Konsumsi BBM Suzuki Carry Pick Up vs DFSK Super Cab mungkin jadi hal yang sangat dipertimbangkan mengingat kedua mobil ini akan dipakai untuk menggerakkan bisnis sebuah perusahaan. Ya, konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah hal yang paling diperhitungkan saat memilih kendaraan niaga seperti pickup. Sebab mobil untuk kebutuhan menunjang aktifitas usaha atau bisnis ini wajib punya efisiensi bahan bakar yang terbaik. Dengan konsumsi BBM yang irit, maka nantinya diharapkan pengeluaran perusahaan j

**Artikel ini adalah pengalaman pribadi dari pemilik DFSK Super Cab (Spesifikasi | Berita) 2019 Bensin Dalam memulai bisnisnya di Tanah Air, pada medio 2017 PT Sokonindo Automobile (SA) selaku pemegang brand DFSK meluncurkan Super Cab yang merupakan mobil niaga muatan ringan. DFSK Super Cab sendiri ditawarkan dengan dua pilihan mesin, yakni bensin 1.500 cc dan diesel 1.300 cc. Pada ulasan review pemilik kali ini kami akan membahas DFSK Super Cab bensin 2019. Berdasarkan keterangan dari pemilik,

Segmen kendaraan niaga kerap dipandang sebelah mata, padahal kiprahnya begitu penting untuk roda perekonomian. Kendaraan jenis pick-up, perannya amat dibutuhkan untuk mendistribusikan barang hingga ke lokasi yang sulit dijangkau truk besar. Kini, semakin banyak opsi mobil pick up bermesin bensin semisal Suzuki Carry. Mobil seperti ini kerap kita jumpai membawa berbagai muatan, entah angkutan gas LPG, muatan kelapa, hingga jualan tahu bulat atau mungkin perabot keliling. Di bulan puasa, mobil pic

Pick up double cabin itu punya nama lengkap Zhengzhou Nissan Ruiqi 7. Ini adalah generasi terbaru dari Ruiqi. Bisa jadi lawan tangguh Toyota Hilux atau Mitsubishi Triton. Baru-baru ini, Zhengzhou Nissan merilis gambar resmi model pikap terbarunya, Ruiqi 7. Mungkin Anda kurang familiar dengan Zhengzhou Nissan Automobile (ZNA). Nah ini adalah perusahaan joint venture Nissan di Cina yang juga masih satu payung dengan Dongfeng Motor Co., Ltd. Kalau di Indonesia, Dongfeng dikenal dengan nama DFSK. Ok

Harga mobil di sebuah wilayah tentu bisa saja berbeda dibanding wilayah lain. Apalagi jika wilayah tersebut berada di luar pulau Jawa. Hal ini karena dipengaruhi beberapa hal, seperti pajak daerah dan juga biaya pengiriman kendaraan dari pabrik atau gudangnya menuju dealer se-Nusantara. Walau pun harus menerima konsekuensi harga yang lebih mahal, namun itu tak menyurutkan minat para pembeli mobil di daerah. Buktinya penjualan di beberapa kota besar seperti Palembang, Makassar, Lampung, atau Bali

DFSK Super Cab masuk kategori low commercial vehicle atau kendaraan niaga ringa menjadi salah satu satu pilihan terbaik untuk digunakan usaha. Untuk membuktikan kemampuannya, PT Sokonindo Automobile sebagai Agen Pemegang Merek baru saja melakukan pengujian soal konsumsi bahan bakar. Hal ini dilakukan Tentu demi mengetahui tingkat efisiensi dari DFSK Super Cab. “DFSK Super Cab menawarkan solusi mobilitas bagi para pengusaha yang membutuhkan sebuah kendaraan operasional yang tangguh, sanggup memba