Daimler Siap Jual Bus Listrik Mercedes-Benz di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya
Prasetyo · 28 Sep, 2022 09:08
0
0
Bus listrik Mercedes-Benz siap dijual di Indonesia.
Namun pihak Daimler menunggu kesiapan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Jaringan layanan purna jual juga tengah dipersiapkan.
Era elektrifikasi di Indonesia memang terus meningkat. Bahkan bukan cuma kendaraan penumpang (passanger car) yang digenjot populasinya, namun juga untuk segmen kendaraan komersial (commercial car).
Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Pihak Daimler Indonesia pun menyambut baik adanya percepatan populasi kendaraan listrik ini.
Menurut Naeem Hassim, President Director PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), Mercedes-Benz siap untuk memasarkan truk atau bus listrik di Tanah Air. "Saat ini memang sedang kita siapkan untuk bawa kesini prototipe-nya," ucap dia ketika ditemui di Jakarta, Selasa (27/09/2022).
Lebih lanjut pria kelahiran Afrika Selatan itu menuturkan, bus listrik Mercedes-Benz mungkin akan dihadirkan pada kuartal pertama atau kuartal kedua tahun 2023. "Kami rasa bus lebih baik daripada truk listrik," ujarnya.
Ada alasan mengapa bus listrik yang dipilih. Sebab menurutnya, sektor pariwisata di Indonesia sedang tumbuh kembali pasca sempat meredup akibat pandemi Covid-19. "Beberapa waktu lalu saya ke Bali dan disana sudah balik lagi jadi kota yang sibuk. Bandaranya kembali sibuk, restoran-restorannya kembali ramai. Ini berarti industri pariwisata naik lagi," sebut Naeem.
Berharap Dukungan Pemerintah untuk Kendaraan Listrik
Niat Daimler Indonesia untuk menghadirkan bus listrik sudah membuncah. Pasalnya saat ini pabrikan Jerman itu memiliki bus listrik Mercedes-Benz e-Citaro. Tetapi Naeem mengatakan masih ada sejumlah halangan. Antara lain terkait regulasi industri otomotif di Indonesia.
Antara lain tentang jaringan infrasturktur kendaraan tanpa BBM itu belum menyeluruh se-Indonesia. Demikian pula dengan pajak barang impor yang masih tinggi. Sehingga membuat harga mobil listrik jadi tidak terjangkau konsumen.
Selain itu Naeem juga menegaskan pihak DCVI perlu mempersiapkan jaringan dealer dan suku cadang. "Karena kami tidak hanya menyediakan produk saja tanpa menyediakan konsultasi untuk konsumen dan jaringan purna jualnya," sebut Naeem.
Dirinya pun menuturkan kalau pihak DCVI terus melakukan kerjasama dengan pihak GAIKINDO agar semua persiapan infrastruktur tersebut berjalan lancar. "Semoga di 2024 semuanya sudah siap," tukasnya.
Naeem yang kini menahkodai PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia juga menuturkan, penjualan Year to Date Mercedes-Benz Bus and Truck pada Agustus 2022 mengalami peningkatan sangat pesat. Di bulan lalu, total penjualan retail bus dan truk asal Jerman ini tercatat 1.676 unit.
Menurut Naeem, model yang alami peningkatan pesat datang dari truk Mercedes-Benz Actros dengan 187 persen dibanding pencapaian tahun lalu. Sementara peningkatan penjualan Mercedes-Benz Axor tercatat 101 persen. Adapun penjualan bus naik 84 persen.
Sampai akhir tahun ini Daimler juga menargetkan bisa menguasai 10% pasar truk, dan menguasai 50% pangsa pasar bus di Indonesia. Salah satu strateginya kata Naeem, dengan meluncurkan 4 produk baur lagi untuk Mercedes-Benz Axor dengan spesifikasi Euro 4.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.