window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Duh, Ternyata Rossi Sempat Marah ke Bagnaia di Misano Kemarin, Gara-Gara Gagal Finish?

Harry · 27 Okt, 2021 09:30

Balapan di Misano akhir pekan lalu masih menyisakan banyak cerita, tak hanya keberhasilan Fabio Quartararo menjadi juara dunia MotoGP 2021, kemenangan 1-2 Repsol Honda dan perpisahan Valentino Rossi yang sudah kami ulas sebelumnya.

Cerita kali ini soal kemarahan Rossi terhadap Fransesco Bagnaia, terkait pemilihan ban. Rider bernomor 46 yang juga gurunya di VR46 Riders Academy itu menyarankan agar menggunakan kompon medium-medium.

Duh, Ternyata Rossi Sempat Marah ke Bagnaia di Misano Kemarin, Gara-Gara Gagal Finish? 01

Rossi adalah guru untuk Bagnaia.

"Kemarin saya mencoba menghipnotisnya, seperti yang saya lakukan di Aragon. Saya mengatakan medium, medium, medium tapi kali ini tak berhasil. Terkadang Peco aneh dalam memilih penggunaan ban," kata Rossi seperti dikutip Crash.

Baca juga : Galeri Foto : Perayaan Keberhasilan Fabio Quartararo Juara Dunia MotoGP 2021

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Dan benar saja, Bagnaia harus tersungkur 5 putaran jelang finish karena ban depan kehilangan grip. Uniknya, lokasinya tersungkur juga sama dengan rekan setimnya, Jack Miller, yang sudah lebih dulu tersungkur. Keduanya memang menggunakan kompon keras pada roda depan.

Pada hari itu, hanya mereka berdua yang menggunakan ban depan dengan kompon keras. Sementara rider lain banyak yang memilih medium karena cuaca yang dingin di lintasan, sehingga ban dengan kompon medium lebih pas.

Duh, Ternyata Rossi Sempat Marah ke Bagnaia di Misano Kemarin, Gara-Gara Gagal Finish? 01

Andai dengar apa kata Rossi, peluang juara dunia masih terbuka lebar.

"Kami berjudi menggunakan ban keras di depan. Ini pilihan yang bagus, tapi masalahnya saya ingin menekan ditiap lap, karena 1 lap tanpa tampil menekan, maka bagian depan bisa terlalu dingin dan gampang untuk terjatuh," katanya.

Meski ngeyel dibilangin, Rossi tetap memuji penampilan Peco di Misano kemarin. "Dia cepat sepanjang akhir pekan kemarin. Dia bisa menang dan membuat persaingan juara terbuka," katanya.

Baca juga : Bagnaia Terjatuh, Quartararo Rayakan Gelar Juara Dunia MotoGP 2021 di Misano

Berkah Buat Quartararo

Duh, Ternyata Rossi Sempat Marah ke Bagnaia di Misano Kemarin, Gara-Gara Gagal Finish? 02

Tersungkur jelang balap berakhir dan gelar juara dunia pun lepas.

Dan tersungkurnya duet Ducati Lenovo seolah menjadi berkah bagi Quartararo yang sebenarnya hanya mampu start dari posisi 15. Meski sempat berada di posisi ketiga, namun dirinya harus rela didahului Enea Bastianini dan finish keempat.

Meski gagal podium, poin yang dikumpulkan Quartararo sudah tak mungkin lagi terkejar Peco, karena selisih keduanya menjadi 65 poin, dan musim balap 2021 hanya tinggal menyisakan 2 seri lagi yakni di Algarve, Portugal dan Valencia, Spanyol.

Baca juga : Akal-Akalan Pakai Hasil Tes PCR Palsu, Mekanik Tim Balap MotoGP Ini Dipecat

Musim 2021 Quartararo bertukar tempat dengan Valentino Rossi. Pembalap yang dijuluki The Doctor tersebut pindah ke tim Petronas Yamaha SRT. Sementara Quartararo yang mendapat julukan El Diablo, pindah ke tim Monster Energy Yamaha MotoGP.

Duh, Ternyata Rossi Sempat Marah ke Bagnaia di Misano Kemarin, Gara-Gara Gagal Finish? 03

Fabio Quartararo tak menyangka akan juara dunia di Misano.

Bersama tim pabrikan, Quartararo semakin kompetitif dan konsisten. Dia berhasil menyelesaikan musim 2021 dengan selalu finis di tiap serinya dan selalu mengumpulkan poin. Catatan terburuknya hanyalah finis di posisi 8.

Sedangkan jumlah podium yang berhasil dikumpulkannya sejauh ini adalah 10 podium dengan 5 kemenangan di antaranya. Pembalap yang baru berusia 22 tahun tersebut berhasil menjadi juara dunia di musim pertamanya bersama tim pabrikan.

Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini. Facebook : Ainto Harry Budiawan Instagram : harrykriwil

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });