Rahasia Dibalik Penamaan Model BMW, Begini Cara Memahami Jenis Mobilnya!

BMW jadi brand premium yang cukup disegani baik di Indonesia atau dunia. Merek asal Munich ini punya lini model yang cukup lengkap, mulai dari sedan, mobil keluarga, hingga SUV. Untuk nama model BMW sebenarnya cukup mudah dipahami, tapi ada beberapa varian yang mungkin membuat kita bingung.

Misalnya saja embel-embel xDrive, dan ada juga sDrive. Lalu huruf 'M' yang biasanya jadi simbol model berkarakter sporty, beda penempatan huruf M ini beda juga maknanya. Jenis-jenis mobil BMW memiliki seri berupa perpaduan angka dan huruf masing-masing, misalnya untuk sedan yaitu 320i atau 330i.

Biasanya kita cukup sering menjumpai model sedan atau SUV BMW. Nomenklatur model yang jamak kita temukan biasanya memakai angka ganjil, misalnya Seri 5 untuk sedan medium atau X3 untuk compact SUV. Namun ada juga model-model ikonik yang jarang ada seperti Seri 4 atau Seri 6.

Baca juga:

BMW X5 2021, SUV Premium Terbaik Dibanderol Kisaran Rp 1,7 Miliar

BMW 840i Gran Coupé Golden Thunder Edition Meluncur, Sedan Sport 'Terganas' Satu-Satunya Indonesia

Penjualan Mobil BMW Seri 3 Laris Manis di Indonesia, Nyaris Tak Terdampak Covid-19

Dahulu, nomenklatur penamaan mobil BMW tidak serumit sekarang. Misalnya saja pada era sedan E30 dan E36 punya varian 318, berarti sedan itu masuk Seri 3 bermesin 1.800 cc. Seiring kemajuan teknologi, nomenklatur nama model BMW jadi sedikit rumit. Pada seri E46 contohnya, varian 318i mesinnya 2.000 cc tapi dengan tenaga dan konsumsi bahan bakar disetarakan dengan mesin 1.800 cc. 

Adanya tambahan turbo di mesin pun membuat penamaan model BMW jadi semakin 'acak'. Misalnya 2 seri angka di belakang walaupun angka besar tapi ternyata mesinnya kecil. 

Penamaan Seri Model BMW, Sudah Dimulai Sejak 1972

Penamaan model yang dilakukan oleh Bayerische Motoren Werke alias BMW telah dilakukan sejak 1972. Saat itu nama model-model BMW mulai menggunakan tiga digit angka diikuti huruf untuk fitur tambahan. 

Secara umum, angka pertama menandakan keluarga (misal, Seri 3, Seri 5. Kemudian dua angka setelahnya menunjukan kapasitas mesin (misal 320, berarti Seri 3 bermesin 2.0 liter). Namun nomenklatur itu tidak selalu runut, misal pada model 335i, Seri 3 namun bermesin 3.0 liter.

Perubahan dilakukan oleh BMW mulai tahun 2016. Dua angka di belakang tidak lagi menujukkan kapasitas mesin, tetapi menunjukkan fitur dan keluaran tenaga mesin yang dihasilkan oleh mobil tersebut. 

Semakin besar angkanya, tentu saja variannya punya fitur lebih lengkap dengan tenaga yang lebih besar juga. Prinsip penamaan ini juga berlaku untuk mobil dengan mesin diesel dari BMW. 

Kamu mungkin pernah melihat atau tahu seri mobil BMW seperti, 320i, 520d, atau 740li. Di belakang angka ada hurufnya dan tiap huruf ada makna tersendiri. Untuk huruf di belakang angka, berikut arti simbol-simbol tersebut:

C = Coupe

c = Cabriolet

d = diesel

e = eta, menandakan setingan mesin fokus ke efisiensi

h = hidrogen

i = injeksi bahan bakar

L = long wheelbase

s = sport.

sDrive = berpenggerak roda belakang

T = model bodi touring (wagon/estate)

t = menandakan bodi hatchback khusus untuk BMW Seri 3 hatchback

td = "Turbo Diesel"

x / xDrive = berpenggerak semua roda

Nomenklatur Seri Angka di BMW, Makin Besar Angkanya Makin Mewah

Untuk mobil BMW non SUV, penamaan modelnya memakai seri angka. Misalnya saja Seri 3 untuk sedan kompak atau Seri 7 untuk sedan saloon. 

Itu baru sebagian kecil saja, karena seri BMW ini cukup lengkap mulai dari Seri 2 sampai 8. Secara garis besar, seri genap seperti 2, 4, 6, dan 8 biasanya berupa mobil jenis coupé atau gran coupé (coupé empat pintu). Jenis tourer dan convertible juga ada yang masuk seri genap ini. 

Mulai dari seri 2 yang menjadi mobil BMW dengan ukuran terkecil, dengan bentuk coupe 2 pintu. Seri 3 yang merupakan sedan compact 4 pintu andalan BMW. Untuk Seri 5 ini adalah sedan medium dengan 4 pintu. 

Lalu seri 6 merupakan gran coupé pengembangan dari seri 5 dengan ukuran bodi yang sedikit lebih besar. Terakhir seri 7, seri termahal dari BMW ini hadir dengan 4 pintu dengan fasilitas dan fitur-fitur kelas atas.

Nah, untuk jenis SUV atau pihak BMW menyebutnya sebagai SAV (Sport Activity Vehicle), ditandai dengan seri X diikuti oleh angka dibelakangnya. Misalnya X1 untuk crossover, X3 untuk compact SUV, X5 adalah SUV medium dan X7 ialah SUV full size 7-seater. Untuk seri angka ganjil, wujudnya ialah coupe SUV, semisal X6. 

Bicara soal simbol 'x' ini perlu dipahami posisinya dan ukurannya. Bila 'X' dan pakai kapital berada di depan menunjukkan jenis SUV, tapi bila “x” (x kecil) dituliskan di belakang menandakan sistem penggerak yang dibenamkan, yakni all wheel drive. 

Arti huruf M, Simbol Mobil BMW dengan Performa Tinggi

Oada beberapa varian mobil BMW, kita akan menemukan ada huruf M yang ditulis di depan atau di belakang. Apa bedanya?

M yang ditempatkan di depan sebelum seri mobil BMW artinya mesin dan komponen lainnya langsung dibuat oleh divisi BMW M (Motorsport) GmbH yang menangani mobil sport BMW untuk kepentingan kompetisi.

Untuk huruf M di depan, biasanya diikuti oleh angka yang jadi basis model yang digunakan. Misal BMW M3 memakai basis dari Seri 3 dan BMW M6 dari basis Seri 6.

Untuk menegaskan kinerjanya yang punya performa balap, maka namanya akan diikuti kata Competition. Misalnya seperti pada model BMW M3 Competition atau BMW M4 Competition.

Sedangkan bila huruf M ada di belakang, artinya mesin dan komponen lainnya di-tuning ulang atau mendapat aksesoris tambahan bergaya balap dari BMW M, contohnya BMW 530i M Sport.

Embel-embel 'i', Beda Posisi Beda Makna

Sama seperti aksen huruf M, BMW juga punya nomenklatur huruf 'i' yang menandai model elektrifikasi. Penamaan ini dilakukan bila huruf 'i' ada di depan, misalnya model i3 atau i8.

Lain halnya bila huruf 'i' ada di belakang, berarti tanda mobil tersebut sudah menggunakan sistem pembakaran injeksi. Contohnya yaitu 318i pada seri E46 berarti asupan bensinnya memakai injeksi.