Nasib Citycar di Indonesia Makin Mengenaskan, Maret 2022 Tinggal Tersisa 2 Model
Ilham · 19 Apr, 2022 16:09
0
0
Penjualan city car per maret 2022 merosot tajam.
Kondisinya berbeda jauh dari era 2000-an.
Bahkan kini hanya tersisa dua model saja.
Di awal dekade 2000-an, mobil-mobil jenis citycar kerap digemari oleh konsumen di Indonesia. Dimensi yang mungil membuatnya praktis digunakan, baik oleh pengemudi pemula hingga wanita.
Sederet model pun hadir di segmen tersebut. Mulai dari Suzuki Karimun, KIA Visto, Hyundai Atoz hingga Daihatsu Ceria. Kejayaan citycar terus berlanjut, hingga pemainnya makin banyak. Seperti hadirnya Mitsubishi Mirage, Nissan March, Peugeot 107 dan Honda Brio.
Namun peta persaingan di kelas citycar mulai berubah pasca regulasi mobil murah ramah lingkungan, alias LCGC dirilis pada 2013 silam. Sederet model pun bertumbangan.
Selain ditinggal banyak model, sepanjang Maret 2022, penjualan mobil tipe citycar di Indonesia tidaklah menggembirakan. Dari data wholesales yang dikeluarkan Gaikindo, hanya ada 1.763 unit citycar yang terjual.
Rinciannya adalah 1.760 unit dari penjualan Honda Brio RS. Serta hanya ada tiga unit yang disumbangkan oleh Suzuki Ignis.
Honda Brio RS Tetap Jadi Idola Citycar
Honda Brio RS sendiri memiliki sederet perbedaan spesifikasi, utamanya pada bagian fitur ketimbang LCGC Honda Brio Satya. Mesinnya bervolume 1.200 cc SOHC i-VTEC dengan tenaga 90 PS.
Versi konsep Honda Brio RS
Terdapat fitur audio touchscreen display, spion auto retract dan spoiler di bodi. Hal ini membuat selisih harga yang cukup besar antara Brio RS dan Brio Sayta.
Selain itu, Honda Brio RS yang dibanderol Rp 209-226,1 juta juga tidak masuk pada skema LCGC yang ditetapkan pemerintah.
Suzuki Ignis Tunggu Model Baru
Jagoan di segmen citycar dari PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), yakni Suzuki Ignis memang sempat jadi idola. Mobil yang dibekali mesin 1.200 cc bertenaga 83 PS ini digandrungi karena desainnya yang bergaya SUV mungil.
Suzuki Ignis
Namun minimnya penyegaran sejak 2017 ini membuat penggemarnya makin berkurang. Ditambah lagi, isu mengenai kehadiran calon penggantinya, yakni Suzuki S-Presso makin santer terdengar. Kondisi ini membuat calon konsumennya memilih menunggu kehadiran produk anyar tersebut.
