pengisian daya yang memadai bagi pengguna mobil listrik mereka.

Meskipun penggunaan mobil pribadi diprediksi akan meningkat selama musim mudik Lebaran, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan dan manfaat mobil listrik, termasuk kemudahan pengisian daya dan biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang.

Dalam upaya untuk meningkatkan adopsi mobil listrik di Indonesia, Mercedes-Benz juga menawarkan promo diskon untuk layanan servis dan suku cadang selama periode musim mudik Lebaran. 

Langkah ini diharapkan dapat memberikan insentif tambahan bagi para konsumen Mercedes-Benz yang mau mudik, baik menggunakan mobil ICE ataupun mobil listrik.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang...

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Mercedes-Benz EQS

Mobil Bekas Terkait

Jaminan Kualitas Mobil

Garansi Satu Tahun

Jaminan 5 Hari Uang Kembali

Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi

Lihat Lebih

Video Pendek Terkait

Calon pesaing Honda CR-V asal Negeri Tiongkok, Jaecoo 7 saat ini tengah melakukan uji coba berupa tes jalan menyusuri beberapa wilayah di Indonesia. Untuk diketahui Jaecoo sendiri adalah sub brand luxury dari Chery dengan menawarkan kemewahan berkendara. Menempati segmen Medium SUV, Jaecoo 7 dikabarkan akan meluncur di Tanah Air pada 2025 mendatang. “Saat ini kita masih uji coba kendaraannya di Indonesia, keliling-keliling kita tes, kita sesuaikan jalan di Indonesia," kata Rifkie Setiawan, Head
PT Toyota Astra Motor (TAM) mengumumkan adanya recall Toyota Land Cruiser 300 dan Lexus LX600 di Indonesia. Recall yang dilakukan pada dua mobil premium ini sengaja dilakukan untuk pemeriksaan sekaligus reprogramming Electronic Control Unit (ECU) yang mengendalikan kinerja transmisi otomatis 10-speed. Dari hasil pengamatan Toyota, diprediksi jika tuas transmisi digeser ke posisi netral dan tekanan dilepas dari piston kopling, cakram kopling tidak segera terlepas dari pelat, sehingga memungkinkan
Pada era 90-an Suzuki Carry 1.0 banyak digunakan sebagai angkot (angkutan kota) di Indonesia. Bukan cuma di wilayah Jabodetabek, angkot berbasiskan Carry 1.0 ini juga kerap dijumpai di daerah terpencil dan kota-kota besar lainnya dengan melayani trayek jarak dekat. Di Tanah Air angkot Suzuki Carry 1.0 bertahan hingga 2010 sebelum memudar secara perlahan karena adanya regulasi. Sebagai informasi, Suzuki Carry 1.0 awalnya dihadirkan dalam dua model, yaitu pick up dan sasis. Untuk model sasisnya di
Mobil listrik atau hybrid, kedua jenis mobil ini masuk kategori elektrifikasi yang dianggap lebih ramah lingkungan, dibandingkan mobil konvensional berbahan bakar minyak. Hanya saja, baik mobil listrik atau hybrid keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, yang tentunya tidak akan sama. Seperti halnya mobil listrik, mobil jenis ini tidak menghasilkan emisi gas buang dan bergantung pada infrastruktur pengisian daya untuk mengisi daya baterai. Sementara untuk mobil hybrid, mobil ini menggabungkan
Toyota Hilux Facelift 2024 diperkenalkan di Thailand dalam sebuah acara bertajuk "Hilux Generation" yang menampilkan Hilux dari generasi ke generasi. Perayaan ini merupakan bentuk apresiasi yang tinggi dari Toyota Motor Thailand Company Limited atas penjualan Toyota Hilux di Thailand yang selalu tinggi. "Sejak diperkenalkannya generasi IMV pertama pada tahun 2004, kami telah berhasil mengirimkan 2,7 juta unit Hilux kepada pelanggan berharga kami di Thailand. Selain penjualan domestik, jangkauan

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Toyota

Toyota Calya

Rp 161,50 - 181,10 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil
MG

MG VS HEV

Rp 389,00 Juta

Lihat Mobil
Mitsubishi

Mitsubishi L100 EV

Rp 320,00 Juta

Lihat Mobil
Chery

Chery Tiggo 5X 2024

Rp 269,00 - 299,00 Juta

Lihat Mobil
Mendatang
Vinfast

VinFast e34

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
MG

MG Maxus 9

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Mendatang
MG

MG ES

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Jimny 5-door 2024

Rp 462,00 - 475,60 Juta

Lihat Mobil
Mendatang
Vinfast

VF5

Belum Tersedia

Lihat Mobil
Chery

Chery Omoda E5

Rp 488,80 Juta

Lihat Mobil

Perbandingan Mobil Terkait

  • Mercedes-Benz EQS
    Rp 2,98 Milyar
    VS
    Maserati Quattroporte
    Rp 3,35 Milyar
    EQS vs Quattroporte
  • Mercedes-Benz EQS
    Rp 2,98 Milyar
    VS
    Lexus LS
    Rp 3,74 Milyar
    EQS vs LS
  • Mercedes-Benz EQS
    Rp 2,98 Milyar
    VS
    Maserati Ghibli
    Rp 2,58 Milyar
    EQS vs Ghibli
  • Mercedes-Benz EQS
    Rp 2,98 Milyar
    VS
    Mercedes-Benz S-Class
    Rp 3,10 Milyar
    EQS vs S-Class
  • Mercedes-Benz EQS
    Rp 2,98 Milyar
    VS
    Audi A8 L
    Rp 2,95 Milyar
    EQS vs A8 L
Mercedes-Benz EQS
Lihat