window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Akal-Akalan Pakai Hasil Tes PCR Palsu, Mekanik Tim Balap MotoGP Ini Dipecat

Nussa · 21 Okt, 2021 16:00

Dunia masih dilanda pandemi Covid-19. Protokol kesehatan juga sudah diterapkan di mana pun, termasuk dalam ajang balap internasional MotoGP. Tapi belum lama ini, terjadi kasus di penggunaan hasil tes PCR palsu oleh salah satu kru tim balap MotoGP, yakni Avintia Racing.

Anggota tim Avintia Racing ketahuan menggunakan hasil tes PCR palsu

Mekanik tim Avintia Racing pakai hasil tes PCR palsu.

Avintia Racing sudah mengonfirmasi bahwa ada salah satu anggota timnya yang dipecat karena kasus tersebut, seperti diberitakan oleh Visordown. Oknum ini kedapatan oleh Dorna Sports, selaku penyelenggara MotoGP, mencoba menyerahkan hasil tes Covid-19 palsu saat hendak memasuki paddock MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano.

Dari rilis resminya, Avintia Esponsorama Racing, mengaku menunjukkan kepatuhan total dengan semua tindakan yang diambil oleh Dorna dan IRTA itu, serta kebijakan tim dan kode etik yang dipatuhi semua anggotanya, termasuk mekanik, teknisi, anggota keluarga, sponsor, atau orang lain yang dekat dengan tim.

Baca juga : Gelaran MotoGP Mandalika Tak Boleh Ada Bendera Merah Putih dan Lagu Kebangsaan, Kok Bisa?

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Protokol kesehatan di MotoGP diterapkan dengan sangat ketat

Masker masih jadi kewajiban disetiap balap MotoGP.

"Kami berkewajiban untuk mengambil tindakan disipliner khusus dan menutup semua hubungan dengan anggota tim kami, yang kemarin, berkat kerja keras yang dilakukan oleh Dorna dan IRTA, gagal memalsukan tes PCR untuk mendapatkan akses ke paddock sirkuit Misano untuk Grand Prix berikutnya," tulis keterangan resmi Avintia Racing.

Selain itu, dalam keterangan resminya juga Avintia Racing meminta maaf dan berterima kasih pada Dorna Sports dan IRTA atas semua upaya yang sudah dilakukan untuk menjaga keselamatan semua orang di paddock MotoGP.

Baca juga : Pasca Uji Coba, Joan Mir Bakal Pakai Sasis Baru Di Seri Lanjutan MotoGP 2021

Hingga saat ini, paddock MotoGP sebagian besar telah bebas dari kasus Covid-19. Sebab, protokol kesehatan yang diterapkan untuk dapat memasuki paddock sangat ketat.

Protokol kesehatan di MotoGP diterapkan dengan sangat ketat

Protokol ketat untuk hindari Covid-19 ditiap seri balap MotoGP.

Tercatat, hanya dua pembalap MotoGP saja yang pernah terkena Covid-19, yakni Valentino Rossi dan Iker Lecuona, pada musim lalu. Keduanya bahkan terpaksa absen karena positif Covid-19. Ditambah juga Jorge Martin yang saat itu masih berada di Moto2. Selama MotoGP 2021 berjalan, belum ada pembalap di kelas Moto3, Moto2, atau MotoGP yang terkena Covid-19.

Baca juga : MotoGP: Lanjutkan Tren Positif, Bagnaia Kembali Menang di MotoGP Misano

Padahal, musim ini balapan tidak hanya digelar di Eropa. Tapi, digelar juga di Sirkuit Losail, Qatar, dan Sirkuit Austin, Texas. Kedua seri tersebut pun juga berjalan lancar tanpa adanya kasus Covid-19.

Protokol kesehatan di MotoGP diterapkan dengan sangat ketat

Masker harus terus digunakan, termasuk usai finish balapan.

Untuk menjaga agar semua yang terlibat di MotoGP terbebas dari Covid-19, pihak Dorna Sports menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebelum balapan musim ini digelar. Tim pabrikan hanya diizinkan membawa 45 orang ke paddock. Sementara tim satelit, hanya dibolehkan membawa 25 orang. Tim di kelas Moto2 dan Moto3 bahkan dibatasi hanya 12 orang, termasuk dengan pembalapnya. Sehingga, total hanya 1.300 orang saja yang diberikan akses ke paddock.

Baca juga : MotoGP: Kepergok Lawan, Vinales Akui masih Kesulitan dengan Aprilia RS-GP

Setiap orang yang terlibat di MotoGP juga harus menjalani tes PCR sebelum masuk karantina di hotel yang sudah disediakan. Karantina dilakukan sampai hasil tes PCR keluar. Selain itu, semua anggota juga akan disediakan kendaraan khusus untuk transportasi dari hotel ke sirkuit. Penyewaan kendaraan secara pribadi juga tidak diizinkan. Pihak Dorna Sports juga melakukan pengetesan PCR secara acak terhadap para peserta MotoGP.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });