Menurut Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI), Harry Kamora hal pertama yang harus diketahui jika ingin punya dealer adalah lokasi. Dimana untuk lokasi ini Chery punya 'kelas' berbeda dengan kategori A, B dan C.
"Kalau kelas A lebarnya 26 meter dan seterusnya. Kalau punya investasinya tanah itu lebih bagus, (sudah ada) bangunannya apalagi (lebih bagus), sewa boleh tapi minimal 3 tahun," ungkap Harry saat ditemui di acara pembukaan dealer Chery di Bekasi, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Regional Manager PT CSI Andy Tenario menyebutkan, akan ada modal lebih besar jika bangunan dealer didirikan di wilayah Jabodetabek, dimana untuk tanah dan bangunan nilainya bisa Rp10-15 miliar.
"Itu untuk modal bangunan, untuk modal kerja di Jakarta harus dipersiapkan, add list setelah mulai running itu antara Rp10-15 M (Miliar), karena untuk nebus barang sekitar 30-40 unit per bulan," jelasnya.
Tentunya dengan modal yang disebutkan di atas, calon investor juga akan mendapatkan beberapa manfaat lainnya, termasuk pemberian fasilitas dealer finance.
Adapun Andy menyatakan, jika investor sudah lama memiliki tanah dan bangunan setidaknya dengan luas bangunan 600 meter, maka hal yang harus dilakukan cukup renovasi dan dekorasi, dengan nilai mencapai Rp2,5 miliar. "Rp2,5 M sudah bsia punya dealer chery, di luar modal kerja," kata Andy.
Akan Ada Banyak Bengkel Chery di Jabodetabek
Dengan menghadirkan banyak dealer, Chery meyakini hal tersebut dapat mempermudah konsumen untuk mendapatkan unit mobil terbaru dan juga melakukan service berkala dan juga memperoleh suku cadang.
Jika target 60 dealer di seluruh Indonesia pada tahun 2023, maka 30 persen atau sekitar 20 unitnya akan dibangun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Karena merek baru, brand awareness memang di kota Metropolitan untuk meningkatkan target penjualan Chery," ucapnya.
Sementara itu Harry menyadari bahwa bisnis otomotif sendiri merupakan padat modal, dimana sebuah dealer harus memiliki stock dan itu harus berputar alias terjual.
"Kalau punya 100 unit, ya harus terjual 100 unit, dia minimum punya stock berapa. Makanya, nggak jarang pemain mobil, ya jadi pemain mobil lagi. Ada sih 1-2 bukan pemain mobil, tapi kita juga harus edukasi lagi disampaikan, mindset-nya beda (dengan usaha lain)," terang Harry.