Ini adalah tahun kedua Harley-Davidson berpartisipasi dalam GIIAS, dan tahun ini memboyog produk kebanggaan Harley-Davidson, melalui Hydra Glide Revival yang legendaris.
Ini adalah model sepeda motor yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1949.
“Kebangkitan kembali Hydra Glide merupakan penghormatan terhadap sejarah panjang dan kaya Harley-Davidson, yang memadukan warisan budaya dengan teknologi modern,” ujar Khoo Shao Tze, Presiden Direktur Inchcape Indonesia.
Gaya Tahun 50-An
Model Icons terinspirasi dari tampilan sepeda motor yang dikendarai di era 70-an dalam film “The Bikeriders”.
Film ini sendiri mengisahkan kebangkitan sebuah klub sepeda motor di Midwestern, Amerika Serikat .
Varian keempat Harley-Davidson Icons Motorcycle Collection ini sekaligus merayakan ulang tahun ke-75 sejak diluncurkannya Hydra-Glide pada tahun 1949 untuk model Harley-Davidson E dan F.
Ketika model ini diperkenalkan, sadel sepeda motor Harley-Davidson FL hadir menjadi sebuah ikon yang menarik untuk berkendara menjelajahi jalan raya dan juga perjalanan jauh.
Dengan begitu para pemilik model 2024 Hydra-Glide Revival dapat merasakan sensasi klasik sambil menikmati semua kenyamanan dan fitur sepeda motor Harley-Davidson modern.
Sebagai koleksi terbatas, setiap model diberi nomor secara individual dan hanya diproduksi satu kali.
Dengan kata lain produksi global model Hydra-Glide Revival ini tidak akan melebihi 1.750 unit dengan harga jual Rp 919,968 juta off the road.
Model Hydra-Glide Revival menggunakan finishing warna cat khusus Redline Red dengan panel Birch White pada sisi tangki bahan bakar, desain sama yang ditampilkan pada model tahun 1956.
Dilengkapi dengan detail lencana tangki krom "Harley-Davidson V" yang terinspirasi dari lencana tangki tahun 1955-1956 dan lencana tulisan "Hydra-Glide" yang terletak di bagian sepatbor depan.
Lalu ada "Hydra-Glide Revival" dengan nomor seri pada tutup peninggi setang dan grafis Icons Motorcycle Collection pada sepatbor belakang mengidentifikasikan model ini diproduksi secara terbatas.
Fitur styling tambahan termasuk grafik instrumen yang terinspirasi dari speedometer tahun 1954-1955.
Sisi klasik kian terasa dari penggunaan windshield dua warna setinggi 53,3 cm yang dapat dilepas-pasang menampilkan bagian bawah yang senada dengan warna Redline Red.
Penutup pembersih udara bundar krom dan roda bertali baja krom menambah kesan nostalgia.
Trim spakbor depan dan belakang, pelindung mesin, penutup garpu, powertrain, dan knalpot dilapisi dengan warna krom yang berkilau.
Jok tunggal hadir sebagai standar yang dilengkapi dengan aksen kulit, hingga pada bagian pinggiran serta hiasan yang juga terbuat dari kulit.
Jok pengendara ini menggunakan jahitan putih di bagian tepi serta jahitan kontras merah yang menjadi aksen aksesoris, serta rel krom untuk tampilan nostalgia.
Side bag dan vinil sangat klasik juga khas karena dihiasi dengan concho krom dengan bagian tengah merah akrilik, kancing krom serta dihiasi pinggiran kulit, lapisan jahitan berwarna putih, dan jahitan kontras berwarna merah.
Oiya side bag ini tahan air, dilengkapi kunci untuk sistem keamanan, dan memiliki lapisan yang kaku sehingga bentuknya tidak mudah berubah.
Dari segi fitur terdapat lampu depan LED dan lampu tambahan memberikan penerangan yang mumpuni dalam kondisi minim cahaya.
Sistem pengereman Anti-Lock Braking System (ABS) standar menawarkan pengendalian yang meyakinkan dalam berbagai kondisi berkendara, terutama pada kondisi jalan minim traksi.
Untuk memberi rasa nyaman selama perjalanan, motor ini dilengkapi dengan electronic cruise control mempertahankan kecepatan yang stabil dalam perjalanan jauh.
Performa Modern
Meski tampilanya klasik khas motor tahun 50-an, tapi jantung penggeraknya sudah menggunakan mesin yang cukup modern.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17