Motor Listrik Murah Polytron Disiapkan, Harga Tak Sampai Rp 10 Juta!

• Motor listrik versi maxi scooter akan dihadirkan GIIAS atau IMOS 2024.
• Jangka panjangnya akan membuat mobil listrik.

Pemerintah targetkan penggunaan sepeda motor listrik sebanyak 13 juta unit pada tahun 2030.

Ini membuat banyaknya merek sepeda motor listrik hadir, tak terkecuali penambahan model motor listrik baru seperti layaknya Polytron.

Polytron sendiri memulai perjalanan sepeda motor listriknya pada akhir tahun 2022, meluncurkan Polytron Fox-R sebagai motor listrik pertamanya.

Dilanjutkan dengan hadirnya Polytron Fox-S pada awal tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang tidak memerlukan jarak tempuh terlalu jauh dan kecepatan maksimal yang terlalu tinggi.

Ternyata hal ini terus berdampak positif dan dapat diterima masyarakat Indonesia, dibuktikan dengan sudah terjualnya 4.000 unit motor listrik Polytron pada tahun ini terhitung hingga tanggal 4 April 2024. Mantab!

Rencana Motor Listrik Murah

Untuk kembali menyesuaikan kebutuhan para calon konsumennya, Polytron pun berencana untuk membuat motor listrik yang lebih murah lagi.

Baca juga: Polytron: Sewa Baterai Menguntungkan Konsumen dari Risiko Ganti Baterai

Kalau melihat produknya saat ini, Polytron Fox-R ada di angka OTR Jabodetabek Rp 20,5 juta dan kena subsidi pemerintah menjadi Rp 13,5 juta.

Untuk Fox-S OTR Jabodetabek Rp 18,5 juta dan kena subsidi pemerintah menjadi Rp 11,5 juta.

Nah rencana motor listrik murah yang akan dibuat oleh Polytron akan lebih rendah dari harga yang sudah ada, bahkan kabarnya akan bermain harga di bawah Rp 10 juta.

“Pasti akan bikin yang lebih murah di bawah Rp 10 juta, motor listrik ya bukan sepeda listrik. Sebenarnya yang Fox-S harga off the road sudah Rp 9 jutaan. Sudah dimulai, tapi masih butuh waktu ya, karena mengembangkan produk yang pertama saja butuh tiga tahun.”

“Karena buat molding, dice, itu satu tahun paling cepat. Belum lagi pengujiannya itu butuh waktu. Kita mesti memastikan kualitasnya sebelum diluncurkan harus sudah secure, nanti banyak masalah,” yakin Hariono, CEO Polytron saat ditemui di pabrik Kudus.

Baca juga: Motor Listrik Polytron Lebih Irit dan Ramah Lingkungan Dibandingkan Konvensional

Pria ramah ini pun menambahkan kalau memang tiap beberapa tahun harus ada upgrade model agar masyarakat tidak bosan.

Produk Baru 2024

Untuk motor listrik murah dari Polytron mungkin harus bersabar karena kemungkinan masih butuh waktu lama sampai produk ini bisa dijual secara masal.

Yang lebih dekat justru model dengan kemampuan daya jelajah jauh, top speed tinggi, dan performa mesin jauh lebih besar dari Polytron Fox-R.

Produk ini kabarnya akan memiliki dimensi yang lebih besar untuk menyesuaikan performanya yang cukup tinggi, untuk peluncurannya sudah ada nih kisi-kisi yang bisa dicatat!

Baca juga: Pilih Polytron Fox R atau Fox S? Bentuk Sama Kemampuan Beda!

“Untuk T-Rex lagi kita develop finalisasinya. Semoga tahun ini bisa keluar, di GIIAS atau IMOS yang akan kami siapkan unit itu dan ready dipesan. Size lebih besar, dengan yang sejenis masih bisa bersaing soal harga.”

“Tapi masih kami hitung harga yang enak dan tidak memberatkan. Baterai pakai sistem kemungkinan besar sewa, karena gak mau memberatkan konsumen. Nama akan diubah, tunggu saja tanggal mainnya, kalau sudah siap maka akan segera diinfokan,” sebut Ilman Fachrian Fadly selaku Head of Product Polytron EV.

Rencana Pengembangan Bisnis

Polytron memang sudah menjadi merek yang cukup kekal di Indonesia, bagaimana tidak karena merek ini sudah mewarnai produk elektronik di Indonesia sejak tahun 1975 artinya sudah 49 tahun.

Bisnis EV pun dimulai pada tahun 2021 dan akan terus bergulir dengan peluncuran produk-produk lainnya, baik pilihan tipe sepeda motor baru hingga berencana mengeluarkan mobil listrik.

Baca juga: Cuma Rp 9 Jutaan, Ini Daya Tarik Motor Listrik Polytron Fox S

“Untuk pengembangan bisnis kita ke depannya salah satunya adalah electric vehicle (EV). Kalau EV artinya semua termasuk mobil, kendaraan komersial, mungkin tahun 2024 akhir atau 2025.”

“Kemudian ada juga renewable energy, salah satunya seperti solar panel. Tapi kita belum mengarah ke sana, karena butuh baterai yang mana saat ini harganya masih mahal,” tutup Hariono.

Menarik!