Walau Tampil Menggoda, Simak Dulu Beberapa Kekurangan Honda Scoopy 2021

Sejak dikenalkan secara virtual dipenghujung akhir tahun 2020 lalu, tepatnya 11 November 2020, Honda Scoopy 2021 langsung mencuri perhatian. Apalagi jika bukan karena desainnya yang tampil lebih muda dan imut.

PT Astra Honda Motor (AHM) memang paling tahu selera konsumen Indonesia, yang akan langsung tertarik pada pandangan pertama. Maka desain imut yang sudah jadi ciri khas dari Honda Scoopy, tetap dipertahankan sampai saat ini.

Honda Scoopy 2021.

Pada model terbaru yang masuk generasi kelima, desain imut lebih kuat dengan mempertegas lekuk S-shape, yang bisa dilihat dari tarikan garis bodi depan, dek sampai lekuk bodi belakangnya.

Honda Scoopy jadi punya ciri khas sendiri sejak generasi keempat yang menggunakan lingkar pelek 12 inci, meninggalkan lingkar pelek 14 inci yang dipakai untuk model skutik entry level lainnya.

Dengan lingkar pelek 12 inci dan dipadu ban berprofil tebal, hal ini justru semakin menguatkan kesan imut dan lucu dari skutik tersebut. Ini jadi salah satu ciri khas yang bisa dikatakan unggul dari kompetitornya.

Dibandingkan pada generasi-generasi sebelumnya, perubahan pada generasi kelima ini lebih total. Karena selain bodi, perubahan juga mencangkum bagian sasis serta mesin yang digunakan.

Honda Scoopy 2021 kini menerapkan basis yang sama dengan skutik bermesin 110 cc Honda lainnya, seperti Genio dan BeAT. Sasisnya menggunakan teknologi yang disebut eSAF (enhance Smart Architecture Frame).

Rangka eSAF Honda Scoopy 2021.

Sasis ini dibuat menggunakan pelat baja yang dicetak, dipotong dan disambung dengan las laser. Prosesnya seperti pembuatan sasis tipe monokok pada mobil. Rangka baru ini membuat bobot motor jadi lebih ringan dari rangka sebelumnya.

Lalu mesin eSP (enhanced Smart Power) generasi terbaru, dengan karakter over stroke yang memiliki langkah piston mencapai 63,1 mm dengan diameter piston 47 mm. Konfigurasi ini dipilih untuk mengejar respon mesin diputaran bawah, serta konsumsi bahan bakar lebih irit.

Menilik spesifikasinya, mesin yang digunakan berkonfigurasi silinder tunggal, 4-tak, SOHC 2 katup dengan pendingin udara. Suplai bahan bakar menggunakan injeksi khas Honda yakni PGM-FI (Programmed Fuel Injection).

Fitur yang disematkan juga semakin lengkap, seperti lampu depan LED projector, USB Power Charger, ruang penyimpanan besar di balik jok, Smart Key System (tipe Prestige & Stylish) dan desain panel instrumen digital-analog yang mudah dibaca.

Dengan segala keunggulan dan kebaruannya tadi, kekurangan yang bisa ditemukan pada Honda Scoopy 2021. Apa Saja?

Baca juga: Cek Harga Honda Scoopy Bekas per Maret 2021, Tahun Berapa yang Ideal Dibeli?

Yamaha Fino Grande, tipe termahal.

Harga

Segmentasi skutik retro modern di Indonesia saat ini bisa dibilang hanya tersisa dua dari pabrikan asal Jepang, yakni Honda Scoopy dan Yamaha Fino. Tapi dari sisi harga jual, banderol Honda Scoopy 2021 jadi yang paling mahal

Harga memang suatu hal yang sensitif untuk masyarakat Indonesia. Honda Scoopy 2021 dijual mulai dari Rp 19,95 juta (tipe Fashion dan Sporty) sampai Rp 20,75 juta (tipe Prestige dan stylish).

Coba bandingkan dengan Yamaha Fino yang dijual mulai dari Rp 18,735 juta (tipe Premium dan Sporty) sampai Rp 19,895 juta (tipe Grande). Harganya memang lebih mahal tapi Anda mendapatkan produk yang lebih fresh.

Honda Scoopy 2021 pakai pelek 12 inci.

Pelek 12 Inci

Sejak generasi keempat yang dikenalkan tahun 2017 silam, Honda Scoopy menggunakan lingkar pelek 12 inci dengan ban berprofil tebal. Secara estetika, ini menjadi sangat bagus dan semakin menunjang penampilannya.

Tapi yang jadi dipertimbangkan, pilihan ban dengan ukuran 12 inci relatif lebih sulit didapatkan khususnya didaerah pelosok. Ya meski untuk pengguna Honda Scoopy 2021 di kota-kota besar mungkin bukan masalah.

Mesin Terlalu Lembut

Mesin baru yang digunakan benar-benar diciptakan untuk akselerasi putaran rendah, dan mengejar konsumsi bahan bakar yang hemat. Mesin eSP terbaru ini sebelumnya sudah dipakai oleh Honda Genio dan Honda BeAT.

Secara performa, akselerasinya cukup responsif meski tak sekuat mesin sebelumnya. Memasuki putaran tengah sampai atas, tenaga cenderung landai dan akselerasi motor sangat smooth.

Ya memang motor ini diciptakan bukan untuk dipacu dengan cepat, tapi akan sedikit kesulitan saat bertemu jalanan menanjak yang cukup terjal.

Performa mesin eSP terbaru masih belum terbukti.

Sasis Baru Akan Lebih Sulit Diperbaiki?

Musibah tidak ada yang tahu, tapi jika motor terlibat kecelakaan dan sasis motor rusak, banyak masyarakat Indonesia membawanya ke bengkel untuk diperbaiki dengan menggunakan mesin press.

Ini dilakukan untuk menghemat biaya perbaikan motor, serta menghindari proses rumit terkait legalitas motor seperti nomor sasis. Pabrikan pun harus mencetak nomor sasis baru, dan proses tunggu sampai sasis baru hadir cukup lama.

Jika sasis model pipa lebih mudah diperbaiki, maka sasis eSAF dengan plat baja yang dicetak dan dilas laser, jadi benda asing untuk bengkel yang memperbaiki. Cara memperbaikinya jauh berbeda dari sasis model pipa.

Kesimpulan

Beberapa alasan di atas bisa menjadi sesuatu yang krusial bagi konsumen sebelum memutuskan untuk membeli. Tapi bukan berarti motor ini buruk, karena nyatanya tetap mampu memenuhi ekspektasi konsumen, seperti desain menarik, konsumsi bahan bakar yang hemat serta mudah dikendarai semua kalangan.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberi...

Perbandingan Motor Terkait

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Honda Scoopy
Lihat