Toyota bZ4X resmi mengaspal di Indonesia. Mobil full listrik berbasis baterai pertama yang diluncurkan Toyota tersebut dijual dengan banderol Rp1,19 miliar on the road DKI Jakarta.
Harga Toyota bZ4X ini juga ternyata di luar ekspektasi, khususnya buat mereka kaum mendang-mending. Pasalnya, harga mobil listrik tersebut hampir setara mobil mewah Toyota Alphard tipe 2,5 X A/T yang dijual Rp1,189 miliar.
Baca juga: Edan! Toyota bZ4X di Indonesia Harganya Tembus Rp1,1 Miliar
Tak hanya itu, harga Toyota bZ4x di Indonesia juga faktanya lebih mahal dari yang dijual di Jepang. Sebab disana bZ4X dilepas sekitar 6 sampai 6,5 juta yen atau kira-kira setara Rp643 juta - Rp697 juta.
Bahkan Toyota bZ4X yang juga diluncurkan sehari sebelumnya di Thailand, dan dilengkapi penggerak all wheel drive (AWD), ternyata hanya dilepas seharga 1.836.000 baht atau setara Rp780 jutaan.
Baca juga: Pertama di Asia Tenggara, Toyota bZ4X Hadir di Thailand, Harganya Dikorting Pemerintah Setempat
Dengan diumumkan harga bZ4X di Indonesia yang tembus di atas satu miliar, maka timbul pertanyaan mengapa harganya bisa lebih mahal bahkan dari negeri jiran?
Menanggapi hal tersebut, Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto mengatakan, untuk menentukan harga, Toyota selalu memikirkan banyak aspek.
"Pertama, bagaimana penerimaan di market, di mana kita melakukan studi yang cukup mendalam, bukan sekedar cost dan lain-lain. Tetapi kita juga lihat marketnya seperti apa, customer nya seperti apa, dan tentu cost kita perhatikan," ungkap Henry sata ditemui di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Lebih lanjut dia menyebutkan, harga yang disebutkan saat peluncuran bZ4X, merupakan harga yang tepat untuk segmen customer di Indonesia.
Baca juga: Sewa Toyota bZ4X di Jepang Dapat Diskon 50 Persen, Gara-Gara Kurang Peminat?
Sementara itu, Marketing Direction PT TAM, Anton Jimmi Suwandy membeberkan beberapa alasan mengapa Toyota bZ4X dibanderol sekitar Rp1,19 miliar. Salah satunya karena mobil ini bukan CKD melainkan CBU langsung dari Jepang.
"Karena ini bukan produk CKD dan nggak ikut program LCEV, pastinya ada PPnBM minimal 15 persen. Jadi mungkin itu beda utamanya kalau dibandingkan kita produksi lokal dan dapat program LCEV," kata Anton.
Selain itu, Anton juga membeberkan beberapa alasan lainnya. Termasuk perihal peluncurannya yang dilakukan pada akhir tahun 2022. "Lonjakan harga ini muncul dari berbagai hal. Sudah pasti biasanya awal tahun kan naik harga, kemudian ada kenaikan harga material, ada juga masalah exchange rate (nilai tukar kurs rupiah)," ucap Anton.
Kata Anton, untuk mengamankan supaya tidak ada lonjakan harga meningkat secara tiba-tiba di awal tahun, Toyota sudah memperhitungkan perkiraan harga karena exchange rate, material cost, dan lain-lain.
"Jadi, kami akan mempertahankan harganya sampai Januari tahun depan. At least sampai awal tahun depan kami pertahankan. Bisa saja sebenarnya harganya kami buat lebih murah sekarang tapi tahun depan kami naikkan. Tapi, kami enggak mau ada gejolak seperti itu," jelasnya.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten