window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto

Yongki Sanjaya · 3 Sep, 2021 08:30

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 01

Sedan selama ini seolah menjadi simbol status kalangan elite, yang sudah cukup mapan. Wajar saja, sedan ini memang dirancang sebagai mobil yang mengutamakan kenyamanan, dengan performa tak kalah memuaskan. Seiring waktu, kita bisa kok membeli sedan Eropa dengan budget Rp60 jutaan.

Memang, sedan Eropa di kisaran harga tersebut usianya tak lagi muda, bahkan ada yang sudah di atas 30 tahun. Namun demikian, kenyamanannya tak kalah dengan sedan keluaran relatif lebih muda bikinan Jepang. Statusnya yang dahulu merupakan mobil mewah membuat kita seolah bisa membayangkan bagaimana rasanya ketika jadi konglomerat di jaman 90-an, era pemerintahan Presiden Soeharto.

Mobil ini cocok banget buat dipakai harian atau untuk berakhir pekan bersama keluarga. Ukurannya yang relatif kompak dan desainnya yang pipih atau ceper membuat sedan lebih lincah dikemudikan. 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Ketersediaan suku cadang dan perawatannya pun tak sesulit dan semahal yang kita bayangkan seperti jaman dulu. Bengkel spesialisnya cukup banyak tersedia, yang menyediakan part OEM dengan harga lebih terjangkau. 

Apa saja sedan 'mewah' yang harganya semakin murah tersebut? Mari kita telusuri lebih jauh. 

Volvo 960, Sedannya Menteri dan Pejabat Negara Era 90-an

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 01

Kamu yang anak 90-an ke bawah sudah tentu tak asing dengan sosok Volvo 960 ini. Sebab, Volvo 960 ini cukup banyak digunakan oleh kalangan pejabat negara, mulai dari menteri, anggota DPR, atau lembaga tinggi negara. 

Ukuran kaca samping yang relatif besar, membuat kabin seperti akuarium. Tapi efeknya pandangan jadi lebih jelas dari dalam kabin, tidak ada halangan seperti pada mobil keluaran sekarang. Joknya bagaikan sofa yang tebal, empuk dan nyaman, lalu pastinya semua jok sudah dilengkapi seat belt tiga titik dan headrest. 

Mesin 2300cc 4 silinder 8 valve OHC non turbo dengan seri B230FB 'red block' memuntahkan tenaga sekitar 132 ps. Rasio kompresi yang hanya 9,3:1, mencukupkan minum bensin dengan RON 90, sehingga bisa memakai Pertalite atau Pertamax. 

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 02

Mesin ini terkenal dengan sebutan "red block" (dari warna blok mesin bawah), dan sangat minim perawatan. Jenis mesinnya termasuk mesin "purba" yang memang terkenal badak alias jarang rewel.

Volvo 960 terkenal dengan radius putar yang kecil, sehingga sangat mudah ketika bermanuver dan parkir. Padahal, panjang bodi sekitar 4,87m. Apalagi di seri 960 GL ini, bobot paling ringan dibandingkan seri 960 lainnya.

Kelemahan dari 960 hanyalah pada material kulit joknya yang tak seawet Mercedes-Benz W124. Seringkali kita temukan unit yang kulit joknya getas atau pecah-pecah karena usia. Memang, jenis kulit jok di Volvo ini kurang tahan dengan iklim tropis di Indonesia.

Mercedes-Benz W124, Sedannya Pengusaha Sukses 90-an

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 03

Kalau kamu melihat Mercy Boxer atau Mercedes-Benz W124 di zaman dahulu, biasanya hanya digunakan kalangan orang kaya banget. Biasanya yang memakai sedan ini adalah pengusaha sukses atau pejabat negara.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa salah satu factor yang membuat brand Mercedes Benz terkenal adalah kenyamanan dan fitur-fitur keselamatannya. Soal keandalan mesinnya jelas sudah terbukti selama lebih dari tiga dekade. Sedan rancangan Bruno Sacco ini bahkan dikenal sebagai mobil yang over engineering, atau teknologinya kelewat maju.

Ambil contoh yaitu Mercedes-Benz W124 E320 Masterpiece keluaran 94-96. Sedan ini punya fitur diantaranya electric seat, vacuum door locks, power window, dan rem ABS. Fitur sejenis baru ada di mobil mewah Jepang yang meluncur di Indonesia hampir satu dekade setelahnya. 

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 04

Kualitas Body, Cat, dan Built Quality secara umum sangat bagus, dengan produksi tahun 90an masih berani dibandingkan dengan mobil mobil yang relatif lebih baru. Namun dengan budget Rp60 jutaan, kita mendapat W124 keluaran 1992 ke bawah. 

Jangan khawatir, sedan ini sudah punya sebagian besar fitur canggih kok. Hanya saja, opsi yang tersedia hanyalah mobil dengan transmisi manual, entah itu 200E, 300E, atau 230E. 

BMW E36, Sedan Kompak Andalan Eksekutif Muda 90-an 

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 05

Orang kaya jaman dulu, nggak cuma memelihara Mercedes-Benz, tapi ada juga yang memakai BMW. Untuk kalangan anak konglomerat, mobil yang biasa digunakan yaitu BMW E36. Sedan ini punya tampilan yang sporty dan tegas. Pada kisaran budget Rp60 jutaan, kita bisa memilih tipe 318i atau 320i

Untuk BMW 318i, mesinnya berkode M43 dengan kapasitas 1.800 cc. Mesin ini disebut punya performa yang kurang memuaskan, dan meskipun tak bisa dianggap lambat. Karena tenaganya kurang besar, dianggap kurang cocok dengan karakter BMW E36 yang cukup sporty.

Opsi kedua adalah BMW 320i. Mesinnya berkode M50B20 dengan kapasitas 2.000 cc, 6 silinder. Mesin ini banyak disebut sebagai salah satu ‘mesin jahit’ karena suara berisiknya. 

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 06

Mesin ini dikenal paling bandel ketimbang tipe M52B20, dari BMW E36, soal tenaga yang dihasilkan juga fun to drive meskipun tak sebesar 323i. Karena falsafah BMW yaitu Sheer the Driving Pleasure, maka Seri 3 E36 ini dibuat sebagai mobil yang driver oriented. 

Kabin E36 ini terasa cukup sempit, terutama untuk kursi belakangnya. Bagian depannya masih proporsional, dengan layout dashboard dan konsol tengah mengarah ke pengemudi. 

Walaupun seri 3 merupakan kasta terenedah pada keluarga BMW pada saat itu, namun peredaman kabin mobil ini patut diacungi jempol. Kabinnya senyap khas mobil Eropa. Sistem elektrikal pada generasi ini belum serumit generasi sesudahnya yang hadir pada tahun 1999, yaitu E46 dan disusul E90.

Mercedes-Benz W202 C-Class, Rival BMW E36 Seri 3

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 07

Opsi terakhir sedan Eropa yang bisa kamu beli di budget Rp60 jutaan yaitu Mercedes-Benz W202 alias C-Class. Pilihannya terbatas pada tipe C180 dan C200, dengan kapasitas mesin yang mirip E36 di budget yang sama.

Mobil ini dirancang oleh Oliver Boulay (1988) dan disempurnakan Murat Gunak (1989). Mercedes Benz C-Class menjadi tonggak sejarah baru bagi Mercy. Ini karena keberanian C-Class untuk meninggalkan desain konvensionalnya. 

Desainnya lebih luwes dan sudutnya lebih membulat ketimbang W124, walau bahasa desain khas Mercedes-Benz begitu dikenali pada grill, atau lekuk headlamp. 

Modal Rp60 jutaan, Kita Bisa Punya Sedan Ala Konglomerat dan Menteri Jaman Soeharto 08

C180, punya panggilan sayang “Cibo” dan mengisi kasta terbawah dari C-Class. C180 ini memakai mesin 1.800 cc, 4-silinder, dengan tenaga 122 PS berikut torsi 170 Nm. Tidak terlalu bertenaga tapi tidak juga terlalu underpowered. Bahkan bila dikomparasi, tenaganya C180 sedikit lebih baik daripada 318i E36 yang hanya 117 ps. 

Untuk opsi selanjutnya ada C200 bermesin 2.000 cc yang memiliki power yang lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari di Indonesia. Dari sisi tenaga, Mercedes-Benz C200 W202 ini lebih baik dibandingkan dengan versi C180 yang merupakan tipe terbawah.

Mesin berkode M111 dengan kapasitas 1.998 cc, 4 silinder, injeksi, sanggup memproduksi tenaga 136 ps. Untuk kebutuhan aktivitas harian atau sedikit 'lari-lari kecil' di jalan tol jelas cukup. 

Sebagai catatan, di kalangan pengguna Mercedes-Benz, transmisi otomatis untuk C-Class W202 lebih disarankan karena memberikan kenikmatan berkendara yang lebih responsif ketimbang versi manual. 

Yongki Sanjaya

Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

Honda Jazz MT

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil