window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Tiga Mitos di Mobil Matic, Mindset Jadul yang Sudah Tidak Terbukti

Yongki Sanjaya · 10 Mar, 2021 07:00

Tiga Mitos di Mobil Matic, Mindset Jadul yang Sudah Tidak Terbukti 01

Seiring kebutuhan, pabrikan kendaraan terus berinovasi menciptakan fitur dan teknologi yang semakin memudahkan pengguna mobil. Salah satu hal yang tak luput dari perkembangan teknologi ialah munculnya transmisi otomatis alias matic yang membuat berkendara kian nyaman. Dengan kecanggihan transmisi metik, lantas muncul mitos seputar transmisi pintar di kalangan masyarakat yang masih dipercaya sampai sekarang. 

Biasanya, mitos ini berkembang di kalangan paruh baya atau orang-orang yang memang belum pernah dan belum tahu informasi apapun soal mobil matic. Padahal, mitos ini muncul dari kekhawatiran soal kemajuan teknologi yang mungkin belum bisa dipahami oleh sebagian orang. 

"Orang dulu lebih kolot, sulit diajak berubah dan adaptasi. Mereka sulit menerima teknologi yang baru," ucap Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Bengkel Worner Matic saat dihubungi oleh Autofun Indonesia. 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Alhasil, muncul mitos seperti mobil matic boros lah, tidak bisa diderek lah, gampang rusak lah, sampai risiko biaya perbaikan yang terlalu mahal. Sebenarnya mitos ini ada benarnya kalau kita tidak bisa mengoperasikan dan melakukan perawatan transmisi matic secara baik dan benar. 

"Justru mobil sekarang minim perawatan karena sudah electrical, beda dengan yang lama," tambah Hermas. 

Kalau misalnya transmisi tidak dirawat lalu jebol, jelas saja biayanya mahal untuk turun matic atau cangkok transmisi segelondong bila sudah sangat sulit diperbaiki. 

Lagipula, populasi mobil transmisi otomatis kini terus meningkat. Dengan demikian membuat banyak bengkel spesialis transmisi otomatis baru bermunculan. Nah, supaya tidak tersesat dalam mitos, kami coba ulas fakta sesungguhnya demi memberikan penjelasan logis. 

1. Mitos Perawatan Transmisi Matic Mahal, Apa Iya? 

Tiga Mitos di Mobil Matic, Mindset Jadul yang Sudah Tidak Terbukti 01

Banyak yang beranggapan kalau biaya perawatan transmisi matik lebih mahal dibandingkan transmisi manual. Alasannya transmisi metik menggunakan teknologi elektrikal yang lebih canggih dibandingkan manual. 

Menurut pandangan orang awam maka semakin canggih, semakin mahal pula perawatannya. Namun, mahal di sini sebenarnya tidak sampai luar biasa jauh selisihnya dengan manual. 

Pada kenyataannya biaya perawatan kendaraan transmisi otomatis dan manual hampir tidak ada perbedaan. Salah satu yang membedakan pada kedua transmisi ini adalah biaya perawatan oli transmisi.

"Matic dan manual enggak bisa dibandingin, enggak apple to apple. Transmisi matic fokus pada kenyamanan dan enggak sekadar fungsi. Tapi kalau yang manual hanya ngomongin fungsi," jelas Hermas. 

Perawatan oli transmisi pada kendaraan matic biasanya lebih lama, sekitar 40 ribu kilometer. Sedangkan untuk kendaraan manual tiap 20 ribu kilometer. Jangka waktu yang lebih panjang membuat biaya perawatan transmisi matik tidak semahal yang dibayangkan.

Menurut Hermas, mahalnya biaya perawatan dari transmisi matic ini sepadan dengan kenyamanan maupun efisiensi serta banyak keunggulan lain yang ditawarkan. Ia mengibaratkan, kalau perawatan transmisi manual ini layaknya biaya hidup bujangan dan perawatan transmisi matic ini layaknya orang yang sudah beristri.

"Jadi bujangan sama ketika sudah jadi suami kan keluarnya lebih banyak waktu jadi suami. Masa sudah dilayani sama istri tapi maunya gratis (tidak dikasih uang belanja)?!" sebutnya.

2. Mitos Mobil Matic Tidak Bisa Direrek dan Didorong Waktu Mogok, Kata Siapa? 

Tiga Mitos di Mobil Matic, Mindset Jadul yang Sudah Tidak Terbukti 02

Mitos inilah yang berkembang di sebagian benak masyarakat, terutama kalangan orang tua jadul yang terbiasa dengan mobil manual. Padahal, itu semua salah kaprah. 

Faktanya, mobil matic mogok juga bisa diderek atau didorong untuk menggesernya ke tepi jalan. Namun demikan ada beberapa poin yang mesti diperhatikan saat menderek mobil matic. 

Mobil matic tetap bisa diderek asalkan kita paham letak penggerak pada mobil. Kita harus pastikan kalau posisi roda penggerak mobil berada dalam posisi terangkat mobil penderek.

Apabila mobil kalian posisi penggeraknya ada di depan, kalian harus pastikan bagian depan mobil terangkat, dan hanya bagian roda belakangnya saja yang berputar di aspal. Kemudian, tuas transmisi mesti berada di posisi N dan mesin dalam kondisi off saat aktivitas derek berlangsung. 

Untuk penggerak roda belakang, maka yang diderek ialah roda belakangnya dengan roda depan berputar di aspal. Dengan begitu risiko katup valve pada mobil matik rusak saat diderek bisa dihindari. Jadi faktanya, mobil matik mogok juga masih bisa diderek. 

3. Mitos Mobil Matic, Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros? 

Tiga Mitos di Mobil Matic, Mindset Jadul yang Sudah Tidak Terbukti 03

Banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar pada kendaraan, seperti cara mengemudi, kondisi jalan, dan mesin yang digunakan kendaraan itu sendiri. Namun seiring kemajuan teknologi, kinerja transmisi matic tak kalah hebat dari manual. 

Memang dari segi kondisi jalan yang macet, transmisi manual bisa irit untuk kondisi stop and go. Tetapi, untuk jalanan yang bebas hambatan kendaraan matic justru lebih unggul. 

"Matic dulu emang boros, sekarang nggak. Udah ada teknologi lock up clutch. Matic yang CVT malah lebih irit dari manual," ungkap Hermas. 

Lihat saja pada lomba irit yang biasa digelar oleh Honda hampir setiap tahun, mobil metik bisa lebih irit dengan perilaku berkendara yang kalem. Contohnya pada Honda Brio, konsumsi BBM bisa mencapai angka 30 km/liter.

Nah, sudah tahu kan kalau semua itu hanya mitos?

Yongki Sanjaya

Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Harga tukar tambah yang adil

Honda Civic RS 2022

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil