Belum lama ini viral video yang memperlihatkan motor Honda CB150R Streetfire gagal nanjak di sebuah jalur perbukitan. Awalnya motor yang ditunggangi 2 orang itu berjalan normal di kontur jalan yang tidak rata.
Hanya saja beberapa saat kemudian motor seperti kehilangan tenaga untuk menanjak. Si pengendara kemudian menghentikan lajunya, berusaha sekuat tenaga supaya motor tidak meluncur ke belakang.
Baca Juga: Biar gak Celaka, Pahami Cara Pakai Kopling di Tanjakan dan Turunan
Beruntung ada relawan yang siap siaga membantu menarik motor agar tidak meluncur bebas. Alhasil motor dan pengendaranya terselamatkan dari peristiwa tersebut. Namun penumpang motor keburu turun dari motor kemudian hilang kendalinya dan berlari ke belakang sampai akhirnya terjatuh ke rerumputan.
Dari kejadian ini kita bisa ambil pelajaran bagaimana menaklukan tanjakan yang benar dan aman menggunakan motor kopling. Utamanya bagi pengendara pemula, yang kerap menjadikan jalan menanjak sebagai momok yang menakutkan. Sebab khawatir motor tak kuat nanjak dan malah meluncur mundur ke belakang.
Bagi pengendara motor matic, ketakutan ini bisa direduksi karena pengoperasiannya lebih mudah. Tinggal putar gas, motor bisa jalan, sehingga tak perlu cemas mesin mati dan kehilangan momentum berakselerasi saat ganti gigi.
Soal ini Praktisi Keselamatan Berkendara, Andry Berlianto mengatakan, saat menemui jalan menanjak yang perlu diperhatikan adalah si pemotor harus yakin dulu dan percaya diri kuda besinya bisa menanjak. "Jangan takut mesin mati, malah bikin panik. Justru kalau panik kopling malah ketarik, penyaluran tenaga jadi nggak maksimal," ujarnya.
Baca Juga: Menengok Sistem Kerja Suspensi Depan Motor MotoGP, Seperti Apa Faktanya?
Kemudian perhatikan sudut elevasi jalan. Misalnya jalannya menanjak panjang, kemudian lintasannya lengang, dan landai, maka yang harus diterapkan adalah menjaga akselerasi tanpa pindah gigi. Sederhananya atur momentum bukaan gas konstan, manakala mulai terasa kehilangan tenaga bisa tambah lagi gasnya.
Namun jika kondisinya padat merayap, maka mau tak mau harus bersiap-siap untuk menurunkan gigi. Sebab ada kalanya lalu lintas terhenti karena macet. Dalam situasi tersebut, pertahankan posisi memanfaatkan rem depan dan belakang. Kemudian turunkan gigi ke yang paling rendah untuk melanjutkan perjalanan. Fungsinya supaya daya dorong dan torsi puncak mudah diraih.
Memang dalam situasi tersebut si pengendara harus berlatih melepas kopling agar mesin tidak mudah mati. Sebab dalam kondisi menanjak, bukaan gas harus lebih besar karena laju motor tertahan bidang kemiringan jalan. Kemudian harus disertai perilisan kopling perlahan supaya akselerasinya lembut dan tidak menghentak.
"Pertahankan dulu momentum gigi 1 tadi. Sebaiknya jangan berpindah dulu ke gigi 2, karena tenaganya akan terputus sesaat, kalau pindah ke gigi 2 yang ada motor ngeden karena torsinya sulit tercapai," pungkasnya.
Kemudian bagaimana jadinya jika tanjakannya curam? Hal ini bisa dilakukan dengan menyiapkan ancang-ancang yang jauh terlebih dulu. Jadi sebelum menanjak, laju motor harus dipersiapkan tinggi dulu untuk mendapatkan momentum dari torsi dan tenaga mesin.
Lebih lanjut saat tenaga berkurang, torsi puncak sebagai tolakan untuk menanjak masih bisa diraih dengan cara menurunkan gigi. Bila memungkinkan jalan secara zig-zag juga diperlukan agar lebih mudah menanjak.
"Kalau dari jauh sudah kelihatan tanjakannya, harus bersiap perpindahan gigi di tengah, sebab khawatir kalau ngegas saja tenaga lama-lama akan hilang, makanya perlu perpindahan gigi," sambung Andry.
Baca Juga: Mau Belajar Naik Motor, Bagusnya Pakai Motor Matic atau Manual Kopling?