Viral Mobil RWD Toyota Fortuner dan Kijang Innova Nggak Kuat Nanjak, Skill Pengemudi Jadi Penentu

Mobil dengan penggerak roda belakang alias rear wheel drive dianggap cukup tangguh melibas kondisi jalanan yang cukup curam. Namun ternyata, mobil dengan RWD seperti Toyota Fortuner dan Kijang Innova sempat viral terekam kamera tidak kuat menanjak jalur hairpin seperti di Sitinjau Lauik. 

Bila melihat spesifikasinya, tentu banyak yang mempertanyakan alasan mengapa kedua mobil itu kesulitan melewati tanjakan. Bila melihat spesifikasinya, Kijang Innova yang tidak kuat nanjak ini bermesin diesel dengan transmisi otomatis. Namun untuk Toyota Fortuner ini tidak diketahui memakai transmisi matic atau manual. 

Baca juga: 

Apa Sih Keuntungan Mempunyai Mobil MPV Seperti Toyota Kijang Innova?

Daftar Lengkap Model dan Varian Toyota Kijang Innova Mulai 2004 Hingga 2015, Mana yang Paling Layak Dipilih?

Nggak Usah Beli Fortuner, Toyota Kijang Innova Generasi Pertama Tak Kalah Tangguh

Dalam kondisi hairpin atau tanjakan curam dan menikung, memang butuh banyak faktor supaya sukses melewati jalur ekstrim tersebut. Situasi medan jalan yang licin saat hujan pun kian mempersulit pengemudi melewatinya. Tidak cuma dari spesifikasi mobil yang mendukung, tapi juga kemampuan berkendara yang mumpuni, dan juga ancang-ancang yang tepat. 

Salah Ancang-ancang, Toyota Kijang Innova Tidak Kuat Nanjak ke Jalur Bromo

Berdasarkan video yang diunggah akun YouTube @pencari_keberuntungan, terlihat Kijang Innova yang melewati tanjakan curam dan tikungan patah di jalan kawasan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur. Jalan ini menuju Gunung Bromo dari Malang. 

Masih dari video yang sama, juga memperlihatkan kalau  Ertiga yang memakai FWD mampu melewati jalur hairspin tersebut. Padahal secara spesifikasi, Toyota Kijang Innova lebih unggul dan semestinya bisa melewati tanpa kesulitan berarti. 

Namun sayang, Kijang Innova itu gagal menanjak dalam satu kali percobaan. Mobil terpaksa harus mundur dan menanjak sekali lagi dipandu oleh petugas keamanan yang berjaga. Percobaan kedua yang dilakukan pun baru berhasil, sebab pengemudi mencoba melewati titik lintasan yang lebih landak dari sebelumnya.

​​​​​​Kalau melihat dimensi yang lebih panjang, mungkin sudut yang diambil oleh Kijang Innova ini cukup curam. Selain itu pengemudi juga memakai mode D saat menanjak, dimana torsinya kurang optimal seperti kalau memakai posisi L.

Kasus Fortuner Selip di Tanjakan Sitinjau Lauik

Video yang viral beberapa waktu lalu menampilkan Toyota Fortuner yang kesulitan menanjak di Sitinjau Lauik. Mobil ini mengalami spin dan terpaksa harus ambil haluan di sudut tikungan yang lebih jauh. 

Video yang beredar luas di Tiktok ini sebenarnya adalah video lawas yang sudah diunggah oleh akun Sitinjau Lauik Truck Video pada 2019. lokasi tanjakan ini memakai jalan beton yang membuatnya licin ketika diguyur hujan.

Dalam video memperlihatkan percobaan kedua yang dilakukan Fortuner tersebut belum bisa menanjak sempurna. Lantas pada percobaan ketiga dibantu arahan dari warga di sekitar, pengemudi Fortuner mundur beberapa meter untuk mendapatkan momentum dan sukses melewati jalanan ikonik di Sumatera Barat itu. 

Ancang-ancang dan Atur Posisi Gigi yang Ideal Sebelum Masuk Tanjakan

Melihat dua kasus tadi, kunci keberhasilan melewati tikungan yang menanjak ialah momentum yang pas. Dengan demikian, ancang-ancang memegang peranan penting supaya kita bisa mendapatkan momentum torsi dan sudut belok yang ideal agar tidak stuck di tengah tikungan. 

Jika kamu masuk kategori pengemudi pemula yang masih belum terlalu berpengalaman untuk melewati jalur menanjak yang biasanya sempit dan curam, sebaiknya biasakan ambil ancang-ancang sebelum masuk tikungan. Caranya yaitu memindahkan posisi gigi ke 2 atau  1/L pada matic untuk dapat torsi yang kuat.

Ambil haluan yang pas, jangan terlalu mepet ke sisi dalam tikungan yang biasanya punya kemiringan lebih curam. Kita boleh agak bergeser ke sisi tengah supaya pandangan lebih luas dan sudut kemiringan aspalnya lebih landai.

Ketika hendak melewati tanjakan, kunci utamanya adalah momentum. Tujuannya supaya tercipta torsi maksimal dari mesin yang membantu dorongan mobil untuk menanjak.

Jaga momentum kendaraan, jangan sampai tenaga mobil kendor ketika di tikungan. Jaga putaran mesin jangan terlalu tinggi tapi juga terlalu rendah. Kalau berlebihan injak gas justru akan membuat ban selip atau spin dan tidak punya traksi cukup.

Jadi, tak cuma mengandalkan spesifikasi saja namun juga keterampilan mengemudi memegang peranan utama. Kita juga jangan panik saat menghadapi kesulitan seperti itu, dan bila masih kurang percaya diri sebaiknya hindari jalur ekstrim.