Kekurangan Toyota Fortuner rasanya tak banyak yang mengetahui.
Pasalnya populasi SUV ladder frame Toyota ini begitu mendominasi di Indonesia.
Bermodal desain yang maskulin dan mesin diesel bertenaga, banyak yang mengandalkan Fortuner untuk "mobil tempur" segala kebutuhan aktifitas mobilitas.
Baca juga: Cuma Modal Tenaga Besar, Fortuner 2.8 Kalah Menarik dari Toyota Innova Zenix Hybrid
Dari segi harga sebenarnya Fortuner bukan mobil murah, mengingat per Juni 2023, harga Toyota Fortuner baru di tipe yang paling murah sudah lebih dari setengah miliar rupiah.
Tetapi berbekal desain yang garang itulah, Fortuner juga banyak dilirik kaula muda, bahkan memodifikasinya dengan sebutan "cumi-cumi darat".
Baca juga: Bukan Cuma Innova Zenix, Toyota Sediakan Paket Modellista Buat Vios, Fortuner, dan Hilux
Meski harganya sudah setara mobil premium, namun sebenarnya ada beberapa kekurangan Toyota Fortuner yang harus Anda pertimbangkan saat hendak membelinya.
Mengingat kalau dibanding kompetitornya, dengan harga setara, Anda bisa mendapatkan unit yang tak memiliki kekurangan tersebut.
Berikut ini 5 kekurangan Toyota Fortuner yang wajib diperhatikan:
Beberapa pengemudi melaporkan bahwa Toyota Fortuner memiliki respons pengendalian yang kurang baik, terutama dalam situasi manuver yang cepat.
Suspensi yang digunakan pada Fortuner tidak sepenuhnya dioptimalkan untuk memberikan respons yang tajam dan stabil saat bermanuver.
Inilah yang membuat mobil bergoyang atau terasa kurang stabil saat berbelok atau saat berakselerasi tiba-tiba.
Untuk sebuah mobil yang harganya sampai lebih dari Rp700 juta, kualitas interior Toyota Fortuner tidak sebanding.
Beberapa bagian interior menggunakan bahan yang terlihat murah atau kurang tahan lama, seperti plastik keras yang rentan terhadap goresan atau baret.
Beberapa penggunanya juga menganggap desain interior Fortuner terlalu sederhana atau kurang menarik.
Desain dashboard atau panel instrumen dianggap kurang modern dibanding SUV dari merek lainnya.
Baca juga: Hitung Konsumsi BBM Toyota Fortuner 2.8, Mesin Besar Apakah Irit Solar?
Meskipun Toyota Fortuner adalah SUV dengan tiga baris kursi, namun ruang kaki dan ruang kepala di jok baris ketiga terasa sempit dan tidak nyaman, terutama untuk orang dewasa.
Ini dapat membuat perjalanan jauh menjadi kurang nyaman bagi penumpang di baris ketiga.
Sementara bagi pengemudi, ketinggian dan sudut kemiringan kursi juga terkadang ikut mempengaruhi kenyamanan dan responsivitas berkendara.
Harus diakui fitur keselamatan standar pada Fortuner tidak sebanding dengan mobil sekelasnya.
Beberapa fitur keselamatan yang sekarang lazim digunakan seperti Blind Spot Warning, Line Departure Warning, Adaptive Cruise Control, atau Pedestrian Detection, tidak ada di mobil ini.
Fitur lainnya seperti headunit dengan layar besar dan sudah terintegrasi Apple CarPlay atau Android Auto dan GPS Navigation, sistem audio premium, hingga wireless charging juga belum ada.
Baca juga: Review Toyota Fortuner 2.8 4x4 GR Sport: Fitur Keselamatan Tanpa ADAS, Segini Konsumsi BBM-nya
Toyota Fortuner sejatinya dibekali beberapa pilihan mesin.
Pertama mesin bensin 2TR-FE 2.7-liter 4 silinder DOHC Dual VVTi dengan tenaga 163 PS dan torsi 242 Nm.
Lalu ada varian mesin diesel 2GD-FTV 2.4-liter 4 silinder DOHC VNT Intercooler yang berdaya 149 PS dengan torsi 400 Nm.
Terakhir mesin diesel 2.8-liter berkode 1GD-FTV 4 silinder VNT Intercooler dengan daya puncak 204 PS dan torsi 500 Nm.
Mesi tenaga dan torsinya besar, namun konsumsi BBM Toyota Fortuner yang relatif tinggi terutama yang varian mesin bensin.
Sementara Fortuner dengan mesin diesel cenderung memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih efisien walau tidak terlalu istimewa.
Mengingat Fortuner 2.8 tipe GR Sport dengan sistem penggerak 4x4 untuk penggunaan dalam kota hanya sebesar 8,32 km/liter.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Mitsubishi PAJERO SPORT DAKAR 4X2 2.4
19.734 km
2,5 tahun
Banten
2022 Toyota COROLLA CROSS HYBRID 1.8
17.451 km
1,5 tahun
Java East
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
28.043 km
4 tahun
Java East
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2018 Mercedes-Benz GLA 200 AMG 1.6
33.013 km
5 tahun
Jawa Barat