Bikin SIM Baru, Sekarang Bayarnya Bisa Pakai Sampah

Pembayaran saat bikin SIM baru ternyata tidak hanya melulu pakai uang tunai atau cash. Sebab, hanya modal sampah bisa juga membayar kartu identitas bernama Surat Izin Mengemudi itu.

Setidaknya pembayaran SIM pakai sampah kini sedang diterapkan Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polresta Cirebon, Jawa Barat menggelar program Green Service. 

"Jadi program itu di-launching oleh Kapolresta Cirebon 6 bulan yang lalu, dan sampai sekarang masih tetap berjalan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Cirebon, Kompol Galih Raditya dikutip dari Korlantas Polri, Senin (09/01/2022).

Kata Galih, tujuan dari program ini untuk mengajak masyarakat agar peduli dan sadar pada kebersihan lingkungan, sehingga masyarakat dapat menggunakan sampah plastik dengan jumlah tertentu untuk pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SIM.

Baca juga: Asyik.. Polisi Izinkan Latihan Terlebih Dahulu Sebelum Ujian Praktik Bikin SIM Baru

Bekerja Sama dengan Bank Sampah

Untuk mensukseskan pembayaran SIM menggunakan sampah, Satpas Polres Cirbon bekerja sama dengan 10 titik bank sampah. Dimana saat ini Polresta Cirebon sudah melayani sekitar 49 warga yang bikin SIM baru dengan membayar menggunakan sampah.

Salah satu bank sampah yang turut andil dari program unik ini yaitu SMP Negeri 1 Talun, di Jalan Nyi Arumsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Setidaknya lebih dari 3 tahun, SMPN 1 Talun ini membuka bank sampah. 

Saat ini bank sampah SMPN 1 Talun dipercaya oleh Satpas Polresta Cirebon untuk melayani masyarakat yang ingin menjual sampah untuk pembuatan SIM.

Baca juga: Polisi Akan Terbitkan Buku Panduan SIM, Biar Pengemudi Ngerti Aturan Lalu Lintas

Cara Bikin SIM Baru dengan Menggunakan Sampah

Jika warga Cirebon ingin membuat SIM baru dan membayarnya menggunakan sampah, maka caranya cukup mudah, yaitu:

Pertama, warga terlebih dahulu mengumpulkan sampah non-organik yang mempunyai harga jual, seperti botol plastik, besi, tembaga dan lainnya.

Kedua, setelah dikumpulkan, sampah-sampah tersebut disetorkan ke bank sampah dan ditimbang seberapa berat sampah yang diterimanya.

Ketiga, penyetor akan diberi buku tabungan yang akan ditulis besaran uang dari hasil penjualan sampah. Jika sudah terkumpul dan cukup untuk membayar biaya PNBP, pembuatan SIM warga bisa langsung datang ke Satpas Polresta Cirebon untuk diproses pembuatan SIM.

Perlu dicatat, meski pembuatan SIM yang dibayar menggunakan sampah, namun warga tetap harus melewati prosedur pembuatan SIM seperti aturan yang berlaku, seperti uji teori, uji praktik, dan lainnya.

Untuk teknisnya, masyarakat dapat mengumpulkan sampah yang nantinya dimasukan ke dalam bank sampah. "Respon dari masyarakat sangat bagus, masyarakat jadi berlomba-lomba untuk menjadi nasabah bank sampah, hingga saat ini sudah ada 49 orang yang mengikuti progran tersebut," tambahnya.

Selain untuk pembayaran SIM, Galih menuturkan, hasil penjualan sampah tersebut juga bisa digunakan untuk pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Baca juga: Ujian SIM Gagal Jangan Langsung Pulang, Nantinya Bisa Diulang Dihari yang Sama

Bayar SIM Pakai Sampah

Pembayaran pembuatan SIM baru menggunakan sampah rupanya mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Salah satunya adalah Bambang. 

"Awalnya di perumahan kami menabung biasa memanfaatkan bank sampah, memilah sampah-sampah yang bisa diuangkan, jadi mengubah sampah menjadi berkah," jelasnya.

Saat Polresta Cirebon mengadakan program Green Service, Bambangh  tertarik untuk membuat SIM menggunakan saldo yang ada di bank sampah.

"Polresta Cirebon mengadakan pembuatan SIM menggunakan saldo yang ada di bank sampah. Jadi kita membuat SIM dengan nominal saldo yang ada di bank sampah. Jadi kita membuat SIM tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun, jadi sampah yang kita tabung, bisa menjadi SIM," ucapnya.

Kata Bambang, ia butuh waktu 3 bulan untuk mengumpulkan sampah berupa dus, botol plastik, dan besi dengan berat sekitar 20-50 kg hingga bisa membuat SIM. "Saya butuh waktu 3 bulan untuk kumpulkan sampah, soalnya saya kumpulkan sedikit-sedikit," katanya.

Dengan adanya program tersebut, Bambang mengatakan, dapat membantu mengurangi sampah yang menumpuk di tempat sampah rumahnya, dan mendapatkan berkah dari hasil penjualan sampah.

Selain itu, untuk penjualan sampah sendiri sangat bervariatif, dilihat dari jenis sampahnya. Harga penjualan sampah pun bisa berubah-ubah, terkadang naik dan terkadang turun.

Sementara untuk harga PNBP SIM baru saat ini, SIM A Rp120.000, SIM C, C I, dan C II Rp100.000, dan SIM D dan D1 sebesar Rp50.000.