window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Viral Ban Motor Bekas Diukir Jadi Baru, Aman Buat Harian?

Ilham · 14 Jul, 2023 13:30

Mengukir ban

Mengukir ban bekas (Foto: Tiktok Sunarno)
  • Ban punya batas ketebalan.
  • Jika dipakai bisa berbahaya.

Regrooving atau mengukir ulang alur ban motor bekas, kerap dilakukan ketika tapak ban menipis dan kedalaman alur ban sudah melewati indikator TWI (thread wear indicator).

Hal ini dilakukan agar menunda penggantian ban dengan yang baru, atau bisa agar ban motor bekas bisa dijual dengan harga lebih miring namun punya alur tebal.

Sebagai komponen yang langsung menyentuh aspal, ban motor memiliki sejumlah fungsi penting, mulai segi handling, kenyamanan dan keselamatan.

Sayangnya masih banyak yang menyepelekan kondisinya. Seperti membiarkan pemakaian ban botak. Hingga yang tengah viral, mengukir ulang alur ban atau regrooving.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Cara mengukirnya manual, yakni dengan peranti pahat sederhana. Alurnya dicoak dengan pahat mengikuti pattern ban sebelumnya. Sehingga kondisinya nyaris seperti ban baru lagi.

Oleh sang pengunggah video, ban tersebut diukir ulang agar bisa dipakai kembali. Karena lapisan karet dari ban yang sudah botak dianggapnya masih cukup tebal untuk kembali diberi alur.

Baca Juga: Tren Pasang Lampu Mini Projie di Motor, Riding Malam Lebih Tenang

Bisa Mengundang Bahaya

Ternyata mengukir ulang ban tidak direkomendasikan, hal ini terkait batas aman yang sudah ditentukan dari pabrikan ban.

Viral Ban Motor Bekas Diukir Jadi Baru, Aman Buat Harian? 01

Segitiga TWI di ban motor

Hal ini dijelaskan oleh Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban motor IRC dan Zeneos pada Autofun beberapa waktu lalu.

"Ban botak yang dicoak lagi itu bahaya. Batas aman ban ada di TWI. Jika (komponnya) sudah aus, ban harus diganti. Karena tingkat safety sudah diperhitungkan," wantinya.

Beberapa masalah yang berpotensi muncul jika memakai ban yang sudah diukir ulang pun cukup fatal dan berbahaya, karena ban bisa tiba-tiba pecah. 

Baca Juga: Bukan Guyonan, Ini Alasan Motor Tanpa Tutup Pentil Ban Bisa Ditilang

Bahkan jika sudah dekat dengan lapisan tali, ban bisa terbelah saat terkena paku atau benda tajam lain. Ini karena saat diukir, lapisan bannya makin tipis dan sudah dekat dengan talinya.

"Di dalam ban itu ada lapisan-lapisan benang atau ply. Kalau ini sudah makin dekat, maka bisa bahaya karena mempengaruhi struktur ban," ucap pria ramah ini.

Cek Tingkat Keausan Ban Motor

Batas keausan ban motor ditentukan dari TWI, yang biasanya berbentuk segitiga di sisi ban dan garis di bagian tengahnya.

Viral Ban Motor Bekas Diukir Jadi Baru, Aman Buat Harian? 02

Ragam ban motor.

Tapak ban yang masih tebal akan memperlihatkan adanya celah antara TWI dan kembangannya. Namun jika alur ban sudah menyentuh garis TWI, maka artinya mulai aus.

Jika alur ban sudah menipis maka sebaiknya ganti ban agar performa kembali optimal. Sebab memaksakan penggunaan ban yang sudah botak bisa mempengaruhi handling.

Karena ban akan mudah kehilangan traksi atau daya cengkram, terutama saat melaju di jalanan yang basah atau ketika hujan.

Wah, bahaya tuh!

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });