window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Jangan Salah Pilih, Ban Trail Untuk Harian & Kompetisi Ternyata Beda!

Harry · 5 Okt, 2022 10:30

Jangan Salah Pilih, Ban Trail Untuk Harian & Kompetisi Ternyata Beda! 01

Ban trail beda tapak beda peruntukan.
  • Untuk harian kembangannya lebih rapat.
  • Untuk kompetisi kembangannya berjauhan.
  • Ada beda kompon tergantung kondisi untuk tipe kompetisi.

Pengguna motor trail macam Yamaha WR 155 R, Kawasaki KLX150 hingga Honda CRF150L harus tahu nih. Kalau ban motor bawaannya sudah habis, jangan asal pilih ban pengganti ya, terlebih motornya untuk harian.

Soalnya meski sama-sama ban tapak kasar, tetap ada beda pattern dan spesifikasi. Semuanya kembali lagi pada peruntukkannya, dan juga kandungan kompon yang dipakai.

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan, perbedaan peruntukan ban trail bisa dilihat dari pola tapaknya. Menurutnya, jika untuk harian, tapaknya cenderung lebih rapat.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

"Karena dia masih ada porsi untuk grip di jalan aspalnya ya. Coba lihat saja ban bawaan Yamaha WR 155 R, nah itu kotak-kotaknya lebih rapat," ujarnya disela acara Shell Blu Cru Yamaha Enduro Challenge 2022 akhir pekan kemarin.

Baca juga : Yamaha WR 155 R 2023 Dapat Penyegaran, Rangka Dilabur Warna Cyan!

Jangan Salah Pilih, Ban Trail Untuk Harian & Kompetisi Ternyata Beda! 01

Untuk harian blok tapak ban lebih rapat.

Sementara ban trail untuk kompetisi, punya blok tapak yang lebih jarang-jarang. "Karena dia harus membuang lumpurkan, makanya jarak blok tapak lebih jauh-jauh," lanjutnya.

Meski begitu ada juga yang pakai ban kompetisi untuk harian. "Itu bisa saja, tapi jadi gak nyaman, lebih gradakan, karena blok ban jarang-jarang ya," jelas Dodiyanto lagi.

Perbedaan Kompon

Penggunaan kompon pun juga berpengaruh pada ban motor trail. Untuk spesifikasi harian misalnya, pakai kompon medium agar tetap awet tapi masih punya grip untuk di jalanan aspal.

Begitu pula untuk ban kompetisi, komponnya pun berbeda-beda tergantung kondisi lintasa. "Misal tanah saja atau bercampur batu, itu beda-beda komponnya, meski secara fisik bannya tetap sama," ungkap pria ramah ini.

Ciri Ban Trail Minta Ganti

Jangan Salah Pilih, Ban Trail Untuk Harian & Kompetisi Ternyata Beda! 02

Ban standar masih bisa untuk off road, tapi kurang mumpuni.

Salah satu cara untuk mengetahui jika ban sudah minta diganti adalah dengan indikator TWI (Tread Wear Indicator). Dodiyanto menjelaskan, TWI pada ban trail tetap ada.

Baca juga : Yamaha WR 155 R Jadi Andalan bLu cRu Rider di Kejurnas Enduro Rally Championship

Kemudian pertanda lain yang bisa dilihat adalah blok tapak ban yang sudah semakin tipis. Terakhir bisa diketahui dari blok yang sudah pecah-pecah atau gompal karena pemakaian.

"Biasanya sudah gompal begitu, langsung ganti ban baru mereka. Dan merek IRC masih jadi pilihan pengguna trail ini, termasuk yang untuk kompetisi, karena harga kita bisa lebih murah dari kompetitor," pungkasnya.

Nah yang ban motor trailnya mulai tipis, buruan ganti deh!

Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini. Facebook : Ainto Harry Budiawan Instagram : harrykriwil

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });