Ketahui Ciri Oli Transmisi Harus Diganti Jika Tak Mau Keluar Biaya Membengkak
Herdi · 26 Mar, 2023 14:13
0
0
Sudah seharusnya ketika membeli mobil bekas, kita wajib melakukan berbagai pengecekan. Kalau perlu lakukan pergantian, tak terkecuali oli transmisi. Pasalnya, tak jarang pemilik mobil kerap lupa mengganti oli transmisi.
Ya, oli transmisi juga perlu dilakukan pergantian bahkan secara menyeluruh atau dikenal juga dengan istilah flushing. Sama seperti oli mesin, dimana fungsinya melumasi material logam yang saling bergesekan di dalam transmisi.
Dengan mengganti oli transmisi, maka hal itu memperbarui efektifitas pelumas. Sehingga komponen di jeroan sistem transmisi tidak cepat aus.
Imbas lainnya, komponen transmisi jadi lebih awet, dan pastinya memberikan akselerasi yang lebih responsif. Jadi penting untuk mengganti oli transmisi.
Tanda Oli Transmisi Bermasalah dan Butuh di Flushing
Terkadang, pemilik kendaraan memang cukup malas melakukan pergantian oli transmisi dengan alasan klasik, yaitu lupa. Namun jika memang Anda sebenarnya tidak tahu kapan harus menggantinya, maka ketahui ciri oli transmisi perlu disubtitusi dengan oli baru.
1. Terjadi slip pada transmisi
Oli transmisi perlu diganti salah satu tandanya terjadi selip. Biasanya, selip transmisi ini terjadi saat mobil melewati jalanan menanjak, dimana bobot mobil jadi terasa berat. Belum lagi jika mesin sudah terasa berakselerasi namun kecepatan mobil terasa tidak bertambah.
Maka contoh di atas bisa menjadi indikasi slip pada bagian transmisi. Biasanya, slip ditransmisi ini karena pelumas kotor, sehingga mengganggu kelancaran saat melakukan pergeseran di sistem transmisi.
2. Muncul suara aneh dari transmisi
Tanda oli transmisi perlu diganti juga bisa karena munculnya bunyi aneh, seperti suara mendengung. Biasanya suara terdengar di bagian bawah saat pengemudi memindahkan tuas transmisi.
Usut punya usut, bunyi mendengung terjadi karena ada bagian komponen yang mengalami friksi di girboks, sehingga muncul bunyi dengung saat mobil dipacu. Biasanya bunyi dengung berasal dari oli transmisi yang kualitasnya sudah menurun.
3. Terjadi hentakan saat ganti gigi
Oli transmisi harus diganti bisa juga karena adanya indikasi dimana ketika melakukan perpindahan gigi terasa menghentak, melompat atau justru sulit dipindahkan saat mobil pertama kali dinyalakan atau ketika memindahkan tuas transmisi.
Disebutkan, pada saat Anda melakukan perpindahan gigi, torque converter dianggap rusak. Selain itu, sistem bagian dalam transmisi kotor, sehingga terjadi penyumbatan.
4. Warna oli berubah
Beberapa pabrikan oli transmisi membuat pelumasnya dengan warna merah, tapi ada juga warna lainnya tergantung selera sang produsen.
Tapi, jika oli transmisi mengalami perubahan, bahkan menjadi hitam pekat atau jadi seperti air susu keruh, maka artinya oli tersebut penuh dengan lumpur. Hal itulah yang perlu dilakukan pergantian.
Jika memang Anda tidak mengetahui soal mesin apalagi harus membongkarnya. Maka tidak ada salahnya pergi ke bengkel dan serahkan pada ahlinya.
Ada pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan. Hal ini juga berlaku pada transmisi jika rusak, dimana ongkos perbaikannya sangat mahal.
Bagaimana tidak, untuk bagian part atau komponen transmisi harga satuannya bisa jutaan bahkan belasan atau puluhan juta rupiah. Itupun, belum dilihat dari model dan brand mobilnya. Bisa saja mobil untuk mobil-mobil Eropa walau sudah jadul bisa sangat mahal dan bikin biaya pengeluaran mobil membengkak.
Namun untuk beberapa konsumen, untuk menyiasati harga transmisi yang cukup mahal, mereka rela membelinya dengan status copotan. Tapi biasanya walau murah, komponen copotan ini bekas pakai.
Maka dari itu, sebaiknya untuk merawat transmisi sebaiknya lakukan penggantian oli transmisi secara berkala, seperti yang biasanya diinformasikan di buku manual, yaitu sekitar 15.000 km. Tapi jika harus diganti seperti dikuras, bisa dilakukan hingga jarak 40.000 km.
Tapi karena penggunaan mobil dikota-kota besar yang kondisi jalannya selalu macet dan mesin selalu menyala, maka bukan tak mungkin, jarak tempuh penggantian olinya harus lebih cepat, yaitu bisa 20.000 km atau 25.000 km sekali.