Cruise Control Tak Bisa Dinonaktifkan, Mobil Ini Meluncur Hingga 126 Km/Jam Selama 2 Jam

• Pengemudi ini mengaku fitur cruise control di mobilnya rusak.
• Cruise control tersebut tidak dapat dinonaktifkan dan mobil tak dapat direm.
• Mobil melaju hingga 126 km/jam selama hampir 2 jam.

Fitur cruise control disajikan untuk memberi kemudahan para pengemudi. Kalau ada yang belum tau apa itu cruise control, teknologi ini memungkinkan mobil melaju dengan otomatis tanpa harus pengemudi menginjak pedal gas.

Adanya teknologi baru ini membuat pengemudi bisa mengistirahatkan kaki kanan. Karenanya banyak mobil baru yang sudah menerapkan fitur cruise control. Namun fitur ini bisa dipasang untuk mobil dengan transmisi otomatis.

Tapi perlu diingat, fitur cruise control sebaiknya diaktifkan ketika kondisi lalu lintas kosong. Selain itu Anda tetap harus memegang kendali penuh selama berkendara. Jangan sampai kejadian seperti baru-baru ini di Cina menimpa Anda.

Baca juga: Tesla Harus Recall 300.000 Model 3 dan Model Y akibat Cruise Control Tiba-tiba Aktif Sendiri

Mobil Melaju Hingga 126 Km/jam dengan Cruise Control

Diberitakan oleh Autohome, pada 30 Oktober 2022 di Jalan Tol Changtai, Provinsi Zhejiang, seseorang dikabarkan melaju dengan kendaraannya secara kencang. Pengemudi itu diketahui memacu mobilnya hingga 126 km/jam dalam waktu hampir 2 jam.

Pria itu diberitakan tak mampu memperlambat kendaraannya tersebut lantaran mobil masih mengaktifkan cruise control. Selain itu, ia juga mengaku tidak bisa menghentikan mobilnya dengan cara mengerem.

Polisi setempat bahkan harus menutup jalan tol itu dan mengalirkan lalu lintas ke arah lain. Pada saat yang sama mobil polisi juga menjaga dari arah belakang agar tak ada kendaraan lain yang mencoba menyusul mobil itu.

Baca juga: Bukan Cacat Pabrik, Ini Alasan Adaptive Cruise Control Tak Bekerja Normal di Terowongan dan Cuaca Buruk

Tak Bisa Direm Akibat Cruise Control Rusak

Masih dari sumber yang sama, si pengemudi bahkan sempat menelpon polisi untuk melaporkan keadaannya. Pria itu memberitahu jika dirinya tidak dapat menginjak pedal rem atau menonaktifkan cruise control.

"Pria itu sangat gugup dan bertanya apakah hidupnya dalam bahaya? Operator polisi di telepon terus meyakinkan jika selama ia memasang sabuk keselamatan, maka ada kemungkinan semua tetap aman," tulis Autohome.

Usut punya usut, ternyata fitur cruise control di mobil yang ia kendarai mengalami kerusakan. Beruntung setelah beberapa lama, fitur itu bisa dimatikan dan kendaraan akhirnya berhenti setelah si pria juga ikut menekan pedal rem.

Pada saat kendaraan dibawa ke bengkel, didapati ada noda putih di bawah setir dekat komponen sensor cruise control. Pria itu pun menjelaskan jika 10 hari lalu ia membeli susu dan tanpa sengaja menumpahkannya di setir. Saat itu ia hanya membersihkan bagian permukaan saja, yang ternyata tumpahan susu itu meresap sampai ke komponen dalam.

Baca juga: Cara Kerja Fitur Cruise Control di Mobil, Makin Bermanfaat di Tol dengan Speed Limiter

Cara Pakai Fitur Cruise Control

Kalau mobil Anda sudah dibekali fitur cruise control, maka ada beberapa tandanya. Antara lain pada kemudi akan ditemukan tombol dengan tulisan "CRUISE". Dari tombol itulah fitur ini dapat di aktifkan dan nonaktifkan.

Dilansir dari situs resmi Hyundai Indonesia, cruise control sebaiknya diaktifkan dengan kecepatan mobil antara 60 km/jam hingga 80 km/jam. Karena ini adalah standar batas kecepatan aman untuk berkendara menggunakan fitur tersebut. 

Setelah pengemudi mempertahankan laju mobil pada kecepatan yang diinginkan, tekan tombol cruise control dan tombol SET yang ada pada area setir mobil. Kemudian pedal gas dapat mulai dilepaskan. Jika fitur sudah aktif mobil akan melaju dengan batas kecepatan yang sudah ditentukan. 

Sedangkan untuk menonaktifkannya cukup menekan tombol SET kembali atau menginjak pedal rem secara halus. Otomatis fitur ini akan berhenti dan kecepatan mobil akan kembali diatur oleh kaki kanan pengemudi.

Beberapa mobil juga ada yang memiliki fitur adaptive cruise control. Yakni kemampuan mobil mendeteksi jarak mobil dengan kendaraan lain yang ada di depan secara aktif. Jika jarak dengan mobil atau kendaraan lain di depan terlalu dekat maka mobil akan mengerem sementara jika jarak terlalu jauh mobil akan menambah kecepatan.