Spekulasi mengenai bursa transfer pembalap WSBK, yang kemungkinan mempengaruhi line MotoGP pun beredar.
Sebab sebelumnya Toprak sempat menguji motor MotoGP, Yamaha YZR-M1. Sehingga kabar kepindahannya ke MotoGP dipastikan lenyap.
Selain itu, posisinya berpeluang diisi oleh Franco Morbidelli yang tahun ini kembali gagal mengangkat pamor tim Monster Yamaha di MotoGP.
Kini komposisi Rokit BMW Motorrad Worldsbk Team yang dipertanyakan, karena saat ini diisi oleh Scott Redding dan Michael van Der Mark.
Tentu salah satunya akan tergusur. Scott Redding yang masuk menggantikan Tom Sykes tahun lalu kurang dapat berbuat banyak.
Di WSBK 2022, dirinya menempati posisi ke-8 saja. Melorot jauh dari ketika bergabung di Ducati musim sebelumnya yang berada di tiga besar.
Bahkan musim ini Redding cuma mengumpulkan 34 poin dan menempati posisi 15. Sementara van der Mark lebih parah, yakni 19 poin saja dan berada di posisi 16 klasemen.
Meski poin Redding lebih baik, tapi patut diingat jika dirinya kerap mengritik gaya berkendara Toprak.
Sementara van der Mark justru sempat jadi rekan setim Toprak di Yamaha, dan tentu sudah paham cara kerjanya.
Salah satu alasan kepindahan Toprak ke BMW Motorrad adalah tawaran kontrak gaji dari Yamaha yang dinilai kecil.
Hal ini disebut tak sesuai dengan performanya yang jadi juara dunia 2021 dan runner up tahun lalu.
Seperti disebutkan oleh manajernya, Kenan Sofuoglu beberapa waktu lalu, dilansir dari Speedweek, Toprak menolak kesepakatan perpanjangan kontrak karena dirasa kurang sesuai.
Sofuoglu di awal Mei ini menyebut jika sebelum melakukan teken kontrak dengan Yamaha, BMW sudah menawarkan dengan nilai yang lebih bagus.
Meski hal ini disanggah oleh Andrea Dosoli, Yamaha Motor Europe Road Racing Manager.
"Kami membuat (angka kontrak) dengan apa yang dirasa sesuai dan mencerminkan nilai dari Toprak," ucapnya.