Tren Sedan Lawas Eropa di Kisaran Rp50-60 Jutaan, Apa Kelebihannya?

Berburu mobil bekas sekarang ini pilihannya sangat beragam, bisa mobil Jepang atau Eropa. Bahkan dengan budget sekitar Rp60 jutaan, kita memiliki opsi untuk membeli sedan Jerman seperti BMW E36 atau Mercedes-Benz W124/W202. Lantas, mengapa sedan motuba ini layak untuk kita jadikan pilihan ketimbang merek Jepang?

Hal pertama yang langsung muncul dalam benak pemburu sedan Eropa ialah nama besar dari brand tersebut. Dengan budget yang tidak terlalu besar, kita bisa memiliki sebuah Mercedes-Benz atau BMW yang kondisinya cukup oke walaupun belum sepenuhnya sempurna. Bahkan populasinya masih begitu banyak untuk sekarang ini dan didukung komunitas yang kuat.

Dahulu, mobil asal Eropa mayoritasnya menyasar pasar dari kalangan menengah ke atas. Tentu saja fitur yang diusungnya pada dekade 90-an termasuk istimewa. Bagaimana bila dibandingkan dengan situasi sekarang ini? Tetap oke kok karena memang pada periode 1980-1990an ini merek Jerman menciptakan mobil yang overengineering.

Artinya, teknologi dan fitur di mobil produksi Mercedes-Benz atau BMW saat itu sangat canggih dan bahkan masih lebih oke dari beberapa mobil baru keluaran sekarang. Sebut saja fitur rem ABS, seatbelt reminder, atau mungkin jok elektrik dan headrest belakang otomatis.

Sebagian fitur tadi tidak dimiliki mobil baru Jepang di kelas Rp 200 jutaan, sehingga pastinya memiliki gengsi tersendiri. Soal tenaga atau performa juga tidak malu-maluin, meskipun teknologi lawas mesinnya tidak seirit sekarang.

Mesin Besar di Mobil Eropa, Hasilkan Sensasi Ledakan Tenaga yang Menyenangkan

Pada rentang harga Rp 50-60 jutaan, pilihan model yang paling bawah dari spesifikasinya yaitu BMW E36 318i, dengan mesin 4-silinder. Sementara itu opsi lainnya dari BMW ialah E36 320i bermesin 6-silinder.

Dari kubu Stuttgart, Mercedes-Benz tak kalah galak soal opsi mesin yang ditawarkan. Mirip seperti BMW, Mercedes-Benz di kisaran harga tersebut untuk tipe terbawah ada W202 C180 disusul W202 C200, namun kita juga bisa membeli sedan sekelas 300 E dengan mesin 6-silinder 3.000 cc.

Soal tenaga juga tidak mengecewakan, untuk BMW 318i sebesar 113 ps @5.500 rpm dan untuk 320i mencapai 150 ps @5.900 rpm. Bagaimana dengan Mercedes-Benz?

Untuk W2020 C200 outputnya 134 hp sementara itu C180 dengan mesin M111 menghasilkan 122 ps. Untuk C200 ini kalah sedikit tenaganya dari 320i karena konfigurasi mesin yang 4-silinder sementara BMW membenamkan mesin 6-silinder.

Model selanjutnya yaitu W124 300 E yang hadir pertama kali di Indonesia pada tahun 1986. Untuk motuba yang dijuluki mercy boxer ini kelasnya di atas W202. mesin M103 3,0 liter 6 silinder
segaris 12 katup memproduksi tenaga maksimum 179 HP @5.700
rpm dan torsi puncak 255 Nm @4.400 rpm.

Cukup istimewa untuk sebuah sedan tua bukan?

Desain dan Interiornya Masih Berkelas, Sisi Kenyamanan Tetap yang Utama

Para peminat mobil Eropa pada umumnya beralasan kalau mereka memilih mobil adalah karena desainnya seperti abadi. Tak lekang dimakan zaman. Meski sudah berumur puluhan tahun, tetap memiliki gengsi tersendiri ketika dipakai jalan-jalan atau nongkrong di mall. 

Bagi sebagian orang awam, memakai mercy boxer ini diidentikkan sebagai orang kaya jaman dulu. Desainnya masih gagah, dan interiornya klasik dan berkelas dengan aksen wood panel di dashboard dan setir. 

Sedikit beda dengan BMW, karena karakter mobil ini dirancang dengan filosofi sporty. Desain eksteriornya sederhana tapi agrsif, dengan interior yang posisi konsol tengahnya driver oriented. Untuk panel kayu ini tetap ada tapi hanya pada varian Limited Edition, edisi khusus yang diluncurkan oleh BMW Indonesia.

Tidak cuma jual penampilan, merek Eropa juga fokus terhadap kenyamanan. Namun balik lagi pada filosofi masing-masing pabrikan, dimana BMW dengan filosofi Sheer the Driving Pleasure akan lebih nyaman bagi pengemudi dan penumpang depan dibandingkan belakang.

Untuk Mercedes-Benz W124 karena ini adalah cikal bakal E-Class maka aspek kenyamanan bisa dirasakan pengemudi dan penumpang di belakang. 
Kenyamanan ini dapat dirasakan pada saat perjalanan jauh. Istimewanya lagi, meski mobil sudah cukup berumur, kenyamanan ini tetap dapat dirasakan.

Tidak Cuma Menang Mewah, Harga Sparepart OEM Motuba Eropa Cukup Bersahabat

Seiring berjalannya waktu, masalah perawatan tak lagi jadi kendala berarti bagi mobil Eropa. Kini semakin banyak bengkel spesialis yang bisa menangani berbagai masalah teknis baik ringan sampai berat. 

Dengan dukungan solidaritas anggota komunitas model tersebut, maka semakin mudah untuk pengadaan sparepart. Tidak perlu terlalu khawatir, karena bengkel spesialis biasanya menyediakan pilihan sparepart yang beragam, mulai dari yang asli sampai dengan produk aftermarket yang lebih terjangkau.