Honda CBR250RR Tim AHRT Kena Sunat RPM, Ini Tanggapan Herjun dan Ramadhipa

Honda CBR250RR Astra Honda Racing Team
  • Aturan pengurangan RPM berlaku untuk Honda CBR250RR tim AHRT
  • Dua pembalap AHRT merasakan dampak dari aturan tersebut
  • Membuat Herjun dan Ramadhipa tak bisa meraih hasil maksimal di kualifikasi

Aturan pengurangan RPM nyatanya berpengaruh terhadap penampilan dua pembalap AP250 dari Astra Honda Racing Team (AHRT) pada gelaran Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Mandalika. 

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini FIM Asia dan Komite ARRC memberlakukan aturan baru berupa pengurangan RPM yang berlaku dalam beberapa tahap.

Step pertama: Jika pembalap yang ada di 5 besar unggul 25 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah pada klasemen. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit sebanyak 200 RPM pada putaran berikutnya.

Step kedua: Pembalap yang ada di 5 besar unggul 50 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit sebanyak 200 RPM lagi pada putaran berikutnya. 

Step ketiga: Pembalap di 5 besar unggul 75 poin dari pembalap posisi 6 dan lebih rendah. Motor pembalap tersebut akan mendapatkan pengurangan rev limit 100 RPM lagi di seri selanjutnya. 

Pengurangan 200 RPM Buat Honda CBR250RR AHRT

Hal ini pun sudah diberikan kepada dua pembalap AHRT kelas AP250 yaitu Herjun Atna Firdaus dan M Kiandra Ramadhipa. 

Berkaca pada hasil terakhir pada seri ketiga lalu, Honda CBR250RR tunggangan mereka harus mengalami penyunatan RPM lantaran masuk ke dalam aturan pengurangan RPM step pertama. 

Ramadhipa yang saat ini menghuni puncak klasemen dengan 81 poin unggul lebih dari 25 poin terhadap 6 pembalap di bawahnya. Pun dengan Herjun selaku runner up sementara di kejuaraan dengan 77 poin. 

Herjun merasakan akselerasi motor berkurang signifikan

Baca juga: Tren Positif Duet AP250 AHRT Meski Dijegal Regulasi

Regulasi pengurangan sebanyak 200 RPM tersebut pun berlaku di putaran ke-4 di Sirkuit Mandalika. Faktanya pula bahwa hal tersebut berpengaruh terhadap penampilan mereka. 

Pada kualifikasi AP250 yang berlangsung hari ini (27/7/2024), baik Herjun maupun Ramadhipa gagal masuk ke barisan terdepan. Yang mana menurut mereka merupakan dampak dari regulasi ini. 

Dampak Pengurangan RPM 

"Hasil kualifikasi ini berat. Regulasi (pengurangan) RPM ini membuat akselerasi CBR250RR berkurangan jauh karena RPM yang tadinya 13.500 RPM jadi 13.300 RPM. Berpengaruh sekali karena tidak dapat peak power-nya," ungkap Herjun. 

Menurut Herjun, kendala terbesar justru dialami pada akselerasi awal, terutama saat keluar tikungan. "Kita harus pakai sprocket dengan final gear ratio lebih kecil agar tidak limiter di RPM atas. Tapi, exit corner-nya jadi tidak responsif," terangnya lagi. 

AHRT coba mencari solusi dengan menggunakan spesifikasi sproket yang berbeda

Baca juga: ARRC Mandalika 2024: Skuat SS600 AHRT Usung Formasi 4 Pembalap

Dia mengatakan tim akan mempertahankan set up seperti ini. "Di kualifikasi masih kurang maksimal. Tapi saat race nanti mungkin beda cerita," ujarnya. 

Hal senada pun dirasakan Ramadhipa, di mana penggunaan sprocket ini jadi mengorbankan putaran bawah motor. 

"Buat saya, untuk putaran atasnya mungkin masih sama. Tapi akselerasi walnya tetap ketinggalan karena power-nya berkurang," sahut Ramadhipa. 

Meski begitu, Ramadhipa sebagai pemimpin klasemen sementara AP250 akan berusaha tampil maksimal pada balapan nanti. "Strategi di race, saya akan melakukan start yang baik agar tetap berada di grup depan dan bertarung untuk podium," pungkasnya. 
 

Oops... Something broke.
    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Ary

Reporter

Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi inform...

Video Pendek Terkait

Perbandingan Motor Terkait

Veda berhasil meraih pole position di kualifikasi SS600 ARRC Mandalika Adenanta Putra melakukan pelanggaran yang membuatnya kehilangan podium Veda naik posisi tiga dan merebut podium pertamanya di kelas 600 cc Veda Ega Pratama berhasil meraih podium pertamanya di kelas SS600 Asia Road Racing Championship (ARRC) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (27/7/2024). Di putaran ke-4 ini, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) benar-benar menunjukkan performa terbaiknya. Veda bahkan mampu merebut pole positi
Ada JPX FOX 3 terbaru untuk para pengguna motocross Dirilis juga JPR ZR16 dan JPR Kids yang merupakan couple helmet untuk orang tua dan anaknya Harganya mulai Rp 290 ribuan JPX Industries selaku produsen helm sepeda motor merek JPX, JP, dan JPR meluncurkan dua produk baru, yakni JPX Fox 3 dan JPR ZR Series. Kedua produk ini diperkenalkan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Untuk JPX Fox 3 merupakan helm motocross, sementara untuk JP ZR Series merupakan helm pasang
Daya pengisian terendah bisa hingga 280 watt. Cukup atur waktu kapan baterai penuh melalui aplikasi My Alva. Selain memperkenalkan produk terbarunya dengan harga lebih terjangkau dari varian lainnya, Alva turut memperkenalkan sistem pengisian baterai pintarnya. Diberi nama AICS atau Alva Intelligence Charging System, pengisian baterai ini disebut pintar karena memiliki fitur yang cukup fungsional. Fitur tersebut berguna untuk mengatur jadwal kapan pengisian baterai ingin diselesaikan, bisa dises
Aturan pengurangan RPM berlaku untuk Honda CBR250RR tim AHRT Dua pembalap AHRT merasakan dampak dari aturan tersebut Membuat Herjun dan Ramadhipa tak bisa meraih hasil maksimal di kualifikasi Aturan pengurangan RPM nyatanya berpengaruh terhadap penampilan dua pembalap AP250 dari Astra Honda Racing Team (AHRT) pada gelaran Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Mandalika. Sebagaimana diketahui, pada tahun ini FIM Asia dan Komite ARRC memberlakukan aturan baru berupa pengurangan RPM yang
Kembangkan solusi VaaS. Akan memperluas infrastruktur motor listrik bersama. PT Energi Selalu Baru (ESB) anak perusahaan dari PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX), MCASH Group, merupakan perusahaan yang berfokus pada penyediaan infrastruktur untuk pemain kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Melalui anak usahanya, PT Volta Indonesia Semesta, ESB memproduksi motor listrik dengan merek Volta yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Volta sendiri kian serius dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listr

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 32,17 - 36,30 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Honda CBR250RR
Lihat