Pelek aluminium forged dengan finishing CNC yang mewah
Hadirnya Kawasaki Ninja ZX-25R cukup memberi suasana baru di kelas 250 cc. Pasalnya di saat pabrikan lain masih bermain di kelas 250 cc dua silinder, Kawasaki justru menghadirkan Kembali mesin 250 cc empat silinder.
Memang mesin 250 cc empat silinder ini sebenarnya bukan hal yang baru, karena dulunya tiap pabrikan pernah membuat mesin tersebut. Kawasaki sendiri di tahun 80-an pernah ikut bermain di kelas itu dengan Kawasaki ZXR-250.
Pada saat itu trend motor 250 cc empat silinder memang sedang memuncak. Honda pun ikut dengan menghadirkan CBR250, Yamaha mengandalkan FZR250, dan Suzuki mengandalkan jagoannya yaitu GSX-R250.
Karena hal itu, hadirnya ZX-25R jadi salah satu momen yang ditunggu-tunnggu oleh para pecinta otomotif, khususnya roda dua. Bahkan calon pembeli rela mengantri sejak pagi dini hari saat pembukaan indennya.
Rem depan ganda layaknya ZX-6R 636 pakai kaliper Brembo GP4RS menjepit cakram Brembo, moge banget!
Salah satu yang tertarik dan langsung melakukan inden pada kloter pertama adalah Kweedy Frangky yang memang senang dengan sepeda motor dan juga dengan dunia modifikasinya. Bahkan ada cerita unik ketika akan membeli ZX-25R.
Kweedy memutuskan membeli Kawasaki Ninja ZX-25R sejak masih rumor dan belum kelihatan wujudnya, tapi dirinya langsung berani kasih uang muka ke dealer! “Jadi belum tahu bentuk motornya, bahkan belum tahu berapa nanti harga motornya,” tuturnya.
Tongkrongan lebih nangkring sekaligus eye catching dengan penggunaan footstep WR3 kombinasi hitam emas
Begitu unit didapat, dirinya cukup terkesima dengan desain serta suguhan fitur yang dihadirkan oleh motor ini. Karena hal tersebut, jiwa modifikasinya pun langsung tergerak untuk mengoprek motor berkelir hitam tersebut.
Terinspirasi ZX-6R 636
“Inspirasi modifikasinya dari ZX-6R 636, karena pas lihat bentuknya hampir mirip, jadi coba terapin part branded yang biasanya terpasang di ZX-6R 636 kemotor ini,” tambahnya.
Area setang menyala berkat segitiga dan preload dari WR3 warna emas yang cerah
Mulai dari monosoknya, menggunakan Öhlins yang sudah terkenal dengan kualitasnya baik untuk penggunaan harian hingga balap. Bahkan Öhlins juga banyak digunakan di motor balap pada ajang MotoGP.
Namun monosok Öhlins yang digunakan ternyata aslinya bukan untuk ZX-25R, justru untuk Yamaha YZF-R25, “Pilih ini karena secara dimensi per besar, sama-sama untuk motor 250 cc, dan mountingnya sama, jadi cuma beda tingginya aja,” lanjut owner ARC Speedshop ini.
Silencer Termignoni mungil berbahan titanium terpasang dengan model underbelly, bruummm…
Pelek Aluminium Forged
Berikutnya pelek orisinalnya digantikan dengan sepasang pelek forged dari RCB yang aslinya untuk Ninja 250 FI generasi pertama. Tapi ternyata tidak plug and play, karena harus mengcustom beberapa part.
“Pelek belakang lebih lebar dari ZX-25R, 5 inci, depan 3 inci. Makanya bisa pakai ban 180/55-17. Tapi harus ubah nap gir dan nap disc sesuai orisinal Kawasaki Ninja ZX-25R, ini agak lama karena harus presisi,” rinci Kweedy yang tokonya ada di Jl. Letjen Suprapto No. 60, Cempaka Putih, Jakpus.
Monosok Öhlins untuk R25 dirasa yang paling cocok untuk ZX-25R, harus custom agar tingginya sama
Agar tampil lebih identik dengan Kawasaki Ninja ZX-6R 636 sesuai konsep yang diusung, bottom fork diganti produk CNC8 sehingga kesan moge look lebih kuat serta dapat dudukan kaliper sisi kiri. Ini karena bottom shock CNC8 punya desain layaknya bottom fork pada motor besar.
Seperti ada tabung mungil yang aslinya berisi gas nitrogen dan ada setelan compression atau rebound. “Setelah itu bikin adaptor cakram sampai dua bulan karena banyak trial and error, cakramnya pakai Brembo untuk R6,” tunjuknya.
Terakhir, warna hitam bodinya tetap dipertahankan, hanya dipadukan beragam aksesori beraksen emas. “Emang konsepnya hitam ketemu gold. Sampai saat ini sih belum bosen, jadi masih pertahanin warna hitamnya,” tutup pria ramah ini.
