20 Tahun Honda Jazz di Indonesia, Ini Deretan Keunggulan Tiap Generasinya

PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan bahwa Honda Jazz tidak lagi dijual di Indonesia. Honda City hatchback didapuk sebagai suksesor hatchback terfavorit di Tanah Air tersebut.

Selama 20 tahun kiprahnya di industri otomotif Indonesia, sudah 3 generasi diluncurkan. Pesaing berat dari Toyota Yaris ini pun menjadi hatchback terfavorit yang masih menjadi buruan hingga saat ini.

Lantas dari 3 generasi yang pernah hadir, apa saja keunggulan dari tiap generasinya? Berikut ini keunggulan Honda Jazz tiap generasi.

Generasi Pertama: Sempat Dijual Importir Umum

Honda Jazz generasi pertama mempunyai kode GD3 yang sampai saat ini masih bisa dicari bekasnya meski sudah berumur 20 tahun. Tentu kondisinya tidak sebaik generasi kedua dan ketiga yang lebih muda.

Di pasar mobil bekas, rata-rata harga Honda Jazz bekas ini berkisar Rp 60 jutaan hingga Rp 80 jutaan. Harga tersebut tergantung dari tahun produksi dan kondisi mobil.

Honda Jazz sempat dijual oleh importir umum pada tahun 2001 hingga 2003 dengan nama Honda Fit. Baru pada tahun 2004 HPM resmi menjual hatchback tersebut ke Indonesia.

Saat pertama kali diluncurkan di Indonesia, Honda Jazz ini masih menggunakan mesin i-DSi. Selang setahun kemudian, Honda memperkenalkan mesin VTEC terbaru yang diaplikasikan di Honda Jazz untuk pertama kalinya.

Baca juga : Telah Berhenti Dijual, Ini Keunggulan Honda Jazz yang Tak Dimiliki Honda City Hatchback

Kedua mesin tersebut sama-sama berkapasitas 1.500 cc dengan performa yang apik. Bahkan Honda Jazz menjadi pelopor mobil bertransmisi CVT dimana saat itu masih menjadi fitur mewah.

Pada tahun 2006 HPM melakukan facelift dengan adanya varian lampu belakang yang sudah menggunakan LED. Hingga akhirnya pada tahun 2008 diperkenalkan generasi kedua.

Kelebihan dari Honda Jazz generasi awal ini ialah irit bahan bakar khususnya pada mesin VTEC. Selain faktor mesin lebih canggih juga paduan transmisi CVT membuatnya lebih baik dalam konsumsi bahan bakar.

Meski begitu bila menginginkan akselerasi yang spontan, justru mesin i-DSi dengan transmisi otomatis konvensional lebih kencang dan responsif. Meskipun soal kenyamanan CVT lebih unggul.

DImensi yang compact juga menjadi keunggulan ketika melintasi jalan padat di perkotaan. Ruang bagasinya cukup besar dibanding kompetitornya.

Baca juga : Ini Alasan Honda Jazz RS 2020 Masih Layak Dipilih Dibandingkan Honda City Hatchback RS 2021

Generasi Kedua : Rombak Total

Memasuki generasi baru, Honda Jazz alami perombakan besar. Paling terlihat adalah desainnya yang terlihat lebih modern dan sporty.

Namun tidak hanya desain, secara dimensi Honda Jazz berkode GE8 ini juga bertambah besar. Mulai dari panjangnya, lebar hingga wheelbase.

Efek dari bertambah besarnya dimensi tersebut membuat kabin lebih luas. Ini menjadi keunggulan untuk sebuah mobil hatchback dengan ruang kaki dan kepala yang lebih nyaman.

Walaupun dimensi Honda Jazz bertambah lebar, hal tersebut tidak mengurangi rasa mengemudi yang nyaman. Ditambah handling yang presisi membuat rasa fun to drive ketika mengemudikannya.

Sensasi mengemudi yang menyenangkan juga hadir pada varian Honda Jazz RS. Khusus varian tertinggi tersebut disematkan fitur pedal shift yang memudahkan pengemudi mengatur transmisi ketika berakselerasi.

Bila generasi pertama minim fitur, generasi kedua Honda Jazz sudah berlimpah fitur. Fitur pengereman seperti anti-lock braking system (ABS), electronic brake distribution (EBD) dan brake assist (BA).

Baca juga : Hal Menarik yang Dimiliki Honda Jazz 2021, Cocok Untuk Sehari-hari atau Modifikasi

Di pasar mobil bekas beberapa website online, harga Honda Jazz tahun 2008 hingga 2014 ini berkisar Rp 90 jutaan hingga Rp 120 jutaan. Tentu harga termahal adalah varian tertinggi yakni RS.

Generasi Ketiga : Rakitan Lokal

Selama dua generasi, Honda Jazz yang dijual di Indonesia masih impor. Pada tahun 2014 memasuki generasi ketiga, HPM mulai merakit lokal hatchback ini.

Penampilannya pun lebih sporty dengan desain garis-garis tegas pada eksterior yang memperkuat identitasnya. Lampu utama kian pipih membuatnya terlihat futuristik.

Bentuk lampu yang pipih tersebut disematkan lampu projector disertai DRL (daytime running light) LED. Ini menjadi keunggulan karena pencahayaan Honda Jazz semakin baik untuk visibilitas pengemudi yang aman dan nyaman.

Mesin SOHC i-VTEC 4 silinder masih menjadi andalan pada Honda Jazz generasi ketiga. Tidak ada ubahan signifikan dalam hal performa. Tenaga maksimum hingga 120 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 145 Nm di 4.800 rpm.

Perubahan justru ada pada transmisinya. Honda Jazz generasi ketiga memang masih menggunakan CVT namun disempurnakan dengan tingkat gesekan yang rendah.

Sehingga Honda Jazz semakin nyaman ketika berakselerasi dan membuat lebih fun to drive. Ini menjadi keunggulan dari para rivalnya.

Honda Jazz generasi ketiga saat ini harga bekasnya masih cukup tinggi dan stabil. Dengan tahun produksi antara tahun 2016 hingga 2019, Honda Jazz bekas dibanderol dengan kisaran Rp 180 jutaan hingga Rp 250 jutaan.

Baca juga : Digantikan Honda City Hatchback, Selamat Jalan Honda Jazz!

Kesimpulan

Dari tiga generasi yang pernah hadir di Indonesia, generasi kedua adalah yang paling banyak perubahan. Pada generasi ini Honda Jazz alami penjualan yang meningkat signifikan.

Bila budget Anda untuk mencari hatchback bekas dibawah Rp 150 jutaan, maka generasi kedua menjadi pilihan ideal. Meski usia sudah tua, namun spare parts dan perawatan masih sama dengan generasi ketiga sehingga aman hingga beberapa tahun kedepan.

Namun bila ingin usia mobil yang lebih muda, maka Honda Jazz generasi ketiga bisa dicari di pasar mobil bekas dengan harga diatas Rp 150 jutaan. Tampilan yang lebih keren serta fitur berlimpah menjadi keunggulan pada generasi terakhir Honda Jazz ini.

Baca juga : Fitur Pintar Ultra Seat Pada Honda City Hatchback RS 2021, Warisan Berharga Honda Jazz