Mencari motor sport tipe touring adventure, salah satu yang banyak disukai adalah Honda CRF250 Rally. Motor ini punya komunitas pengguna yang besar dan kerap melakukan perjalanan melewati beragam wilayah.
Hal itu menandakan motor tersebut memang mumpuni untuk dipakai bersenang-senang, touring jarak jauh dengan melintasi jalan off road ringan. Harganya kini Rp 92,145 juta on the road Jakarta.
Baca juga : Cek Cicilan Honda CRF250L di Jakarta, Mulai Rp 3 Jutaan Aja!
Padahal kala dikenalkan 2017 lalu, cuma diangka Rp 62 jutaan. Apa yang membuatnya semenarik itu? Simak langsung ulasan lengkapnya.
Untuk banyak orang, motor ini terlihat besar meski bukan kategori motor gede. Ukurannya 2.230 x 920 x 1.415 mm (PxLxT). Belum lagi penggunaan lingkar roda 21 inci di depan dengan suspensi upside down yang sangat jenjang.
Dan karena berbasis motor trail, tentu saja posisi duduknya tinggi, dengan 885 mm. Tapi untungnya sok belakang amblas saat diduduki rider berbobot 72 kg, jadi kaki masih bisa menapak meski jinjit.
Nah, posisi berkendara yang ditawarkan Honda CRF250 Rally ini terhitung nyaman. Setang lebar dan tinggi, membuat tangan rileks tapi juga sigap. Pijakan kaki tak membuat kaki terlalu menekuk dan sudah dilapisi karet.
Joknya panjang khas motor trail, namun terasa sempit juga. Sehingga terkadang hal inilah yang membuatnya agak tak nyaman berkendara lama karena akan terasa panas.
Pandangan ke depan pun jelas dan sangat luas, meski terdapat windshield bening sebagai penghalang angin dari depan. Secara keseluruhan memang motor ini menawarkan posisi berkendara yang nyaman.
Baca juga : Makin Mahal Tapi Laris, Ini Dia Honda CRF250 Rally
Dibandingkan dengan versi 2016, pada unit model 2021 yang kami pakai sudah ada banyak pengembangan. Tentu saja dalam hal fitur yang kini semakin memanjakan pengendaranya.
Misalnya panel meter digital dengan desain baru serta isinya yang informatif. Ada spidometer, takometer, odometer, tripmeter 1 dan 2, stopwatch, konsumsi bensin rata-rata dan aktual, kecepatan rata-rata dan jam digital.
Kemudian redaman suspensi depan andalkan Showa SFF (Separated Function Fork) berdiameter 43 mm, yang tiap tabung sok punya fungsi sendiri-sendiri. Bagian kanan berfungsi sebagai reaction dan kiri sebagai damper.
Suspensi belakang sendiri andalkan Showa monosok dengan link, serta memiliki setelan preload. Pengereman sudah pakai cakram pada kedua roda, tanpa sokongan teknologi ABS.
Baca juga : Tergoda Honda CRF250L 2023 Buat Main Tanah? Cek Dulu 5 Daya Tariknya
Pada sektor mesin, dibandingkan generasi awal, ada perubahan minor untuk mengail torsi lebih besar. Naik 0,95 PS dan 0,5 Nm dari mesin generasi pertamanya yang rilis 2017.
Belum lagi telah disematkan teknologi Assist & Slipper Clutch yang membuat kopling lebih ringan, tapi tetap responsif. Asyik untuk macet-macetan dan adventure sekaligus.
Dari tampilan, sisi penerangan seluruhnya sudah pakai lampu LED, mulai dari lampu depan asimetris yang khas, lampu sein kecuali lampu belakang.
Mengendarai Honda CRF250 Rally dengan melewati beragam kondisi jalan sangat menyenangkan. Kala aspal mulus, motor terasa stabil dengan suspensi yang mengayun lembut.
Melintasi jalan rusak, redamannya pun nyaman dan terasa sangat empuk! Hanya saja ukrang stabil saat melaju lebih dari 120 km/jam atau melibas tikungan dengan cepat, motor mudah goyang dan setang bergetar seperti gejala tank slapper.
Wajar karena motor seperti ini lebih mengutamakan fungsi untuk melewati beragam kondisi jalan, bukan kebut-kebutan. Soal pengendalian di jalan rusak, motor pun jauh lebih mudah dikendalikan dari versi sebelumnya.
Ini tak lepas dari diet yang dilakukan, sehingga bisa mengurangi bobot menjadi 153 kg dari sebelumnya 155. Ini karena perubahan pada sasis dan juga lengan ayun.
Padahal kapasitas tangki membesar lho. Alhasil, lewat tanah basah jadi lebih mudah. Setang yang lebar juga membantu mengontrol motor dengan baik, plus Assist & Slipper Clutch yang memudahkan.
Baca juga : Bukan Cuma Bodi, Beda Honda CRF250L dan CRF250 Rally Ternyata Banyak!
Kinerja pengereman pun patut disoroti, dalam kondisi jalan on road atau off road sama baiknya. Absennya teknologi ABS tak jadi soal, toh siapa yang mau ABS-nya aktif ketika motor dipakai adventure?
Bicara mesin, motor pun jadi berasa lebih responsif. Kini output maksimalnya mencapai 25,7 PS di 8.500 rpm serta torsi sebesar 23,1 Nm di 6.500 rpm.
Update pada mesin dimodel 2021 mencakup sistem pendinginan, camshaft IN dan EX, boks filter dengan volume lebih besar, desain ulang sekat dalam perut knalpot dan perubahan timing pengapian.
Dengan bobot lebih ringan dipadu mesin lebih kuat, tak heran akselerasinya pun terhitung gesit. Pun soal efisiensi bahan bakar yang terhitung irit untuk penggunaan harian hingga touring.
Menggunakan BBM oktan 92 hasil pada layar panel meter menampilkan 33 km/liter. Data selengkapnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Akselerasi Honda CRF250 Rally | ||
---|---|---|
0-60 km/jam | 3,34 detik | |
0-80 km/jam | 5,5 detik | |
0-100 km/jam | 8,92 detik | |
0-100 meter | 6,46 detik | |
0-201 meter | 10,18 detik | |
0-402 meter | 16,62 detik | |
Top Speed Spidometer | 136 km/jam | |
Top Speed Racebox | 128,4 km/jam | |
Konsumsi Bensin (full to full) | 31,3 km/liter | |
Konsumsi Bensin (MID) | 32 km/liter | |
*Bobot rider 72 kg, BBM oktan 92. |
Selain semua hal tadi, jangan lupakan pula desain Honda CRF250 Rally yang khas. Tampilan motor adventure bergaya motor reli yang inspirasinya datang dari Honda CRF450 Rally, kuda besi andalan Honda di Dakar Rally.
Namun karena statusnya CBU Thailand, harganya terhitung tinggi saat ini. Belum lagi peminatnya yang membludak, membuat motor ini ghoib. Tak heran jika harga bekasnya cenderung stabil bahkan lebih mahal dari harga barunya dulu.
Spesifikasi Honda CRF250 Rally | ||
---|---|---|
Dimensi | ||
PxLxT | 2.230 x 920 x 1.415 mm | |
Sumbu Roda | 1.455 mm | |
Tinggi Jok | 885 mm | |
Jarak Terendah | 275 mm | |
Berat Isi | 152 g | |
Tangki | 12,8 liter | |
Mesin | ||
Tipe | 4-tak, DOHC 4 katup, pendingin cairan | |
Diameter x Langkah | 76 x 55 mm | |
Isi Silinder | 249,6 cc | |
Rasio Kompresi | 10,7 : 1 | |
Tenaga Maksimal | 25,6 PS @ 8.500 rpm | |
Torsi Maksimal | 23,1 Nm @ 6.500 rpm | |
Transmisi | Manual 6 speed | |
Rangka & Kaki-Kaki | ||
Tipe Rangka | Semi double cradle | |
Sok Depan | Upside down | |
Sok Belakang | Monosok | |
Ban Depan | 80/100-21 | |
Ban Belakang | 120/80-18 | |
Rem Depan | Cakram 296 mm | |
Rem Belakang | Cakram 220 mm |