Kecelakaan maut terjadi pada awal pekan ini. Kali ini melibatkan sebuah sedan, Toyota Camry yang menghajar pembatas jalan. Bukan soal insidennya saja yang jadi perhatian karena ternyata korbannya juga bukan sembarangan.
Akibat kejadian kecelakaan maut di Pasar Senen tersebut merenggut nyawa dua penumpangnya. Diantaranya Kasat Polairud Polres Berau, AKP Novandi Arya Kharisma. Pria tersebut merupakan putra Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang.
Korban lainnya adalah Fatimah Az Zahra yang merupakan kader partai politik, PSI asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keduanya meninggal dunia setelah sedan tersebut kecelakaan dan terbakar.
Satu demi satu fakta pun dikuak oleh pihak kepolisian. Meski pun mulai Kamis (10/2/2022) penyidikan kasus ini ditutup dengan tersangka adalah pengemudi mobil, Fatimah Az Zahra yang juga korban meninggal dunia. Banyak pelajaran dari sisi safety driving yang bisa didapat.
Baca Juga: Beragam Penyebab Truk Kecelakaan, Mulai Dari Rem Blong Sampai Aksi Oleng
Dalam keterangan kepolisian, insiden dari sedan Toyota Camry bernomor polisi B 1102 NDY tersebut terjadi pada Senin (7/2/2022) dini hari. Kecelakaan berawal dari mobil sedan itu melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Raya Pasar Senen. Tetapi mobil tersebut malah menabrak separator Transjakarta.
Diduga saat itu, mobil yang dikemudikan Fatimah Az Zahra melaju kencang dan langsung menghantam beton pemisah atau separator Transjakarta. Pengemudi dinilai kurang berkonsentrasi dalam mengontrol laju kendaraannya
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyebutkan jika pengemudi kurang hati-hati saat berkendara. Sehingga mobil menabrak separator dan mengakibatkan timbul percikan api.
"Diduga karena kurang hati-hati, sehingga menabrak separator dan akibatnya timbul percikan api, dan yang menyebabkan timbulnya kebakaran tersebut," katanya menanggapi kronologi kecelakaan tunggal tersebut.
Dari tinjauan safety driving sendiri, berkendara di malam hari membutuhkan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan siang. Karena kondisi yang lebih gelap, sehingga tingkat visibilitas akan kondisi sekitar pun berkurang.
Idealnya, Anda perlu mengurangi kecepatan mobil saat berkendara di malam hari. Sehingga waktu reaksi untuk menghindari halangan di depan bisa lebih mudah dilakukan.
Baca Juga: Belajar dari Kecelakaan Vanessa Angel, Ngantuk Saat Nyetir Itu Taruhannya Nyawa!
Selepas kecelakaan, dari keterangan kepolisian para saksi mata sebenarnya coba membantu mengevakuasi korban. Namun ada percikan api yang membuat warga takut untuk mendekati mobil. Kejadian ironis ini membuat korban tak bisa diselamatkan dari kobaran api.
Kombes Sambodo Purnomo Yogo menambahkan jika terbakarnya mobil tersebut kemungkinan dikarenakan percikan api dari gesekan antara separator dan bodi Toyota Camry. Kemudian api membesar dan melalap seluruh bodi mobil. Bahkan kedua korban meninggal ditemukan dengan luka bakar 100 persen.
Kejadian mobil terbakar memang bukan hal pertama yang terjadi di Indonesia. Untuk itu sejak tahun 2020, seluruh mobil baru yang dijual di Tanah Air telah dilengkapi peranti pemadam api ringan (APAR) sebagai standar.
Pasalnya penyebab kebakaran di mobil cukup beragam, mulai dari percikan api akibat gesekan saat tabrakan. Adanya korsleting peranti kelistrikan, gangguan di sistem bahan bakar dan masih banyak potensi kebakaran lainnya.
Sehingga tak ada salahnya juga mobil lawas, seperti mobil korban yang merupakan Toyota Camry generasi ke-2 juga dibekali peralatan keselamatan tersebut.
Baca juga : Segini Konsumsi BBM Toyota Camry 3.5 Q, Layakkah Sedan Mewah Ini Buat Harian?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat
2019 BMW 3 20I (CKD) 2.0
47.554 km
3,5 tahun
Jakarta