Tak lama lagi PT Astra Honda Motor (AHM) disebut-sebut akan segera menghadirkan All New Honda PCX 160 (Honda PCX 2021). Kehadirannya menggantikan model sebelumnya yang telah dkenalkan sejak tahun 2018 silam.
Honda PCX 160 mendapatkan perubahan besar-besaran, termasuk bagian jantung mekanis. Honda menanamkan mesin generasi baru yang disebut dengan eSP+ (enhanched smart power plus).
Mesin ini menjanjikan output tenaga dan torsi yang lebih baik, konsumsi bahan bakar yang hemat dan juga minim vibrasi. Tapi seberapa banyak perubahan dibandingkan mesin eSP yang digunakan Honda PCX 150 2020?
Melihat spesifikasi mesin Honda PCX 160 yang telah beredar di Thailand, ternyata banyak sekali perbedaannya keduanya. Mau tahu seperti apa?
Honda PCX 160 menggunakan kapasitas mesin lebih besar dengan kubikasi 156,9 cc. Kapasitas mesin ini dicapai berkat penggunaan piston berukuran 60 mm, dengan langkah piston 55,5 mm.
Sedangkan mesin Honda PCX 150, memiliki kapasitas 149,3 cc dengan menggunakan piston ukuran 57,3 mm dan memiliki langkah piston 57,9 mm. Maka karakter mesin Honda PCX 160 over bore dan Honda PCX 150 square.
Mesin dengan karakter over bore, biasanya akan lebih kuat pada putaran menengah sampai atas. Sementara mesin berkarakter square, penyaluran tenaga justru akan lebih merata dari bawah sampai atas.
Jalur masuk gas pembakaran dan jalur keluar gas buang juga berubah total. Pada Honda PCX 150 dengan mesin eSP, hanya mengandalkan dua buah katup saja, satu untuk katup masuk dan satu untuk katup keluar.
Namun pada generasi mesin eSP+ Honda PCX 160, sudah dilengkapi dengan empat buah katup mesin, dua untuk katup masuk dan dua untuk katup keluar.
Empat buah katup tadi secara langsung juga memperbaiki flow campuran bahan bakar dan udara menuju ruang bakar, juga membuat sisa gas pembakaran bisa keluar lebih cepat.
Dalam keterangannya, Honda juga menyebutkan penggunaan empat buah katup tersebut juga ikut mempengaruhi langkah piston, sehingga mesin Honda PCX 160 berkarakter over bore.
Pada generasi terbaru Honda PCX 160, saluran intake lebih disempurnakan lagi dengan air cleaner (filter udara) dengan penampang lebih lebar. Kemudian saluran udara dibuat minim lekukan sehingga udara mengalir tanpa hambatan.
Begitu juga pada komponen pelepas gas buang alias knalpot (exhaust). Susunan pipa di dalam perut knalpot dirancang ulang, untuk membuat performa lebih baik tapi juga emisi yang lebih ramah lingkungan.
Jika Honda PCX 150 2020 sistem pelumasan mesin masih konvensional, dengan pompa oli, maka Honda PCX 160 2021 jauh lebih advance. Pelumasan part internal mesin dibuat lebih efisien dan juga minim friksi.
Pada mesin barunya, Honda menerapkan piston oil jet yang menyemprotkan pelumas langsung mengasah pada piston. Teknologi ini sendiri diadopsi dari motor special engine mereka, yakni Honda CRF450R.
Selain itu, pada mesin eSP+ tak lagi menggunakan tensioner rantai keteng dengan per seperti halnya Honda PCX 150, karena sudah berganti menjadi hidrolis. Tensioner rantai keteng memanfaatkan tekanan oli untuk menekan lidah rantai keteng.
Salah satu penyakit khas dari mesin eSP Honda PCX 150 2020 adalah gejala getar atau biasa disebut gredek. Gejala ini berasal dari area CVT, terutama pada saat putaran rendah.
Meski jika sudah berjalan konstan, gejala tersebut tak akan muncul. Suara mesin yang dikeluarkan pun cenderung halus. Gejala gredek ini pun tak dialami semua pengguna Honda PCX 150, namun kasusnya cukup banyak ditemui.
Dan nampaknya Honda telah mengantisipasi hal tersebut, dengan meng-update komponen CVT pada mesin eSP+. Salah satunya adalah penggunaan double cog belt, dengan gerigi disetiap sisinya.
Double cog belt memiliki keunggulan lebih elastis namun juga lebih tahan gesekan. Efeknya mesin akan lebih halus dan konsumsi bahan bakar juga bisa lebih efisien.
Membaca dibeberapa forum Thailand, sudah ada yang membandingkan komponen CVT Honda PCX 160 dengan milik Honda PCX 150. Hasilnya semuanya berbeda, seperti rumah roller, kampas kopling ganda, rumah kopling dan per CVT.
Dengan peningkatan kapasitas mesin, perubahan saluran masuk dan keluar udara, output tenaga Honda PCX 160 ikut melonjak. Kini keluaran tenaganya sampai 16,2 PS diputaran 8.500 rpm, dengan torsi mencapai 15 Nm diputaran 6.500 rpm.
Bandingkan dengan mesin eSP Honda PCX 150 yang punya tenaga 14,7 PS diputaran 8.500 rpm serta torsi mencapai 13,2 Nm pada 6.500 rpm. Ada selisih tenaga 1,5 PS dan torsi 1,8 Nm, lumayan bukan?
Ssttt...Malah kalau dibandingkan dengan Yamaha Nmax 155 2021, output mesin eSP+ ini juga lebih kuat loh. Tentu saja penggemar skutik premium Honda ini akan tersenyum senang.
Rasanya mesin eSP+ ini memang jawaban dari seluruh keluh kesan pengguna Honda PCX 150 2020, yang kerap mengalami gejala mesin bergetar dan tarikan mesin yang tak se-powerful kompetitornya.
Tak hanya ubahan minimalis, tapi mesin yang benar-benar baru diterapkan untuk Honda PCX 160 2021. Yang menarik, peningkatan performanya juga diikuti efisiensi bahan bakar yang tetap irit.
Bagaimana, Anda sudah siap untuk merasakan performa Honda PCX 160 bermesin eSP+ ini?
Spesifikasi Mesin eSP+ Honda PCX 160 2021 | ||
---|---|---|
Tipe | 4-tak, SOHC 4 katup, eSP+ | |
Diameter x Langkah | 60 x 55,5 mm | |
Kapasitas Mesin | 156,93 cc | |
Rasio Kompresi | 12 : 1 | |
Suplai Bahan Bakar | Injeksi, PGM-FI | |
Transmisi | Otomatis CVT, V-Matic | |
Tenaga Maksimal | 16,2 PS @ 8.500 rpm | |
Torsi Maksimal | 15 Nm @ 6.500 rpm |