Suzuki Burgman 200 Bekas Menarik Dilirik, Harga Rp 30 Jutaan Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Fariz · 23 Apr, 2024 14:30
0
0
Harga bekasnya mulai Rp 30 jutaan.
Dimensi cukup gambot seperti matic 250 cc.
Jauh sebelum Suzuki Burgman Street 125 EX hadir di Indonesia, PT Suzuki Indomobil Sales telah lebih dulu menjual Burgman 200.
Diperkenalkan pada tahun 2014 dengan harga Rp 54 juta OTR Jakarta, motor ini jadi matic besar satu-satunya dari brand Jepang kala itu.
Dari harga pun sudah terlihat kalau Burgman 200 ini memang menyangsa pasar menengah ke atas, didatangkan secara utuh atau CBU dari Thailand.
Di tahun 2024 ini kalau melihat beberapa situs jual beli, Suzuki Burgman 200 bekas berada di angka Rp 30 juta sampai Rp 37 juta tergantung kondisi tiap unitnya.
Seperti di sisi depan terdapat kompartemen seluas 7 liter yang bisa dikunci, lalu di sebelahnya juga ada kompartemen yang dilengkapi dengan power outlet.
Ruang lebih besar terdapat di bawah joknya, karena gak tanggung-tanggung nih kapasitasnya mencapai 41 liter!
Kapasitasnya bahkan lebih besar dari Honda Forza 250 atau Yamaha XMax sekalipun, yang punya kapasitas mesin 250 cc.
Jadi tak heran kalau 2 buah helm tipe full face bisa disimpan bersamaan di dalamnya.
Bahkan pada beberapa sisinya masih terdapat ruang untuk menyimpan jaket atau sarung tangan.
Bagasinya juga dilengkapi dengan lampu penerang mungil yang lumayan membantu saat mengambil atau menyimpan barang di kondisi minim cahaya.
Kekurangan Suzuki Burgman 200
Meski demikian, motor ini tetap memiliki beberapa kekurangan yang bisa jadi catatakan saat sudah mendapatkan unit bekasnya nanti.
Mesin Kurang Responsif
Suzuki Burgman 200 dibekali dengan mesin 1 silinder, SOHC, fuel injection, dan pakai pendingin cairan untuk menjaga suhu mesinnya.
Diameter piston yang digunakan berdiameter 69 mm dengan panjang langkah 53,4 mm, tentu saja karakter mesin 199,5 cc ini langsung menjadi overbore yang mana kuat di putaran tinggi.
Klaim tenaga maksimalnya 18,3 ps di 8.000 rpm dan torsi maksimalnya 17 Nm pada 8.000 rpm, baik tenaga maupun torsi puncak bisa dicapai di putaran mesin cukup tinggi.
Ini membuat putaran rendah Burgman 200 terasa tidak begitu responsif, cenderung lemot terutama kalau digunakan pada karakter jalur stop and go.
Seperti di perkotaan yang didominasi jalan macet. Dan hal ini juga akan membuat konsumsi bahan bakar lebih boros.
Namun ketika diajak berkendara jauh dengan jalur lenggang barulah tenaga Burgman 200 terasa padat dan berisi.
Ini juga jadi salah satu karakter beberapa motor Suzuki yang lemot di putaran rendah tapi kuat di putaran tengah hingga tinggi.
Kurang Lincah
Menurut data spesifikasinya Burgman 200 memiliki dimensi panjang 2.055 mm, lebar 700 mm, dan tinggi 1.355 mm yang mana ini tergolong gambot.
Belum lagi sumbu rodanya yang mencapai 1.465 mm tentu membuat motor ini tidak bisa lincah di jalur sempit.
Karenanya untuk area perkotaan dan digunakan sehari-hari yang mayoritas jalannya padat tentu akan sedikit merepotka.
Jadi rasanya akan lebih cocok dan nyaman digunakan turing yang didominasi dengan jalur lancar.
Harga Sparepart Tinggi
Karena hadir di Indonesia dalam keadaan CBU, jadi tidak heran kalau komponen Burgman 200 punya harga cukup tinggi.
Sebagai contoh kalau melihat part katalog, filter udara Burgman 200 punya harga Rp 337 ribu, Rp 124.500 untuk 6 buah roller, bahkan untuk kampas koplingnya mencapai Rp 1.835.500.
Kesimpulan
Suzuki Burgman 200 jelas jadi alternatif yang lebih bergengsi jika dibandingkan matic 150-160 keluaran terbaru.
Dengan harga yang setara, bisa mendapatkan motor yang lebih besar dengan segmen yang lebih premium.
Dimensi bodi yang besar memberikan kesan gagah, dan juga unit yang tak pasaran menjadikannya perhatian.
Tapi harus juga siap dengan karakter mesin, handlingnya dan juga harga suku cadangnya yang cukup tinggi.