Ketahui Bahaya Cuci Mobil Pakai Steam, Jangan Terlena Karena Praktis dan Cepat

Memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, banyak pemilik kendaraan yang mulai rajin mencuci mobil. Karena waktu dan tenaga yang terbatas, kita sebagai pemilik mobil akan membawanya ke tukang cuci mobil. Namun kalian perlu berhati-hati karena kalau keseringan cuci mobil pakai steam ini cukup bahaya.

Menjaga kebersihan dan penampilan mobil agar selalu kinclong pada saat musim hujan akan lebih repot dibandingkan kemarau. Kira perlu lebih sering mencuci mobil setelah terkena guyuran hujan. 

Bagi orang awam, cuci mobil steam ini begitu praktis karena semprotan air bertekanan tinggi cepat merontokkan kotoran, terutama di kolong dan spakbor mobil. Bahkan ada saja pemilik mobil yang juga meminta untuk cuci mesin, padahal itu cukup berisiko pada kelistrikan.

Baca juga:

Pasang Volt Stabilizer di Mobil, Apakah Benar-benar Bisa Tambah Tenaga?

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Ganti Oli Mobil Sendiri di Rumah, Kalau Dilanggar Bisa Bikin Mesin Jebol

Ternyata Ini Penyebab Mesin Diesel Menjadi Loyo!

Namun mencuci mobil juga tidak sembarangan dilakukan, harus dengan cara yang benar. Misalnya jangan mencuci kolong mobil terlalu sering. Karena jika anda terlalu sering mencuci kolong mobil hal yang dapat ditimbulkan adalah keropos pada bagian kolong mobil.

Jadi, penyebab keropos tak cuma karena malas dicuci dan sering tekena becek ataupun lumpur. Air bertekanan tinggi pun bisa merusak lapisan plat untuk dek kolong. Air tersebut dapat mengendap, dan jika tidak segera kering maka lama-kelamaan akan  bisa menyebabkan keropos pada bagian tertentu.

Nah, itu tadi sekilas soal bahaya kalau mencuci mobil pakai alat steam bertekanan tinggi. Lebih lengkapnya, mari kita ulas dalam artikel di bawah ini.

Cuci Steam dengan Tekanan Air Sangat Tinggi, Bisa Merusak Kerja Beberapa Komponen di Eksterior

Supaya kotoran cepat luntur, tukang cuci kadang menambah tekanan air supaya semprotannya kian deras dan keras. Namun perlu kamu pahami, ada beberapa bagian mobil yang rentan rusak dihajar air bertekanan tinggi.

Contoh yaitu sensor parkir di bumper belakang dan lampu, baik itu headlamp atau lampu belakang. Meskipun sudah dilindungi sil karet, tidak dianjurkan menyemprot bagian yang ada sensor parkir atau lampu secara langsung dengan air bertekanan tinggi. 

Ada kemungkinan air bertekanan tinggi bisa menelusup ke sela-sela lampu dan masuk ke dalamnya. Dikhawatirkan dapat mengganggu kelistrikan lampu dan sensor, karena sisa air tadi dapat membuat korsleting saat ada arus listrik. 

Nah, satu bagian penting yang kadang sering luput dan jadi korban semprotan steam ialah sensor ABS di roda mobil. Sebaiknya minta ke tukang cuci untuk lebih hati-hati menyemprotkan air tekanan pada bagian seputaran roda. Karena bisa menyebabkan sensor ABS error.

Tekanan Air Terlalu Tinggi, Bisa Merusak Cat Mobil

Siapa sangka kalau cuci steam ini bisa merusak cat mobil. Ini terjadi kalau cat mobil kita kondisinya sudah jelek. Maksudnya, kadang kita pernah melakukan repaint dan kualitas catnya tidak sebagus cat asli. 

Kerusakan ini muncul akibat teknik penyemprotan dengan air bertekanan tinggi yang keliru. Selain menimbulkan goresan dari kotoran yang awalnya nempel, juga berpengaruh pada kondisi cat mobil itu sendiri. Seperti tergerus, lapisan pernis atau cat jadi memudar karena tekanan air yang terlalu tinggi. 

Lebih konyol lagi, body mobil bisa penyok sebagai akibat semburan alat steam. Tekanan air yang berlebihan berpotensi membuat  cat yang retak bisa mengelupas, bahkan bodi mobil bisa penyok.

Untuk itu, kamu perlu memberitahukan kepada petugas cuci mobil, supaya menggunakan mesin steam yang memerlukan tekanan air yang cukup tinggi untuk menyemprot bagian tertentu saja. Dengan begini, proses cuci mobil bisa mendapat hasil yang baik dan maksimal. 

Bahaya Sering Cuci Kolong, Suspensi Bisa Bermasalah

Kebersihan kolong mobil lebih terjamin apabila mencuci di car wash dengan teknologi hidrolik. Namun waspadai masalah pasca cuci mobil, biasanya pada bagian suspensi atau kaki-kaki. 

Kerusakan yang satu ini biasanya muncul kalau jenis dongkrak hidroliknya hanya bertumpu pada rangka bawah. Akibatnya, roda jadi menggantung bebas saat mobil sudah terangkat. Kalau sudah begini, suspensi pada roda akan kehilangan pijakan dan bisa mengakibatkan melemahnya kekuatan suspensi mobil. 

Hindari Semprot Bagian Dalam Kap Mesin

Cara cuci mobil yang satu ini sebaiknya memang dihindari, karena cukup banyak risikonya. Kadang memang ada pemilik mobil yang risih melihat dalam kap mesinnya jorok, sehingga ingin lekas membersihkannya. 

Sebagaimana kita ketahui, dalam kap mesin tak cuma ada blok mesin tapi juga ada sistem kelistrikan. Untuk membersihkan bagian dalam kap mesin pun ada cara tersendiri. Jadi, jangan pernah sembarangan gunakan semprotan air untuk membersihkan bagian mesin. 

Terdapat bagian kelistrikan yang sensitif dan penting, termasuk fuse dan sensor-sensor kelistrikan yang sama sekali tidak boleh terkena air. Kalau salah semprot, bisa menyebabkan korslet pada bagian kelistrikan mobil kamu, dan parahnya lagi, sensor bermasalah atau mobil bisa mogok.