Alasan Untuk Beli atau Tidak Beli Daihatsu Terios

Daihatsu Terios merupakan Low SUV yang kini dibanderol dari harga Rp 209 jutaan hingga Rp 264,4 juta. Sesuai kelasnya, Terios merupakan SUV entry level yang di Indonesia cukup ramai peminat.

Saat ini di kelasnya, Terios bersaing dengan Low SUV lain seperti Honda BR-V, Toyota Rush dan merek yang tergolong baru, DFSK Glory 560. Nama besar Daihatsu membuat Terios punya daya saing tinggi di samping segala keistimewaan dan keunggulan yang ditawarkannya.

Mobil yang kini bernama lengkap Daihatsu All New Terios ini sendiri merupakan generasi kedua. Seperti generasi pertamanya, Terios generasi kedua ini juga masih sharing platform dengan Toyota Rush. 

Berada di kelas yang mengedepankan tingkat ekonomis tinggi, tapi menariknya Daihatsu berani membekali SUV generasi terbarunya ini dengan kelengkapan yang menarik.

Bahkan bisa dibilang antara Terios lawas dengan yang generasi kedua ini lompatan teknologinya sangat jauh. Bahkan tak ada lagi unsur Terios lawas yang membekas pada generasi terbaru ini. Mungkin hal itu yang membuat penjualan Terios tergolong bagus.

Yang paling terlihat jelas tentu adalah perubahan di wujudnya. Kini Terios menjadi sebuah SUV modern namun tetap mengedepankan aura maskulin. Bahkan di sektor keselamatan alias safety, Daihatsu sudah memberikan sejumlah fitur yang tak pernah ada di Terios lawas.

Jika Anda tertarik atau memang ada rencana meminang mobil ini langsung saja simak sejumlah hal lebih dalam mengenai Terios di bawah ini.

7 Alasan Anda harus beli Daihatsu Terios

1. Eksteriornya keren

Tak ada lagi bodi serba menyudut dan kotak seperti pada Terios model lama. Kini Daihatsu Terios sudah menganut bahasa desain terkini. Tampak dari tatanan wajah yang menghadirkan lampu depan LED (semua varian) sipit dan rumah fog lamp dibatasi garis vertikal, sangat kekinian. Secara sekilas jika melihat bodinya, tak tampak bahwa Terios adalah SUV entry level.

2. Fitur keselamatan boleh diacungi jempol

Kehadiran rem ABS-EBD, Vehicle Stability Control, Hill Start Assis hingga Emergency Stop Signal sudah ada di Terios. Walaupun sebenarnya bukan hal yang luar biasa di kelasnya, tetapi dengan ukuran mobil harga Rp 200 jutaan tentu patut diapresiasi.

3. Tipenya banyak

Terios menjadi mobil dengan tipe terbanyak di kelas Low SUV. Sebenarnya Daihatsu menghadirkan Terios hanya dalam dua varian saja, yakni X dan R. Namun, dua varian tersebut secara total punya tipe sampai sembilan! Keuntungannya adalah konsumen punya banyak opsi dalam berbagai range harga untuk memiliki Terios.

4. Berpenggerak belakang

Terios menjadi salah satu di kelasnya yang menganut penggerak belakang alias Rear Wheel Drive (RWD). Tentu hal ini menjadikannya sebagai SUV sejati, karena mobil RWD diyakini memiliki handling lebih bagus. Hal itu tentu dibutuhkan manakala Terios dibawa ke daerah pegunungan maupun jalan jelek.

5. Jaringan purnajual yang luas

Daihatsu memang terkenal punya banyak dealer dan bengkel resmi yang tersebar hampir di kota seluruh tanah air. Setidaknya pada 2016 PT Astra Daihatsu Motor menyebut jumlah outletnya sejumlah 222 lokasi.

6. Ground clearance tinggi

Kolong Terios yang mencapai 220 mm merupakan cukup tinggi di kelasnya. Dengan kolong yang tinggi lagi-lagi menegaskan identitasnya sebagai SUV sejati yang siap menerabas genangan banjir maupun jalanan dengan permukaan jelek.

7. Bangku baris kedua one touch tumble

Keunggulan dalam sisi aksesibilitas dimiliki pada bangku baris kedua Terios yang sudah menganut one touch tumble. Pelipatan mekanis ini memudahkan dalam melipat bangku kedua untuk menghadirkan tambahan volume angkut maupun akses ke bangku baris ketiga.

Alasan Anda untuk tidak beli Terios

1. Mesin Avanza

Memang tak salah jika mesin Daihatsu Terios generasi kedua ini adalah sama seperti milik Toyota Avanza berkode 2NRVE berteknologi Dual VVT-i. Walau tidak ada yang salah atas penggunaan mesin yang sama, namun citra yang terbentuk pada masyarakat awam menyebabkan ia sebagai SUV bermesin MPV. Mungkin secara normatif yang terbentuk di masyarakat adalah SUV harus bermesin lebih kuat dari MPV.

2. Tenaga mesin kecil

Karena dapurnya identik dengan punya Avanza maka tenaganya pun sama. Terios tercatat bertenaga 104 ps dengan torsi sebesar 136 Nm. Angka ini cukup kecil di kelas Low MPV, jika dibanding dengan Honda BR-V yang mencapai 120 ps tentu Terios cukup tertinggal.

3. AC tak punya arah hembus

AC Daihatsu Terios ini sudah digital. Namun sayangnya, untuk mengatur arah hembusan tak bisa dilakukan secara elektrik. 

4. Transmisi belum CVT

Terios dengan tipe transmisi otomatis 4 percepatan belum menganut teknologi continuously variable transmission (CVT). Hal ini cukup disayangkan, karena di kelasnya sudah ada dua mobil yang menggunakan CVT, yakni BR-V dan Glory 560.

5. Bagasi tinggi

Salah satu konsekuensi dari ground clearance jangkung adalah bibir bagasi yang cukup jauh dari tanah. Dengan ground clearance 220 mm membuat menaik-turunkan barang berat di bagasi Terios tentu bukan hal yang mudah.

6. Redaman kabin bukan yang terbaik di kelasnya

Dari hasil pengujian jalan Terios, ditemukan adanya hal yang jadi kelemahannya, yakni suara transmisi yang bisa didengar. Walau belum mengganggu kenyamanan di kabin, tetapi hal itu cukup disayangkan di sebuah SUV generasi terbaru.

7.Bukan yang termurah

Harga paling rendah Terios adalah Rp 209.800.000 untuk tipe X MT E4. Sebelum kehadiran Glory 560 memang Terios sempat jadi yang termurah. Hingga akhirnya DFSK mengumumkan banderol Low SUV-nya itu ternyata di bawah Terios. Kini Glory 560 dibanderol termurah Rp 196.500.000.

Kesimpulan

Daihatsu Terios generasi kedua kini memang bukanlah yang termurah lagi di kelas Low SUV. Namun, desainnya yang tak bisa dibilang buruk ditambah keunggulan aftersales Daihatsu tentu mobil ini layak dipinang bagi yang membutuhkan mobil gagah dan mampu mengangkut 7 penumpang. Untuk urusan mesin yang mirip dengan Avanza bukan jadi masalah besar. Malah dengan mesin NR yang terbukti irit itu jadi keunggulan efisiensi bahan bakar Terios.