Beberapa gejala suspensi depan motor bisa dideteksi secara visual seperti kemunculan oli pada as suspensi depan. Selain itu, bisa juga mengetahuinya dari bunyi-bunyi asing pada area tersebut.
Bisa pula muncul bunyi bletak berisik seperti komponen yang saling beradu di bagian depan saat melewati jalan tidak rata.
"Makin parah saat menghantam lubang atau polisi tidur. Kestabilan sangat terganggu karena efek hantaman hingga ke setang lebih besar," ucap Yudit dari bengkel Angelina Shockbreaker.
Biasanya suspensi depan baik tipe teleskopik atau up side down bocor karena kerusakan pada komponen sil. Hal ini dipengaruhi dari usia pakai komponen tersebut.
Sebab sil suspensi yang berbahan karet berpotensi getas atau sobek dalam usia pakai tertentu. Umur penggunaannya pun bisa lebih singkat sebagai dampak dari beban angkut dan kondisi jalan.
"Pengaruh sil rusak terutama dari beban berat pada motor dan kondisi jalan jelek. Ini bakal mempercepat umur sil suspensi," tambah Yudit.
Selain itu, jalan berdebu dan kerap terkena kotoran seperti saat musim hujan pun bisa jadi biang penyebab sil sokbreker kotor.
Menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Reza Rezdie suspensi depan harus dijaga kebersihannya.
Sebab jika motor didiamkan dalam kondisi kotor setelah melewati jalan berdebu dan berlumpur, akan membuat kotoran mengering.
Kotoran yang mengering bakal menumpuk dan meninggalkan residu pada bagian pipa slider atau as. Tumpukan kotoran tersebut kemudian mengikis sil suspensi. Ini membuat oli suspensi bocor.
Sil Bocor Wajib Diganti
Sil suspensi depan wajib diganti jika sudah bocor. Sebab kerusakan komponen tersebut bisa merembet ke bagian lain. Serta berefek pada saat berkendara.
Karena jika didiamkan bisa membuat suspensi amblas dan as lecet. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan dan handling motor saat berkendara. Motor seperti oleng dan sulit dikendalikan.