Ibarat lepas landas dari image Avanza sebagai LMPV sederhana dan apa adanya, peranti ini berpotensi membuatnya lebih sophisticated ketimbang para rival utama – sebut saja Mitsubishi Xpander atau Suzuki Ertiga. Namun, coba kita berkenalan dulu dengan fitur EPB ini, apa memang diperlukan?
Tinggal kendalikan sakelar, laju mobil bisa tertahan sepenuhnya. Prinsip kerja tidak mengandalkan mekanisme tuas dan kabel baja ke brake pad untuk mengunci roda belakang. Umumnya, tugas tadi dibebankan ke sistem elektronik dan motor listrik. Untuk itu, jangan heran bila terdengar mendengung saat sistem beroperasi.
Dengan cara pengoperasian via sakelar, tentu tajuk kemudahan jadi nilai jual utama. Tidak perlu lagi mengeluarkan banyak tenaga untuk menarik dan terutama melepaskan rem parkir – baik itu di konsol tengah atau ruang kaki. Membuatnya jadi seringan dan semudah membuka power window.
Tapi bukan itu saja, tidak sedikit kita temui ia datang bersama fitur Auto Brake Hold. Fitur ini ibarat bumbu tambahan yang membuat rasa masakan berada dalam dimensi berbeda. Auto Brake Hold merupakan bentuk otomatisasi rem tangan sehingga pengemudi semakin tidak akan direpotkan terutama dalam kondisi macet.
Bayangkan saja, seketika telah berhenti total, otak komputer mampu secara otomatis mengunci roda. Tanpa perlu menetralkan transmisi pula. Lantas bila mau melanjutkan perjalanan, Anda hanya perlu injak pedal akselerator. Mudah bukan? Fitur Auto Brake Hold sendiri dapat dinonaktifkan bila tidak suka dengan intervensi seperti ini. Di samping itu, kalau tidak otomatis, fungsi penahan rem dapat diaktifkan dengan menekan pedal lebih dalam saat sudah berhenti.
Hal ini jelas meningkatkan faktor keselamatan. Bagi yang suka lupa mengangkat rem tangan, beberapa mobil akan langsung mengaktifkan rem parkir seketika mesin dimatikan. Jika tidak, minimal ada indikator peringatan guna meminimalisir insiden mengerikan karena ceroboh.
Selain meringankan beban mengemudi, lantaran tuas rem tangan absen, pabrikan bisa lebih leluasa memanfaatkan ruang di konsol tengah. Menyederhanakan kerumitan desain sekaligus memberikan tempat untuk bisa dimaksimalkan sebagai kompartemen lain - entah itu cup holder atau ruang penyimpanan yang lebih besar.
Baca juga: Inden Toyota Avanza 2022 Dibuka, Tanda Jadi Cukup Rp 5 Juta, Nggak Sreg Uang Kembali
Kebanyakan EPB akan melepas rem parkir secara otomatis ketika mobil mulai bergerak. Memang langkah ini dapat memudahkan perjalanan. Kendati begitu, perbedaan cara pengoperasian boleh jadi perlu adaptasi lebih lanjut. Bukan tidak mungkin malah bikin kewalahan di awal pemakaian.
Ketika disandingkan transmisi otomatis tampak tidak terlalu menjadi masalah. Geser selektor ke posisi “D”, injak gas dan bisa langsung jalan. Lain cerita jika fitur ini mejeng bersama transmisi manual. Tahapan untuk melaju akan lebih canggung saat membuka kopling dan menginjak akselerator sementara tangan tidak perlu menurunkan tuas fisik.
Selain pembiasaan tadi, pertimbangan lain EPB terkait masalah perawatan atau perbaikan. Tambahan fitur canggih boleh jadi membuat sang pemilik memiliki risiko kerusakan yang lebih rumit ditangani. Apalagi, karena masih belum lazim dipakai di banyak model, bisa jadi perlu penanganan khusus ketika terjadi masalah.
Oke, masalah rumit atau tidak, bisa diharapkan itu mereda seiring pemanfaatan teknologi yang semakin menjamur. Awalnya menyulitkan bisa menjadi mudah karena sudah biasa. Namun, dalam hal biaya komponen dapat dipastikan tidak seringan model konvensional. Sakelar, sensor, modul, hingga ke motor listrik tampaknya tidak akan lebih murah ketimbang kabel dan tuas bukan?
Terlepas dari itu, rem parkir elektrik tampaknya baru bisa dipastikan akan mejeng di kasta tertinggi Avanza generasi teranyar alias Toyota Veloz 2022. Belum diketahui pasti apakah sistem serupa akan menjadi fitur standar seluruh varian atau tidak. Mungkin saja varian bawah malah menganut sistem konvensional demi mempertahankan reputasi sebagai mobil yang bandel dan sederhana. Well, kita tunggu saja kehadirannya.
Baca juga: Toyota Veloz 2022 vs Mitsubishi Xpander Facelift, Sama-sama Rilis di GIIAS Mana yang Paling Menarik?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
8.996 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Honda MOBILIO RS 1.5
12.090 km
2,5 tahun
Java East