Berkendara Saat Hujan Deras Sebaiknya Perhatikan 7 Hal Ini
Prasetyo · 21 Des, 2023 17:02
0
0
Berkendara saat hujan deras adalah kondisi yang mungkin saja akan ditemui bagi Anda yang melakukan perjalanan darat jarak jauh.
Berkendara jarak jauh di musim hujan, memerlukan persiapan khusus karena kondisi jalan menjadi licin, timbul genangan air, dan membuat jarak pandang pengendara terbatas.
Lalu apa saja yang harus diperhatikan jika harus berkendara saat hujan deras? Berikut tips yang dibagikan oleh Michelin.
Sebelum memulai perjalanan, pastikan kondisi mobil beserta komponen-komponen pendukungnya berfungsi optimal dan tidak ada kerusakan.
Termasuk juga perangkat pendukung lain yang terlihat sepela padahal penting, satu diantaranya wiper mobil.
Bertugas menyapu guyuran air hujan ke arah kaca mobil, maka harus dipastikan karet wiper kondisinya masih baik, tidak getas apalagi robek.
2. Perhatikan Kondisi Lampu-lampu
Ketika berkendara saat hujan deras, terkadang juga diikuti turun kabut sehingga mengganggu pandangan pengemudi.
Pada kondisi demikian tentunya Anda membutuhkan tambahan pencahayaan dari lampu utama, termasuk juga lampu kabut (fog lamp).
Karena itu pastikan lampu-lampu ini berfungsi dengan baik, termasuk lampu rem yang akan menjadi isyarat kendaraan Anda dengan kendaraan lain di belakang.
"Jalan basah mengurangi daya cengkeram ban dan memperpanjang jarak pengereman. Untuk itu, memilih jenis ban dengan daya cengkerem optimal di medan basah dan dilengkapi fitur pengereman pendek sangat direkomendasikan," kata M. Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia.
Misalnya Anda memilih BFGoodrich Advantage Touring, ini merupakan ban yang di desain untuk pemakaian harian dengan performa yang tangguh, nyaman, senyap dan memiliki performa pengereman yang lebih baik di jalan kering ataupun basah.
BFGoodrich juga menghadirkan g-Force Phenom, ban ultra-high-performance on-road yang mengoptimalkan performa kendaraan di aspal basah maupun kering dengan sensasi kendali optimal saat akselerasi, tikungan tajam, dan pengereman keras, bisa menjadi pilihan Anda untuk perjalanan jauh akhir tahun ini.
4. Periksa Tingkat Keausan Ban
Pastikan ban kendaraan masih dalam kondisi baik (tidak aus) ketika Anda ingin membawanya dalam perjalanan jauh.
Pengecekan oleh profesional disarankan.
Jika anda ingin melakukan penggantian 2 ban saja, pastikan ban tersebut dipasang di bagian belakang, untuk mengurangi resiko terjadinya hydroplaning.
Lakukan hal ini untuk mengoptimalkan keselamatan dan menjaga ketahanan ban.
Saat memeriksa tekanan, perhatikan komponen muatan kendaraan (jumlah penumpang dan barang bawaan).
Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan pembuat kendaraan yang bisa dilihat di pilar pintu pengemudi atau tutup bahan bakar.
6. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan
Karena visibilitas atau jarak pandang menurun di tengah hujan, pengemudi perlu memperpanjang jarak antar kendaraan.
Jarak pengereman yang berpotensi menjadi lebih panjang di aspal basah karena sistem pengereman yang terganggu atau traksi ban berkurang membuat jarak aman semakin penting untuk diperhatikan.
Kurangi kecepatan ketika berkendara saat hujan deras agar mudah melakukan manuver atau antisipasi ketika terjadi hal-hal yang tidak terduga dari arah depan.
Kendaraan bisa tergelincir atau berputar ketika air di antara ban dan jalan tidak dapat dialirkan dengan cukup cepat.
Lapisan air ini menumpuk di bagian depan dan berujung pada kehilangan kontak dengan jalan.
"Anda bisa memilih ban yang memiliki fitur kendali optimal saat akselerasi, andal di medan basah, dan evakuasi air cepat untuk menghindari hydroplaning," kata Fachrul Rozi.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk rutin memeriksa tekanan ban, memeriksa kedalaman tapak, dan mengurangi kecepatan saat mendekati genangan air.
Itu tadi beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berkendara saat hujan deras.
Jangan lupa juga untuk melakukan pengecekan pada bagian lain dari kendaraan seperti minyak rem, air radiator, hingga segitiga pengaman dan kotak P3K.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.