window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara

Yongki Sanjaya · 20 Jan, 2022 09:00

Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara 01

Memasuki awal tahun 2022 ini, sebagian besar wilayah Indonesia masih diguyur hujan, dengan intensitas yang cukup besar. Tak jarang, hujan lebat turun tiba-tiba setelah cuaca panas terik. Nah, situasi jalanan basah di awal hujan ini cukup berbahaya dan patut diwaspadai.

Situasi seperti ini seringkali kurang diperhatikan bagi banyak pengendara. Padahal, peralihan kondisi aspal dari kering ke basah ini menimbulkan kondisi yang lebih licin, ketimbang kalau sudah diguyur hujan cukup lama. Tingkat kelicinannya pun berbeda dengan jalan yang sudah lama basah karena hujan.

Saat situasi hujan atau gerimis di awal, tak jarang mengakibatkan licin dan tapak ban tidak mendapat cengkraman yang maksimal ke aspal. Alasannya,  gram-gram debu jalanan masih belum semuanya tersapu air, ditambah lagi efek genangan air, sehingga ban seolah melayang, setir berkurang responsivitasnya. 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Hal lain yang tidak kita sadari ialah kondisi telapak ban masih setengah basah harus menginjak permukaan aspal dengan air yang bercampur dengan endapan minyak di permukaan aspal sisa saat panas.  

Penjelasannya begini, air hujan yang baru turun akan mengangkat minyak atau sisa oli yang berasal dari polutan asap knalpot kendaraan. Endapan ini berasal dari dalam pori-pori aspal. Karena massa jenis air lebih berat dari minyak, otomatis minyak akan berada di atas air. Hal ini lantas membuat jalan basah di awal hujan lebih berbahaya dan licin. 

Lantas, apa yang harus kita lakukan saat berkendara di cuaca baru turun hujan? 

Batasi Kecepatan dan Jaga Jarak Aman Kendaraan Saat Turun Hujan

Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara 01

Saat mengemudi di jalan basah atau situasi baru turun hujan, pastikan mobil kamu melaju dengan kecepatan rendah. Jaga kecepatan agar terhindar dari hydroplaning atau kehilangan kendali saat melintasi jalan dengan genangan air.

Biasanya, pengendara akan kesulitan mengontrol mobil dan hal ini biasanya terjadi sekitar 30 menit pertama terhitung sejak hujan mulai turun. Oleh karena itu, pada waktu ini Anda harus lebih waspada dan melaju sangat hati-hati.

Usahakan untuk menghindari genangan air yang memungkinkan kendaraan tergelincir. Bila kondisi jalan tidak memungkinkan untuk menghindari genangan, cukup atur kecepatan mobil. Pasalnya, melakukan manuver mendadak di jalan basah juga akan meningkatkan resiko kecelakaan. 

Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara 02

Mobil yang melaju dengan kecepatan rendah akan membuat alur ban lebih mudah bersentuhan langsung dengan aspal. Ini tentunya akan membuat daya cengkram ban menjadi sangat baik.

Karena situasi berkendara lebih sulit untuk mengendalikan mobil, maka pastikan kamu menjaga jarak aman dengan kendaraan yang ada di depan. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memeriksa kaca spion untuk memastikan jarak dan posisi kendaraan lain yang ada di samping atau belakang mobil.

Perhatikan Jarak dan Kekuatan Pengereman Saat Berkendara di Cuaca Hujan

Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara 03

Dalam kondisi jalan basah, penting untuk memperhitungkan jarak maupun kekuatan pengereman. Lintasan yang basah membuat permukaan kurang traksi sehingga jarak pengereman jadi lebih panjang. Kalau kita mengerem dengan kuat, bisa membuat mobil jadi tergelincir. 

Dengan mengurangi kecepatan dan menjaga jarak pengereman, maka dapat mengantisipasi supaya mobil tidak selip. Sebagai informasi, jarak pengereman saat kondisi jalan normal adalah sekitar 3 detik dari kendaraan di depan. Apabila kondisinya saat hujan atau jalan licin perlu diperpanjang menjadi 4-5 detik.

Mengatur jarak yang lebih jauh dengan kendaraan lain di depan ini memungkinkan kita bisa mendapat visibilitas lebih jelas saat cuaca turun hujan lebat. Andaikan ada lubang, kita masih ada waktu dan ruang untuk menghindar, sehingga tidak membahayakan diri sendiri atau pengendara lain.

Jangan Panik Menghadapi Mobil yang Agak Selip

Sering Turun Hujan Tiba-tiba, Waspadai Momen Berbahaya Jalan Basah di Awal Hujan Saat Berkendara 04

Kemungkinan terjadinya selip atau tergelincir saat hujan adalah hal yang sangat wajar, meskipun Anda sudah berkendara dengan sangat hati-hati. Tak jarang seorang pengemudi merasa panik ketika mengalami slip. 

Nah, kalian harus tenang saat menghadapi situasi seperti ini. Perlu diingat, jangan pernah sekalipun langsung menginjak rem sampai habis ketika mobil mengalami selip.

Hal yang harus Anda lakukan ialah lepas pedal gas, lalu tekan-lepas pedal rem dengan pasti dan berulang sambil mengarahkan kemudi perlahan ke jalur yang semestinya. Sebagai catatan, saat mengarahkan setir ini jangan terlalu dipaksa, karena gerakan tiba-tiba membuat mobil jadi melintir.  

 

Yongki Sanjaya

Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

Honda Brio Satya S M/T 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil