window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka

Yongki Sanjaya · 9 Sep, 2021 13:30

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka 01

Sedan merupakan jenis kendaraan yang dirancang mengkombinasikan kenyamanan dan pengendalian terbaik. Berawal dari hal tersebut, mendorong pabrikan mobil menciptakan sedan sport, dengan performa mesin yang luar biasa dan pengendalian presisi. Melihat fakta tadi, menjadi alasan kuat sebagian kecil pabrikan seperti BMW setia pakai rear wheel drive (RWD). 

Sejauh ini, cukup banyak pabrikan yang produk sedannya banyak memakai front wheel drive (FWD), semisal Toyota Camry. Di era modern sekarang ini, sedan umumnya hadir dengan penggerak roda depan, demi menghasilkan efisiensi dan kenyamanan berkendara yang baik. Kompartemen penumpang juga semakin luas karena tidak ada gundukan untuk gardan.

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka 02

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Kendaraan penggerak roda depan menjadi semakin populer. Namun dalam segmen mobil penumpang, masih ada sebagian sedan yang setia menggunakan penggerak roda belakang, misalnya produk dari BMW atau Mercedes-Benz

Ini seolah jadi semacam tradisi, karena dalam beberapa tahun terakhir BMW telah banyak mengubah cara pengembangan produk dari mobil penggerak belakang menjadi lebih banyak mobil penggerak depan, misalnya saja peluncuran Seri 1 2019 yang memakai FWD. Di sisi lain, pabrikan Jerman ini masih mempertahankan penggerak roda belakang seperti pada pengenalan 2-Series.

Alasan BMW dan Pabrikan Eropa Lain Mempertahankan Pakai RWD

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka 01

Salah satu alasan raksasa otomotif Bavaria itu tetap setia pada sistem penggerak roda belakangnya adalah soal performa berkendaranya yang luar biasa. Hal yang jadi pertanyaan saat ini, apakah sistem penggerak roda belakang juga memberikan kenikmatan berkendara yang lebih baik daripada sistem penggerak roda depan?

Jawabannya tidak, karena RWD bisa membagi tugas masing-masing sumbu roda dengan lebih baik ketimbang FWD. Kelemahan sistem penggerak roda depan atau front wheel drive (FWD) adalah roda depan harus menjalankan dua fungsi sekaligus. Meskipun harus sedikit mengorbankan keleluasan kabin, namun BMW tetap setia pakai RWD yang kinerjanya 'seimbang'. 

Roda depan harus mentransfer daya ke jalan untuk menjalankan mobil dan di saat bersamaan perlu berbelok ke arah yang diinginkan pengemudi. Sulit bagi roda depan untuk menjalankan kedua fungsi tersebut dengan sempurna.

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka 02

Kelebihan yang membuat RWD senantiasa dipercaya oleh produsen mobil premium Eropa ialah bisa memberikan traksi lebih baik dari mobil FWD. Ini karena roda penggeraknya berada di bagian belakang, sehingga ban tidak akan kehilangan traksi saat berada di jalan menanjak atau butuh akselerasi. 

Bila kita amati, FWD tak bisa menghasilkan traksi yang optimal 100% karena sudut roda harus berubah-ubah mengikuti arah setir. Sebaliknya, saat tenaga disalurkan ke roda belakang maka roda depan hanya bertugas mengarahkan kemudi. 

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sistem penggerak roda belakang dapat menggunakan roda depan dan belakang secara maksimal. Sebagaimana kita tahu, mobil mewah atau mobil premium biasanya punya bobot kendaraan yang lebih berat dari sedan biasa. 

Walau kondisi jalan Eropa mulus namun kontur jalanannya bervariasi, ada pegunungan yang jalannya naik turun. Mobil yang bongsor seperti ini tetap butuh traksi optimal di berbagai kontur jalan sebagai salah satu syarat untuk suatu kenikmatan berkendara. 

Distribusi Bobot di Mobil RWD Lebih Seimbang

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka 03

Kinerja mobil yang fun to drive salah satunya didukung oleh distribusi bobot yang berimbang di sisi depan dan belakang. Sebagaimana kita ketahui, mobil penumpang mesinnya berada di sisi depan dan sisi paling belakang biasanya hanya digunakan sebagai bagasi. Artinya, bobot terbesar berada di tengah hingga belakang kendaraan. 

Sistem penggerak roda depan ini bahasa gampangnya seperti gerakan menarik mobil, sedangkan penggerak belakang seperti mendorong. Posisi mendorong ini lebih mudah mendapat momentum akselerasi ketimbang posisi menarik. 

Sebagian besar kendaraan penggerak roda depan menggunakan mesin melintang berikut komponen penggeraknya. Tentu saja membuat distribusi bobot di roda depan semakin besar. 

Kendaraan dengan penggerak roda belakang menggunakan mesin longitudinal berikut gardan untuk distribusi ke roda belakang. Ini membuat distribusi berat lebih merata.

Tidak Seperti Toyota Camry, Ternyata Ini Alasan BMW Setia Pakai RWD di Sedan Mereka 04

Sebagai contoh yaitu sedan-sedan BMW juga biasanya memiliki distribusi beban mendekati 50:50 untuk roda depan dan belakang sehingga kecenderungan pengendaliannya jadi netral. Efek distribusi bobot ini tidak menyebabkan understeer, dan juga tidak oversteer yang parah.

Nah, kedua hal inilah yang menjadi kekhawatiran pengemudi apabila mengalami selip atau situasi berkendara yang buruk. Pengendalian jadi kunci utama sehingga pengemudi bisa tetap mengontrol mobil secara maksimal.

Yongki Sanjaya

Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Harga tukar tambah yang adil

2021 Toyota Raize 1.0T G MT

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil