5 Alasan Mobil Harus Tetap Dipakai Minimal Seminggu Sekali, Jangan Cuma Dipanasi

Memiliki mobil kini sudah menjadi keinginan hampir setiap orang, namun tidak semua ingin selalu memakainya. Tak jarang karena alasan kemacetan atau harga bensin yang makin mahal, mobil cuma dipanasi. Perlu kamu ketahui, mobil tetap harus dipakai berjalan setidaknya setiap seminggu sekali.

Ternyata, mobil harus tetap dikendarai walau jarak dekat, semisal memutari komplek perumahan atau hanya jalan-jalan berkendara santai sekitar 30 menit. Pasalnya  saat mobil jarang dipakai, hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada komponen mobil.

Baca juga : 

Tips: Begini Cara Mengetahui Kekentalan dan Jenis Oli Untuk Mobil Baru

Mesin 3 Silinder Vs Mesin 4 Silinder, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?

7 Barang Penting yang Wajib Ada di Mobil Saat Mudik Lebaran, Kalau Ketinggalan Bisa Bikin Mumet

Itulah kenapa cukup sering muncul kasus mobil yang rusak akibat jarang dipakai. Performa mobil pun jadi kurang prima dan kadang mesin jadi kurang bertenaga karena mobil yang terlalu lama berdiam diri di garasi. Kalaupun dicek di bengkel, masalah tadi juga tak langsung divonis sebagai gejala kerusakan.

Lantas, apa saja bahaya kalau mobil dibiarkan jadi 'berhala' di garasi? Berikut ini 5 alasan mobil harus tetap dipakai berkendara sesering mungkin. 

1. Menjaga Kinerja Komponen Tetap Prima

Mobil yang hanya berdiam diri di garasi selama berminggu-minggu bukan tidak mungkin malah menimbulkan masalah baru. Biasanya, ada beberapa komponen yang kinerjanya jadi kurang responsif. 

Fanbelt, bearing, dan seluruh komponen yang bergerak butuhkan pergerakan mobil untuk membuatnya tetap dalam kondisi baik. Bahkan, piringan cakram jika dibiarkan terus menerus akan timbul karat karena mobil tidak dikendarai. Indikasi dari rem cakram berkarat yaitu mengeluarkan bunyi berdecit ketika diinjak, dan secara fisik akan terlihat karat disekitar disc brake. 

Dengan menjalankan mobil minimal seminggu sekali, maka akan terjadi gesekan antara piringan dengan kampas sehingga bisa membersihkan karat. Selain itu, komponen lain seperti bearing atau fanbelt tetap bekerja sebagaimana mestinya. 

2. Mobil Cuma Dipanasi, Karet Ban Mobil Jadi Kaku

Mobil yang jarang dipakai dan hanya dipanasi juga dapat menyebabkan bagian ban menjadi kurang elastis. Alasannya, karena bobot mobil hanya bertumpu di satu titik ban saja. 

Ban mobil bisa menjadi gepeng bila diam pada satu tempat dan titik terus menerus. Ban menjadi lebih rentan terhadap kebocoran dan pecah, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Kalau mobil sering digunakan, maka ban akan berputar dan distribusi bobot akan terbagi ke semua titik. Tumpuan beban ban tidak akan fokus pada satu area terus menerus. Sehingga untuk jangka panjang ban tetap nyaman dan elastis untuk digunakan.

3. Performa Mesin Kurang Responsif Akibat Terlalu Lama Mendekam di Garasi

Walau cuma benda, tapi mobil ini layaknya manusia yang juga butuh jalan-jalan supaya performa mesin tidak loyo. Mobil yang jarang dipakai dapat menyebabkan komponen mesin menjadi kurang responsif. Hal ini disebabkan oleh akumulasi karbon yang terjadi dalam mesin, yang menyebabkan mesin kurang efisien.

Berdasarkan pengalaman kami, hal yang umum terjadi kalau mobil cuma dipanasi dan terlalu lama tidak digunakan yaitu tarikan mesin agak brebet atau bahan bakar jadi agak boros karena komponen mesin yang tidak bekerja sekian waktu.

Aliran bahan bakar bakal mengalir deras bila digunakan pada rpm tertentu, sehingga akan mencegah terjadinya sumbatan. Dengan mengendarai mobil, maka sistem bahan bakar akan selalu dalam keadaan bersih dan tidak ada sumbatan.

Apabila mobil sering dibiarkan dalam garasi, tidak bisa dipungkiri kalau bahan bakar atau oli sebagus apapun pasti ada kotoran. Hal tersebut membuat saluran bahan bakar maupun oli bisa mengendap. 

Dampaknya piston tidak terlumasi dengan optimal dan suplai bahan bakar belum bekerja semestinya. Hal yang bisa terjadi yaitu menyebabkan mesin berjalan tidak lancar saat awal dikendarai. Namun setelah beberapa kilometer, gejala tersebut perlahan mereda.

4. Kinerja Suspensi dan Sistem  Power Steering Terganggu

mobil yang jarang dipakai juga dapat menyebabkan komponen suspensi dan sistem power steering khususnya yang masih memakai hidrolik bisa terganggu. Memang sih tidak sampai menimbulkan kerusakan, hanya saja kinerja setir kadang jadi kurang responsif. 

Hal ini disebabkan oleh akumulasi oli yang terjadi dalam sistem kemudi, yang dapat menyebabkan manuver mobil menjadi lebih sulit atau agak berat saat mobil baru dikendarai. Lebih lanjut, suspensi mobil yang terlalu lama diam juga bisa jadi agak kaku pergerakannya sehingga mengurangi kenyamanan berkendara.

5. Mengendarai Mobil Seminggu Sekail Bisa Mendeteksi Kerusakan Sedini Mungkin

Walau kita tidak gunakan untuk bepergian, namun mobil yang kita miliki harus tetap dikendarai setidaknya seminggu sekali. Sudah disinggung pada beberapa poin sebelumnya manfaat mengendarai mobil walau hanya digunakan keliling komplek. Tujuan lainnya supaya jika ada kerusakan atau tanda-tanda mobil mulai bermasalah, bisa diketahui sedini mungkin. 

Ruang mesin yang kering dan terlalu lama didiamkan membuat aman dan nyaman tikus untuk tinggal. Kabel-kabel kelistrikan mobil juga bisa saja digigit oleh tikus. Kalaupun misalnya ada hewan apapun yang bisa merusak bisa bersemayam pada mobil, binatang pengganggu ini cenderung akan kabur atau setidaknya jatuh ketika mobil digunakan.