5 Fakta Menarik Truk Built Up Jepang di Indonesia, Biar Tua Masih Perkasa

Pada medio awal 2000-an, pemerintah sempat membuka impor truk bekas dari luar negeri. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para importir maupun pengusaha logistik untuk mendatangkan truk built up asal Jepang. 

Truk ini bisa kita kenali wujudnya dengan mudah, karena sebagian masih ada sisa logo perusahaan lama atau beberapa aksesoris yang jadi kelengkapan wajib selama beroperasi di Jepang. Untuk truk built up Jepang ini masuk ke Indonesia dalam beberapa cara, yaitu langsung diimpor dari Jepang dan ada juga yang lungsuran dari Singapura dengan spesifikasi utuh sama seperti di Jepang.

Istilah untuk truk ini ada beberapa penyebutan, biasanya orang menyebutnya truk CBU (Complete Built Up), BU (Buit Up), truk import, atau JDM alias Japan Domestic Market. Pastinya, truk tersebut masuk dalam kondisi bekas. 

Baca juga:

Nissan Diesel Condor, Mantan Truk Medium Terlaris yang Tergusur Hino Ranger

Perjalanan Hino Ranger FF, Kiprah Calon Truk Medium Duty Terlaris di Indonesia

Mengenal Klasifikasi Light Duty, Medium Duty, dan Heavy Duty Truck, Bagaimana Membedakan Jenis Truknya?

Meskipun demikian, spesifikasi yang dimiliki truk JDM jelas lebih unggul ketimbang truk lokal, sehingga biasanya bakal mengemban tugas lebih berat. Berikut 5 kelebihan truk built up dibanding truk lokal yang bikin kalian penasaran.

1. Kabin Truk Built Up Jepang Jauh Lebih Nyaman

Namanya produk impor, biasanya hadir dengan spesifikasi terbaik. Sebab standar di Jepang untuk kendaraan logistik tak cuma punya tenaga perkasa tapi juga harus nyaman. Itulah mengapa truk built up ini sangat disukai para pengusaha maupun supir dikarenakan lebih nyaman dan fiturnya lebih lengkap serta mempunya tenaga yang lebih besar.

Kenyamanan berkendara dari truk built up karena kabinnya banyak yang memakai suspensi tambahan. Bukan cuma mengandalkan suspensi dari shock absorber dan per doang.

2. Harga Cuma Setengah Truk Lokal Baru, Power Jauh Lebih Unggul

Poin berikutnya yang membuat truk JDM ini laris manis ialah karena dulu harganya begitu murah. setengah dari harga truk lokal yang baru. Ini membuat perusahaan banyak memakai truk built up walaupun kondisinya bekas. 

Powernya yang besar membuat truk built up banyak dipakai mengangkut material yang overload bagi truk lokal. Itulah kenapa masih banyak truk eks Jepang yang kita lihat membawa muatan jauh lebih banyak.

Soal usia kendaraan jelas masih relatif muda, karena di negara maju seperti Singapura dan Jepang memberlakukan pembatasan usia kendaraan. Masa operasi kendaraan yaitu 10 tahun, dengan opsi untuk memperpanjang masa berlakunya selama 5 hingga 10 tahun lagi.

3. Truk Built Up Jepang Punya Varian yang Lebih Beragam

Truk di Jepang atau Singapura tak cuma hadir sebagai angkutan logistik, sehingga produsen atau karoseri luar juga membangun beberapa spesifikasi khusus. Untuk angkutan logistik, truk built up yang mendominasi biasanya adalah 6X4, 6X2, atau 8X4.

Tak cuma jenis Wingbox, truk JDM yang masuk ke Indonesia juga ada dalam versi Concrete Pump, dan Crane. Alasannya memang jarang tersedia dalam versi lokal, jadi jalan paling mudah adalah impor bekas. 

4. Punya Fitur Keselamatan Lebih Oke

Regulasi keselamatan yang ketat di Jepang menuntut semua produsen kendaraan angkutan barang untuk menyediakan fitur keselamatan yang terbaik. Untuk itu, kelengkapan di truk JDM yang masuk ke Indonesia juga lebih oke. 

Ada 3 buah lampu diatas kaca depan yang fungsinya di Jepang sebagai indikator kecepatan. Makin cepat truk melaju (diatas 60 km/jam) maka ketiga lampu tersebut akan menyala secara bersamaan. 

Truk impor Jepang juga terdapat kaca pada bagian bawah pintu kiri, tujuannya untuk menghindari blind spot. Dengan demikian supir tahu keadaan disamping kiri bawah truk tanpa harus lihat ke spion.

5. Ada Versi Truk Dekatora

Ada beberapa truk yang hingga kini masih mempunyai logo perusahaan lama asal Jepang yang belum dihapus. Bahkan ada truk yang masih mempunyai aksesoris yang lengkap bekas truk ala dekotora. 

Nggak cuma di Indonesia, pengemudi truk di Jepang ada yang suka memodifikasi mobil batangan mereka. Tren modifikasi truk di Jepang ini disebut sebagai dekotora yang bermakna decorations truck dalam bahasa Inggris. 

Modifikasi truknya dipasangi berbagai aksesoris unik sehingga penampilannya jadi mentereng dan menarik perhatian orang. Modifikasi yang dilakukan misalnya memasang beberapa ornamen tambahan seperti lampu, perangkat body kit ataupun klakson angin berukuran besar.