Toyota Alphard sejatinya menjadi mobil mewah yang kerap berlalu-lalang di kawasan perkotaan. Tak jarang juga mobil ini digunakan oleh satu keluarga untuk berkunjung ke mal, pusat perbelanjaan, atau tempat rekreasi, karena memang tugasnya sebagai mobil keluarga.
Alphard juga terkenal kenyamanannya, kabin yang lapang, dan punya desain prestige sebagai simbol kesuksesan seseorang. Maka banyak penggunanya yang merupakan kalangan berduit, petinggi perusahaan, pejabat negara, atau juga selebriti.
Tak heran kalau harganya di Indonesia yang sentuh lebih dari Rp1 miliar membuat Toyota Alphard hanya dipakai kaum tertentu.
Baca juga: Toyota Alphard 2022 Bakal Melebur Jadi Satu dengan Vellfire dan Pakai Mesin Turbo
Namun rupanya tak semua Toyota Alphard diperlakukan sewajarnya. Bahkan ada juga MPV tersebut yang dipaksa melebihi kodratnya. Mobil kembaran Toyota Vellfire itu malah harus bermain offroad dan seketika langsung ramai diperbincangkan di media sosial.
Dikutip dari akun Instagram @indocarstuff tampak Toyota Alphard offroad di jalan yang dipenuhi tanah lumpur. Terlihat mobil tersebut cukup kesulitan saat harus melalui jalan itu. Karena ban dan velg yang digunakan juga rupanya masih standar. Tanah basah juga sudah terlihat menyelimuti dinding maupun tapak ban, sehingga makin mengurangi daya cengkeramnya ke jalan.
Selain harus berhadapan dengan medan yang tak lazim, Toyota Alphard ini juga punya penampilan cukup berbeda. Karena tubuhnya menggunakan kelir merah yang jarang dimiliki orang. Sebab biasanya Alphard hanya identik dengan warna silver, hitam, atau putih.
Usut punya usut Toyota Alphard tersebut memang sering dibawa pengemudinya melintasi medan jalan yang kurang baik kondisinya di Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu tak jarang juga eksterior mobil dalam keadaan kotor.
Baca juga: Bukti Ketangguhan RWD Toyota Avanza di Jalan Tanah Pedalaman Kalimantan, Xpander Dengan FWD Keok
Aksi Toyota Alphard offroad bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya pada Februari 2021 lalu, mobil andalan bos-bos itu kedapatan melewati jalur ekstrem tanpa aspal dan menanjak terjal di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Antara nekat dan terpaksa sebenarnya. Sebab Alphard bukan dirancang melintasi medan offroad. Apalagi ground clearance-nya cuma 160 mm. Terlebih kondisi bannya dalam keadaan standar. Pabrikan juga tidak menyematkan opsi penggerak semua roda AWD atau 4WD, sehingga akan sulit melibasnya dengan mudah.
Kemungkinan si pemilik sengaja ingin membuktikan Toyota Alphard benar-benar sebagai kendaraan multiguna alias multi purpose vehicle. Kendaraan tersebut pun dianggap harus bisa melintasi berbagai macam kontur jalan.
Hanya saja secara harfiah MPV dikategorikan sebagai kendaraan untuk mengangkut penumpang atau barang. Makanya banyak MPV yang bodinya dibuat mengotak, salah satunya Alphard.
Selain itu MPV juga kebanyakan dirancang dua hingga tiga baris yang bisa mengangkut 6 sampai 8 penumpang sekaligus. Kehebatan MPV lainnya adalah interiornya yang fleksibel. Misalnya membutuhkan ruang kabin yang lebih lapang untuk menaruh barang, tinggal lipat joknya. Itulah mengapa disebut sebagai MPV.
Pabrikan juga tidak menggunakan sistem penggerak semua roda karena alasan konsumsi bahan bakar. Sehingga pilihan roda penggerak mobil MPV umumnya hanya berupa FWD atau penggerak belakang yang disebut RWD.
Namun begitu sah-sah saja apabila si pemilik menghendaki mobilnya itu dibawa hidup di dua alam. Dari jalanan beraspal ke lumpur. Tapi jangan lupakan cara evakuasi apabila sudah terjebak dan ban selip, yang membuat mobil tak bisa digerakkan lagi.
Kalau Anda pemilik Toyota Alphard juga, mau nggak diajak main offroad?
Baca juga: Jangan Sampai Dianggap Kembar, Ini Kelebihan Lexus LM350 Dibanding Toyota Alphard
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East