PT Honda Prospect Motor (HPM) hingga kini belum menjual mobil LCGC (Low Cost Green Car) berupa Honda Brio Satya model 2022. Keputusan ini bukan tanpa alasan, satu diantaranya akibat pemerintah telah menyatakan mobil LCGC dikenakan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) sebesar 3 persen mulai tahun ini.
Perihal tersebut telah diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021, tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, yang berlaku 31 Desember 2021.
Baca Juga: Membandingkan Spesifikasi Daihatsu Ayla Dengan Honda Brio Satya
Aturan tersebut merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 yang telah direvisi menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021. LCGC dikenakan PPnBM paling tinggi sebesar 15 persen. Lalu kenapa bisa menjadi 3 persen?
Pengenaan PPnBM 15 persen diberlakukan dengan dasar pengenaan pajak 20 persen dari harga jual, sehingga tarif PPnBM model tersebut hanya sebesar 3 persen. Semula LCGC diistimewakan, tidak dikenakan PPnBM alias nol dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013.
Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy mengatakan para Agen Pemegang Merek (APM) yang menjual LCGC masih menanti aturan turunan lainnya mengenai ketetapan mobil LCGC. Sehingga Honda sendiri katanya, masih pada strategi menjual produk lama tahun produksi 2021 dengan harga lama (belum dikenakan PPnBM).
Billy menjelaskan, Honda termasuk merek lain yang meniagakan produk LCGC seperti Toyota dan Daihatsu, sudah 'mendaftar ulang' untuk mendapatkan ketetapan dari pemerintah. Baru ketika keputusan tersebut lahir, pabrikan akan merilis harga baru yang sudah dikenakan PPnBM 3 persen.
Baca Juga: Harganya Setara Honda Brio Satya, Mitsubishi Outlander Sport GLS 2015 Lebih Pantas Dimiliki
"Kami sudah daftar sebagai peserta yang menjual LCGC, kondisinya sekarang sedang menunggu ketetapan daftar peserta KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau dengan teman-teman lain juga," katanya.
Billy menambahkan produksi model LCGC terus dilakukan. Namun belum sampai pada tahap suplai dari pabrik ke dealer atau wholesales. "Setelah ketetapan itu keluar sebagai peserta KBH2. Saat ini kami masih menjual VIN (Vehicle Identification Number) 2021 dengan harga lama," lanjutnya.
Dirinya belum merinci kenaikan harganya. Yang jelas peningkatannya tidak begitu signifikan sehingga para pembelinya jadi mengurungkan diri untuk membeli LCGC. Sebab selain LCGC, tidak ada mobil murah lain yang dijual di Indonesia.
"Kami yakin first time buyer masih sangat banyak pasarnya. Dari yang punya motor beralih memiliki mobil, kami yakin pasar LCGC masih bergairah di 2022, pajak 3 persen dibandingkan model lain juga paling rendah, tidak sampai 15 persen," tuntasnya.
Baca Juga: Empat Hatchback Eropa Bergengsi yang Harganya Lebih Murah dari Honda Brio Satya
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat