Sebelum dekade 2000-an, mobil jenis minibus jadi andalan sebagai kendaraan keluarga. Dahulu, minibus penjualannya cukup laris namun kini kiprahnya tergantikan oleh MPV. Dari sekian banyak model minibus, tinggal Daihatsu GranMax saja yang bisa bertahan selama satu dekade. 

Pada zaman dahulu, mobil keluarga identik dengan mobil penumpang yang bisa mengangkut banyak orang. Namun, kebutuhan konsumen terus meningkat soal kenyamanan dalam mobil keluarga. Ini membuat permintaan MPV terus naik hingga akhirnya menggantikan minibus.

Persaingan minibus berakhir setelah Suzuki menghentikan produksi Carry Futura. Kini, hanya tersisa GranMax di segmen minibus sebelum akhirnya DFSK mencoba peruntungannya dengan merilis Gelora. Sempat jadi pemain tunggal selama beberapa tahun, GranMax minibus bahkan lebih laris daripada Luxio yang jadi kembaran versi mahalnya.

Dengan segala keterbatasannya, GranMax bisa menjawab semua kebutuhan dasar konsumen soal mobil penumpang. Karena bentuknya yang kotak, membuat kabinnya lega sehingga bisa mengangkut banyak penumpang sekaligus barang bawaan. Tidak heran, kalau GranMax juga dikonversi jadi mikrolet alias angkot.

Untuk versi angkot, memang basisnya dari pick up. Namun keunggulan dasar GranMax minibus juga tetap hadir dari desain atap tinggi yang membuat kabinnya terasa luas.

Daihatsu GranMax, Minibus dengan Penampilan Sederhana

Gran Max memiliki desain yang tak terlalu besar dan juga ramping untuk ukuran minibus. Untuk mensiasati ruang agar tidak terlalu besar, Daihatsu selaku pabrikan juga menyematkan konsep Semi Bonnet pada GranMax. 

Secara keseluruhan, desain GranMax tidak bisa disebut istimewa karena penampilannya sederhana. Demi aspek fungsional, headlamp mobil ini cukup besar bahkan melebar hingga ke bagian samping. Lampunya masih memakai teknologi halogen yang cukup mampu untuk memberikan pencahayaan maksimal dengan perawatan ekonomis. 

Ke bagian belakang, GranMax tampil sederhana dengan tak membawa kesan yang bersahaja. Desain stoplamp tegak dikombinasikan spoiler line dan kaca berukuran besar. Tak ada kesan istimewa yang bisa ditemukan di bagian belakang Gran Max.

Interior Bersahaja, Minim Fitur Istimewa

Di bagian dashbard, Gran Max memiliki desain yang modern nan ergonomis untuk memberikan kemudahan kepada para penggunanya. 

Setir ini polosan dan belum dilegkapi dengan steering swich control. Ini jelas merepotkan pengemudi, karena tangannya harus bergeser saat perlu mengganti musik ataupun memperbesar dan memperkecil volume sesuai dengan keinginan.

Sebagai pelengkap, dihadirkan pula panel speedometer analog yang memberikan informasi terkini seputar kendaraan mulai dari penguanaan bahan bakar, kecepatan kendaraan, hingga jarak tempuh yang dilalui. 

Tidak seperti Carry Minibus, pengemudi maupun penumpang depan GranMax bisa mendapatkan kenyamanan ekstra. Kedua seat tersebut sudah dilengkapi dengan sliding seat yang bisa dimaju-mundurkan sesuai selera. 

Daihatsu GranMax Minibus, Si Mobil Serba Bisa

Daihatsu Grand Max masih bertahan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Hingga kini, GranMax mampu menjadi pembeda bagi Daihatsu di antara produk-produk lainnya. Karena keunikannya ini membuat Mazda melakukan rebranding GranMax menjadi Mazda Bongo untuk pasar Jepang. 

Daihatsu GrandMax di zaman modern ini mungkin bisa kita sebut sebagai Dokar Nippon. Sebab, suspensinya yang keras saat menghantam lubang membuat penumpang kurang nyaman. Layaknya dokar, kita bisa membawa banyak penumpang sekali jalan tanpa khawatir terkena masalah teknis, karena GranMax terkenal bandel. 

Untuk standarnya, GranMax minibus dirancang dengan tiga baris kursi. Jumlah penumpang maksimal yang mampu ditampung adalah 8 orang. Namun, ada juga opsi dealer yang menyediakan sepasang kursi berhadapan di bagian belakang.

Jumlah penumpang bisa 2 di depan, di baris kedua ada 3 orang, sedangkan di belakang sanggup diisi hingga 4 orang (konfigurasi dua kursi berhadapan). 

Bahkan untuk mobil omprengan biasanya dimaksimalkan atau sedikit dipaksa. Grand Max masih bisa muat menampung 11 orang karena kursi paling belakang masing-masing memuat tiga orang berhadapan (3X2=6). 

Kalian yang punya GranMax minibus tentunya bisa berbangga hati tatkala bepergian bersama dengan mobil ini. Bila ingin menghadiri hajatan, kalian bisa mengajak seluruh keluarga sampai tetangga yang ikut pun masih bisa muat. 

Konfigurasi Kursi Bisa Dirombak Ala Double Cabin

Meski kalah muka, namun GrandMax menang guna. suspensinya memang seringkali menuai keluhan. Namun dengan bentuknya, Grand Max menawarkan satu kelebihan yang menyenangkan, yaitu multifungsi. 

Kalian yang butuh kendaraan operasional, pasti tidak asing dengan GranMax. Untuk versi minibus ini bagian belakangnya bisa dikonversi sebagai bagasi tertutup super besar. 

Bila ingin menjadikan GranMax sebagai mobil keluarga terjangkau serba guna jelas sangat bisa. Kita tinggal melucuti sepasang kursi paling belakang dan Voila, jadilah bagasi besar yang tertutup. Karena desainnya yang boxy maka membuat penyimpanan jadi super lega. 

Mau bawa beberapa sepeda lipat pun jelas muat di bagasi belakang GranMax minibus ini. Jadi kalau kalian hobi bersepeda bersama, GranMax bisa mengangkut sepeda ke lokasi yang kita tuju, misalnya taman atau ke pantai. 

Mesin Gahar Daihatsu GranMax 1.500 Cc, Tak Kalah dengan MPV Kekinian 

Walaupun tampangnya biasa tapi mesinnya bisa diajak ngebut. Untuk tipe mesin 1.500 cc, jelas bisa digeber dan bersaing dengan Avanza atau MPV lain tanpa harus dengan usaha ekstra dan mesinnya ngos-ngosan.

Daihatsu GranMax minibus ini tersedia dengan dua tipe yaitu 1.3 dan 1.5 liter. Dimana untuk tipe 1.3 liter ini mampu memberikan daya maksimalnya mencapai 88 PS dan mampu memberikan torsi maksimal mencapai 114,7 Nm Sedangkan untuk tipe 1.5 liter mampu memberikan daya maksimal mencapai 97 PS dan torsi maksimalnya sendiri mencapai 134.4 Nm. 

Kesimpulan 

Sepeninggal Suzuki Carry Futura, Daihatsu GranMax minibus berhasil memanfaatkan situasi dan membuktikan diri sebagai minibus serba bisa. GranMax menjadi idola baru dengan kemampuannya sebagai mobil serba bisa. 

GranMax menjadi mobil yang mengutamakan fungsi dasar sebuah kendaraan. Tidak istimewa tapi masih cukup layak untuk sarana transportasi murah meriah.